Part 13

1.5K 24 0
                                    

"Oooouw sungguh tak kusangka seorang pendekar besar yang lihay dan gagah perkasa ternyata begitu malu2 dah bersikap seperti perempuan." goda Liuw Hwie Yen sambil tertawa genit. "Kudaku mengapa tak boleh kau tunggangi?"
"Benar yang kau tunggangi adalah kuda milik nona dan bukannya suruh kau menunggangi."

Saking girangnya hati dayang Siauw Hong hampir2 saja ia salah bicara.
"Siauw Hong, kau berani bicara ngaco-belo sekali lagi hati2 kurobek selebar bibirmu."
Beberapa patah kata dari Siauw Hong tadi seketika membuat wajah Liuw Hwie Yen maupun Lam Kong Pak berubah merah padam bagaikan kepiting rebus.
"Lam Kong Sauw-ya " teriak si malaikat raksasa pula dengan suaranya yang serak berat. "Setelah mereka memaksa kau untuk menunggang. kau tunggangilah bagaimanapun juga sebelum kau tunggangi mereka tak akan merasa puas"

Sebelum pipi Lam Kong Pak berubah semakin memerah lagi. namun mereka tahu Loo Liang Jen adalah manusia tolol, selamanya kalau bicara tak pernah dipikir dalam otak. karena itu mereka pada membungkam
Terdengar Siauw Hong tertawa cekikikan- ia menandang Lam Kong Pak serta Liuw Hwie Yen bergantian-

Walaupun Liuw Hwie Yen pada waktu itu menundukkan kepalanya rendah2 namun jantungnya berdebar keras.
Sejak semula ia sudah kenal dengan Lam Kong Pak. hanya saja pemuda itu tidak kenal dengan dirinya.

Sewaktu Lam Kong Pak menyelundup masuk kedalam perkampungan Toa Loo San-cung dengan jalan menyaru, mereka kakak beradik sudah tahu.
Karena itu ketika Lam Kong Pak menjumpai Cioe ci Kang ia segera turun tangan menolong selembar jiwanya.
Dan sejak ia mendapatkan pertolongannya . Timbul perasaan simpatik dan menghormat dalam hati Lam Kong Pak.

"Ayoh berpangkat" akhirnya Liuw Hwie Yen berseru. "kuda ini gunakanlah, aku akan menunggang seekor kuda bersama Siauw Hong^"
"Tidak usah, lebih baik, aku berjalan kaki saja"
"Aaaah tidak. kau tidak mau menunggang kuda berarti tidak mau kasih muka untukku"
"Cepatlah ditunggangi Sauw-ya, kalau gadis itu tidak ditunggangi lagi ia tentu akan marah."^ Tukas Loo Liang Jen pula.

"Lo Loo Kau jangan ngaco belo lagi kalau tidak aku tak akan memperdulikan makan- minum lagi"
"Baik Sauw-ya, aku Lo Loo tak akan bicara lagi, asaikan kau membiarkan aku makan aku pasti akan menuruti perkataanmu"

