Bab 31 - Lexi Powell

43.8K 4.5K 455
                                    

Dia tahu, dia sedang terjebak. Tapi dia juga tahu, selalu ada jalan untuk keluar.

***

17 TAHUN yang lalu ...

BRUGH!

"Akh!" Lelaki berkacamata itu mengerang kesakitan. Dia David Dawson. Vampire Amber yang baru saja di lempar ke dinding oleh lelaki lain dengan lensa mata merah.

Wajah David sudah babak belur. Tubuh vampire meskipun kuat tapi jika mereka berhadapan dengan sesama vampire, mereka sama saja bisa terluka. Dan kondisi tersebut dialami oleh David sekarang.

"BANGUN! Keluarkan semua kekuatanmu! Hahahaha ... Dasar Vampire Amber lemah! Kau tahu kau itu menjijikan!"

BRAK!

BUGH!

Tubuh David kembali di angkat dan di lempar hingga membentur lemari. Sebuah kursi kemudian melayang menuju ke arahnya, dan langsung menghantam tubuh kurus David sampai kursi tersebut hancur menjadi beberapa bagian.

Rasa sakit menjalar disekujur tubuhnya. Terasa kaku dan sulit digerakkan. Kini David benar-benar tak berdaya. Penglihatannya mulai mengabur. Dan ia sudah pasrah jika Vampire Merah di hadapannya hendak menyiksanya lagi. Bahkan mungkin sampai membunuhnya. Ia tak peduli.

BRAK!

Tiba-tiba seseorang membuka pintu dengan sedikit mendobraknya. Menimbulkan suara keras yang menyakitkan telinga. Samar-samar terlihat satu Vampire Merah lain yang datang. David pikir mungkin vampire tersebut juga ingin menyiksanya. Namun ternyata ia salah.

"KAK SAM BERHENTI! Apa yang Kakak lakukan?!" Vampire tersebut yang nyatanya adalah Sean segera berjalan cepat menghampiri David.

Sam dan Sean sangat terkenal di kalangan para vampire. Selain karena mereka dari keluarga bangsawan, saudara kembar non identik itu pun termasuk anggota V01. Gengk yang paling di takuti dalam bangsa Vampire Merah, bahkan sebagian dari Vampire Amber pun takut terhadap mereka. Sama seperti David yang tak bisa berkutik ketika di perlakukan kasar seperti itu. Padahal dirinya sama-sama vampire bangsawan.

"Kau tidak lihat, hah? Aku sedang menghabisi makhluk ini!" Sam berteriak dengan mata nyalang.

"Tapi dia tidak salah apapun!"

David tersenyum miris mendengar perkataan Sean. Lelaki itu membelanya. Membela vampire lemah seperti David.

"Aku tidak peduli! Dia itu Vampire Amber! Musuh kita! Dan yang terpenting, dia anak Raja Evan!"

Perbedaan selalu menjadi perdebatan antara kedua bangsa. Mungkin Sam yang paling terluka diantara Vampire Merah lainnya. Sean tahu bagaimana perasaan kakaknya itu. Sean juga sama terluka. Ingin marah namun ia tidak bisa. Ingin memberontak, namun itu bukan cara yang benar. Jika dirinya sama seperti Sam, meluapkan amarahnya pada para Vampire Amber, lalu siapa nanti yang akan menyelamatkan kakaknya? Bahkan siapa yang akan menyelamatkan dirinya? Karena itulah, Sean akan bertahan meskipun terluka begitu dalam. Dan ia tak akan membiarkan kakaknya hancur.

"Tapi dia tidak salah. Berhenti melakukan ini! Aku tahu kakak tidak seperti ini."

Sam tersenyum miring. "Tau apa kau tentangku, hah?"

Sean nampak sedikit terkejut mendengarnya. Sam seolah melupakan kenyataan bahwa Sean adalah adiknya.

Sean menatap Sam lekat-lekat. Ia mencari sosok kakaknya yang hilang. "Aku tahu lebih dari siapapun. Aku adikmu! Sean Black!"

Regulation of Vampire [END-Part Masih Lengkap]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang