6. Secawan Arak, Tiga Nyawa

1.3K 27 0
                                    

Un Ji amat sedih.

Selama hidup, belum pernah ia berjumpa dengan seorang lelaki yang begitu tidak menghormatinya, begitu tak memandang sebelah mata terhadapnya, tidak menganggapnya sebagai seorang tokoh, bahkan nyaris tidak menganggapnya sebagai manusia.

Ia merasa sangat terhina, merasa amat sedih.

Melihat lelaki itu masih berdiri dengan sikap angkuh, acuh tak acuh dan jumawa, dia amat membencinya, makin dipandang makin sakit hati.

Pada saat itulah ia mendengar Pek Jau-hui kembali berkata, "Terlepas siapa pun orang itu, yang pasti dia adalah seorang tokoh yang tak boleh dipandang enteng!"

Tio Thiat-leng kembali berpaling ke arah Ong Siau-sik, ujarnya, "Aku lihat kau pun termasuk manusia yang tak boleh dipandang enteng, kemari dan bergabunglah, aku pasti akan menghargai tenagamu."

"Aku tidak ambil peduli tentang kesemuanya itu," Ong Siau-sik menggeleng, "mau pandang enteng tidak masalah, mau menghargai kemampuanku juga silakan, tapi yang jelas, aku tetap aku, aku tak nanti bersedia kau gunakan hanya lantaran kau menghargaiku, aku pun tak bakal melancarkan serangan hanya dikarenakan kau memandang enteng diriku. Bagiku, persoalan yang terjadi adalah perseteruan antara perkumpulan Lak-hun-poan-tong melawan perkumpulan Kim-hong-si-yu-lau, siapa menang siapa kalah bukan persoalanku dan aku pun tak ingin tahu. Yang kuingin ketahui saat ini hanya satu hal."

Kemudian setelah berhenti sejenak, terusnya dengan wajah M'rius, "Apakah dikarenakan kau ingin merusak nama dan reputasi perkumpulan Lak-hun-poan-tong dalam dunia persilatan, maka kau sengaja memerintahkan kelompok akrobatik, kelompok pedagang dan penjual obat untuk melakukan perbuatan terkutuk itu?"

"Perkumpulan Lak-hun-poan-tong adalah sebuah perkumpulan besar, mereka harus menghidupi banyak anak buah, jadi apa yang mereka lakukan selama ini untuk menunjang kehidupan anggotanya, aku rasa hampir setiap orang tahu dengan jelas dan tak usah aku jelaskan lebih jauh. Tapi satu hal kau mesti tahu, perkumpulan Lak-hun-poan-tong mempunyai nama dan reputasi yang baik di seputar wilayah Ouw-pak, pengaruhnya sangat besar dan banyak orang gagah.dunia persilatan yang bersedia bekerja untuk mereka. Bila aku tidak menggunakan siasat ini, bagaimana mungkin aku bisa mengubah pandangan dan haluan Sin-hu Tayjin yang selama ini selalu berkomplot dengan Lui Sun? Bagaimana mungkin aku bisa meminta dia untuk membuyarkan daya pengaruh perkumpulan Lak-hun-poan-tong dengan berganti haluan bersekongkol dengan So-kongcu? Contohnya dua bersaudara Li, orang she Ting dan Ku Han-lim, selama ini mereka memang tak pernah melakukan perbuatan baik, bukankah gara-gara kejadian ini mereka malah bisa kita tumpas? Aku berharap kekuatan dari perkumpulan Lak-hun-poan-tong di wilayah Ouw-pak bisa diberantas seakar-akarnya."

"Apakah orang-orang itu sangat mempercayai dirimu?" tanya Ong Siau-sik lagi dengan kening berkerut.

Dia saksikan paras muka Li Tan serta Li Ciau-hong yang tergeletak di tanah mulai mengunjuk perasaan murka.

Tio Thiat-leng tertawa dingin.

"Justru yang percaya penuh kepadaku adalah Lui Sun Lui-congtongcu, sementara orang-orang itu .... Hmm! Tak lebih hanya mengantar nyawa saja."

"Aku lihat perempuan ini baik hati dan masih mempunyai rasa peri kemanusiaan, kesalahannya belum pantas untuk dihukum mati," bocah muda itu coba membela.

Waktu itu, meskipun jalan darah Li Ciau-hong sudah tertotok, namun mulutnya masih bisa berbicara bebas, sambil mengertak gigi penuh amarah, mendadak ia mengumpat, "He, orang she Tio, kau memang bedebah! Aku tidak ambil peduli kau mau bermarga Si atau bermarga Tio, tapi yang pasti kau memang seorang bangsat sejati, bedebah yang berhati kejam, hanya manusia macam kau yang mampu melakukan perbuatan terkutuk, biar jadi setan pun aku tak bakal melepaskan dirimu!"

Pendekar Sejati : Golok Kelembutan (Wen Rui An)Where stories live. Discover now