= oo = = ooo ooo ooo = = oo =
LIUW HWIE YEN serta Siauw Hong sama2 tertawa, pada saat inilah mereka baru melihat Loo Liang Jen mengempit dua orang.
"Lam Kong Sauw-hiap. siapakah kedua orang itu ?" tanya Liuw Hwie Yen kemudian-
"Anak buah pemilik pegadaian Bu-lim. manusia jelek dari Hay thian "
"Aaaaaah kiranya mereka berdua, aku dengar kepandaian silat mereka berdua luar biasa"
"Tidak seberapa lihay, padahal dalam kenyataan sepasang pusaka hidup ini tidak lebih hanya termasuk barang kelas dua kelas tiga diantara anak buah Pemilik Pegadaian Bu-lim lainnya."
"Lalu siapakah si manusia raksasa ini?" tanya Siauw Hung.
"Simalaikat raksasa Loo Liang Jen " ,
"Apa? namanya Loo Liang Jen?"
"Tidak salah"
Liuw Hwie Yen serta Siauw Hong kontan tertawa cekikikan tiada hentinya,
"Walaupun nama ini kedengaran aneh dan istimewa namun sangat cocok sekali dengan kenyataan" kata Liuw Hwie Yen sambil menahan rasa gelinya.
"Kalau berdiri ia memang mirip Liang Jen Loo atau Loteng dua tingkat "
Lam Kong Pak segera meloncat naik keatas kuda itu, sedangkan Liuw Hwie Yen serta siauw Hong naik satu kuda dan melarikan-nya kearah benteng beruang terbang, sementara si Malaikat Raksasa dengan langkah lebar mengikuti dari belakang, sekali langkah sebelas dua belas tombak telah dilalui, ia sama sekali tidak ketinggalan-
Setibanya di Benteng Hwie Him Poo, per-tama2 Siauw Hung turun dari kuda dan masuk keb enteng lebih dahulu, sedangkan Lam Kong Pak memperhatikan benteng tersebut dengan perasaan kagum.
Membicarakan soal keangkerannya tidak dibawah keangkeran perkampungan Toa Loo San cung, tembok benteng tinggi melebihi lima tombak. diatas loteng pintu benteng terpancang sebuah bendera besar diatas bendera tadi bersulamkan kata2 "Hwie Him-Poo" dengan tulisan besar.
Baru saja mereka meloncat turun dari atas kuda, si Wie Luo berwajah kumala telah muncul dari dalam dan saling menyapa dengan penuh kehangatan, kemudian membawa Lam Kong Pak berdua menuju keruang tengah.
"Koko. kau temani dulu Lam Kong Sauw-hiap, aku akan pergi kebelakang sebentar" Liaw hwie Yen mengerling dan tertawa manis kearah Lam Kong Pak kemudian mengundurkan diri dari ruangan tersebut,
Lam Kong Pak segera memperkenaikan si Malaikat Raksasa Loo Liang Jen kepada mereka serta beritahu bahwa kedua orang yang berhasil ditawannya adalah sepasang manusia jelek dari Hay Thian, anak buah sipemilik pegadian Bu-lim.
"LiuW-heng" ujar Lam Kong Pak, "Siauw-te telah membawa anak buah pemilik pegadaian Bu-lim kedalam benteng anda, kemungkinan besar akan mendatangkan bencana buat benteng kalian, hal ini membuat tidak tenteram"
"Kenapa Lam Kong-heng pandang kami seperti orang luar?" teriak Liuw Hauw Siang keras-, "Kami semua bersumpah tidak akan berdiri bersama dengan sipemilik pegadaian Bu-lim, kami tidak mencari gara2 dengan mereka, kemungkinan besar mereka tak akan melepaskan kita, kali ini didalam pertemuan pera jago Lam Kong-heng berhasil merebut kedudukan Bengcu, hal ini sama arti telah membalaskan rasa mangkel kami selama ini, asalkan Lam Kong-heng tidak menyalahkan Siauw-te suka cari urusan, Siauw-te rela menjadi anak buah heng-thay"
"Mana-mana. . . .Liuw-heng sudah lama tersohor dalam dunia persilatan, banyak persoalan aku masih menantikan petunjukmu"
"Lam Kong-heng bermaksud menyeleaikan kedua ekor makhluk aneh ini secara bagaimana?"
"Siauw-te ingin mengetahui dimanakah letak sarang sipemilik pegadaian Bu-lim?"
"Lam Koang-heng pada beberapa waktu ini siauw-te telah berhasil menemukan suatu organisasi rahasia yang tingkah lakunya sangat aneh serta misterius, ilmu silat mereka Sangat lihay, agaknya tidak berada diatas kepandaian si pemilik pegadaian Bu-lim. Lam Kong-heng kau harus ber-hati2 terhadap mereka "
"Tentang berita ini siauw-te sama sekali tidak tahu", seru Lam Kong Pak dengan hati tergetar keras. "Entah dimanakah letak organiiasi rahasia ini? dan apa namanya ?"
"Seandainya kami bisa tahu seorang dari organisasi rahasia ini maka persoalan tak bisa dikatakan sangat misterius, sedangkan mengenai namanya siauw-te pun kurang tahu, namun satu hal yang menyolok yaitu setiap anggota organisasi ini tentu mempunyai ciri khas yang sama. setiap orang berambut warna hijau dan panjangnya sepundak-"
"Eeeei. . . .benarkah dikolong langit ada manusia berambut hijau ?"
"Aku pikir mereka tentu mempolesi rambut mereka dengan sesuatu saat sehingga warnanya berubah."
Mendadak terdengar suara ting tang ting tang yang nyaring, dari balik horden muncul seorang gadis, dia bukan lain adalah Liuw Hwie Yen- hanya saja pada saat ini ia sudah ganti pakaian ala keraton berwarna kuning, wajahnya bermake-up dan kelihatan jauh lebih cantik lagi.
Bau harum ciri khas seorang gadis berhembus memenuhi ruangan membuat orang terpesona dibuatnya.

Payung SengkalaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang