25. Kesepian dan Ketidakadilan

851 21 0
                                    

Sebetulnya perawakan tubuh To Pa-tin itu kurus cebol, tapi secara tiba-tiba 'membengkak' sangat besar.

Tatkala seseorang sedang merasa gembira, di saat merasa amat bangga, sering kali tubuhnya pun akan 'membengkak', tentu saja membengkak dalam perasaan saja, hanya dapat dirasakan dalam hati dan bukan terwujud dalam kenyataan.

Tapi membengkaknya tubuh To Pa-tin saat ini benar-benar membengkak besar, disebabkan badannya yang kurus cebol itu telah ditembus enam puluh batang anak panah.

Bayangkan saja, jika tubuh seseorang dihajar oleh begitu banyak anak panah, badan siapa yang tak akan membengkak?

Oleh sebab itu tubuh To Pa-tin sama sekali tak roboh ke tanah, karena batang panah telah menahannya, bahkan menahan mayatnya hingga tak menyentuh bumi.

Sepasang mata Lui Kun terbelalak semakin lebar.

Bersamaan waktunya, jaring yang semula sudah mengikat kencang tahu-tahu mengendor kembali, Pek Jau-hui melompat keluar dari balik jaring, langsung menerjang ke arahnya.

Lekas Lui Kun menggunakan Giok-coa-huan-sin (ular kemala membalik tubuh) untuk mengegos ke samping, lalu melejit dengan jurus Hek-hau-kian-wi (harimau hitam menggulung ekor), melesat ke depan dengan jurus Ui-liong-coan-sin (naga kuning membalik tubuh) dan akhirnya melejit dengan jurus Hi-ya-liong-bun (ikan melompati pintu naga). Sekaligus dia menggunakan empat macam gerakan yang berbeda untuk meloloskan diri.

Sementara menghindar, sepasang tangannya dengan jurus To-coan-im-yang (memutar-balikkan Im-yang), sepasang kaki¬nya dengan gerakan Liong-bun-sam-ci-long (pintu naga diterjang ombak tiga kali) melancarkan serangan sambil membuka jalan untuk melarikan diri, tampaknya ia memutuskan untuk kabur lebih dulu sebelum melakukan tindakan lain.

Serangkaian tendangan berantai Liong-bun-sam-ci-long ini kelihatannya seperti menyerang dengan keras lawan keras, padahal yang benar ia sedang berusaha kabur, asal musuh merangsek maju, maka ketiga tendangannya itu akan berubah jadi tendangan yang mematikan.

Dengan mengandalkan satu jurus tiga gerakan ini, Lui Kun pernah sekaligus membantai lima orang dan melukai empat orang jago lihai dalam waktu yang bersamaan.

Apalagi saat ini dia tidak berniat melukai musuhnya, tapi lebih mengutamakan keselamatan diri sendiri.

Asal bisa lolos dari serangan balik lawan, dia dapat segera mundur ke atas ranjang, asal tiba di atas ranjang, maka dia pun bisa segera menggerakkan semua tombol alat rahasianya dan melarikan diri dengan menyusup masuk ke ruang rahasia bawah tanah.

Kaki kirinya yang melepaskan tendangan dalam waktu singkat sudah tiba di hadapan Pek Jau-hui, tampaknya serangan itu segera akan mengenai sasarannya .............

Mendadak, entah apa sebabnya tahu-tahu kakinya jadi lemas.

Ternyata Pek Jau-hui telah menyentilkan jari tengahnya menotok jalan darah penting di kakinya, begitu kena sodok, kontan kaki itu jadi lemas dan seolah terlepas dengan tubuhnya.

Tapi Lui Kun masih memiliki kaki kanan.

Kaki kanannya tinggal setengah inci lagi segera akan menghajar dada Pek Jau-hui, tapi jari tengah pemuda itu justru pada saat dan posisi yang paling pas telah menotok jalan darah di kakinya, tak ampun kaki kanan Lui Kun pun jadi lemas, seolah sudah cacad saja, sama sekali tak ada gunanya lagi.

Oleh karena kedua kakinya sudah tak dapat digunakan lagi, otomatis Lui Kun tak sanggup melancarkan tendangan yang ketiga.

Akan tetapi Pek Jau-hui justru masih terus melakukan totokan jari yang ketiga, totokan itu langsung menghajar jalan darah Tiong-ki-hiat di tubuh lawan.

Pendekar Sejati : Golok Kelembutan (Wen Rui An)Where stories live. Discover now