Abyzou

2.8K 16 0
                                    

Mata kecil itu melotot ingin bercerita

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Mata kecil itu melotot ingin bercerita.

Mulut mungil menganga lebar menahan derita.

Darah segar mengalir di ujung kedua matanya.

Sesegar penderitaan yang baru saja dialaminya.

"Bangun anakku... bangunlah...!" tangis histeris sang ibu di ujung malam itu.

"Anakkuuuu......"

"Ibu, sudahhlah. Relakan Sarah meskipun kepergiannya tidak wajar" ucap sang kakak sedih.

3 minggu berlalu...

Akhirnya senja pun keluar dari peraduannya di ujung cakrawala. Dengan sinarnya yang kuning keemasan, terik namun tak begitu panas. Senja itu setia mengiringi langkah 3 pemuda yang letih setelah seharian berpetualang dari satu kota ke kota lainnya. Nun akhirnya senja jualah yang terpaksa menghentikan derap langkah kaki mereka di sebuah kota kecil penuh damai.

Ya.... Benar katamu. Kota Yerussalem. Kota para nabi. Yang selama berabad – abad menjadi pusat dunia. Kota yang terletak di tengah perbukitan Yudea. Kota yang sejak zaman nenek moyang sudah menjadi pusat pertarungan bangsa – bangsa; lebih tepatnya pusat perselisihan. Perselisihan antara tiga agama dari keturunan Nabi Ibrahim. Kota ini begitu penting bagi umat Kristen, Islam dan Yahudi. Dan tiga agama itu sudah berbagi tempat yang berkaitan dengan figur Ibrahim seperti yang telah tertulis dalam kitab suci mereka masing – masing.

Dalam bahasa Ibrani, Yerussalem dikenal dengan sebutan Yerushalayim dan Al – Quds dalam bahasa Arab. Kota ini penuh dengan sejarah di dalamnya. Dikelilingi oleh tembok batu yang di dalamnya terbagi menjadi 3 wilayah untuk umat Kristen, Islam dan Yahudi. Di dalamnya pun terdapat situs suci yang terkenal di dunia. Bukit Calvary, Dome of Rock dan Kotel / tembok ratapan.

"Sepertinya kita harus segera mencari penginapan, hari sudah mulai gelap" Ujar Noam dengan ekspresi kusut masam.

"Benar Kak, kita sudah hampir seharian berjalan tanpa henti, tubuh kita perlu juga di istirahatkan barang sejenak" Sahut Yusuf seperti menyetujui usul Noam.

"Baiklah, ayo kita tanya orang yang ada di pasar itu. Mungkin mereka mengerti tempat pengianapan terdekat.

Tanpa dikomando lagi ketiga sahabat karib itu bergegas menuju orang – orang yang berkumpul di pasar kota.

"Maaf Pak, dimana kami bisa menemukan penginapan terdekat ?" tanya Yusuf dalam bahasa Arab

"Oh ya ada Nak, kamu bisa menemukannya di ujung gang disebelah sana." Jawab bapak yang bertubuh kurus tidak terlalu tinggi itu sambil mengarahkan telunjuknya ke arah gang yang dimaksud. Gang yang cukup sesak karena dijejali para penjual barang aneka rupa. Mulai dari kebutuhan tubuh, kebutuhan perut hingga kebutuhan untuk memuaskan kelamin.

"Syukron Katsir !" jawab Yusuf singkat.

"Afwan !" balas orang itu dengan ramah.

Setelah mendapatkan informasi yang diperlukan. Lelaki bertubuh semampai tidak terlalu tinggi itu berjalan menemui teman – temannya yang sudah cukup lama menunggu dengan tidak sabar. Berharap mereka segera menemukan sebuah ranjang yang empuk di ruangan yang dingin untuk meleburkan kepenatan yang menyelimuti tubuh mereka seharian.

Kumpulan Cerita PendekWhere stories live. Discover now