BAB 28 - THE LAST ONE

1.1K 165 37
                                    

Bab 28 - Celah

Kebenaran yang sedikit demi sedikit terungkap.

וו×

DITEMUKANNYA Alice dan Zero yang tak sadarkan diri dengan luka-luka di tubuh mereka membuat suasana malam itu menjadi tak karuan. Guru-guru segera membubarkan murid yang berkerumun melihat kondisi di tempat kejadian. Para petugas kesehatan-dibantu beberapa murid-segera memindahkan Alice dan Zero ke klinik asrama.

V02 pun turun tangan. Bersama vampire Amber yang lain dan beberapa satpam sekolah, mereka mencari si pelaku ke seluruh asrama dan gedung sekolah. Kemungkinan pelaku itu bersembunyi tak jauh dari tempat kejadian. Beberapa juga berpencar ke hutan Howard dan Pinswey. Sedangkan David sejak tadi berada di tempat kejadian, menyusuri titik awal insiden itu terjadi. Dari koridor depan asrama sampai koridor di belakang dimana ruang perpustakaan berada.

"Kau menemukan sesuatu?" tanya Liam yang datang dari pintu belakang asrama. Diikuti Max dan si kembar.

"Aku tidak melihat bau apapun selain dari Alice dan Zero. Juga beberapa petugas satpam yang diserang," jawab David sambil terus mengedarkan pandangannya, meneliti benda-benda di sekitar. "Sepertinya, kejadian yang terakhir terjadi, si penyusup berusaha membunuh Alice di sini." David melangkah mendekati papan pengumuman yang di bawahnya terdapat banyak pecahan kaca. Posisi di temukannya Alice. "Dan Zero berusaha melindungi Alice, dengan menyalakan alarm pemadam kebakaran."

"Apa ini ulah penyusup yang selama ini kita cari?" tanya Max yang berdiri di samping Liam.

"Sepertinya kita hanya bisa menunggu sampai Alice dan Zero sadar," ucap Liam, diangguki yang lain. Dengan adanya kejadian itu, mereka semakin sadar kalau Foster memang sedang tidak aman.

Liam menoleh menatap Max. "Tapi omong-omong, dimana Sean? Apa belum ada yang menemukannya?"

"Xavier juga tidak ada di kamarnya," jawab Austin di belakang.

"Sepertinya mereka pergi diam-diam," timpal Dustin. Liam mengernyit. Sebenarnya kemana perginya Sean? Tidak seperti biasanya Sean meninggalkan Alice, apalagi saat penyusup itu belum tertangkap. Apa yang sedang dilakukan lelaki itu?

***

Jam satu pagi ketika Sean dan Xavier kembali ke Foster, mereka melihat banyak vampire Amber yang berpencar di hutan Howard, juga para satpam yang berjaga di jalan masuk hutan. Perasaan Sean semakin tak karuan. Sejak tadi ia merasa cemas, apalagi setelah mengetahui si penyusup yang mereka cari kemungkinan adalah anggota Black Rose dengan nama Vance Demetrius. Satu-satunya anggota Black Rose yang memiliki kemampuan khusus.

Sean mempercepat langkah kakinya. Ia dan Xavier melewati pintu belakang asrama. Seketika mereka disuguhkan oleh suasana koridor yang berantakan. Terdapat beberapa bercak darah. Dan salah satunya adalah darah manusia. Darah yang sangat Sean kenal aromanya. Darah Alice.

Telinga Sean mendengar langkah kaki Austin yang berada di halaman belakang. Sontak ia berlari menggunakan kemampuan vampirenya dan sampai di hadapan Austin. "Apa yang terjadi? Dimana Alice?"

Austin menatap dengan jengkel. "Kau dari mana saja? Tadi malam Alice dan Zero diserang. Mereka ada di klinik asrama sekarang."

Firasat buruk Sean terjadi. Dengan wajah panik, Sean berlari menuju klinik asrama. Ia tak mempedulikan jika ada manusia yang melihat kemampuan vampirenya. Dan di ruangan dengan belasan brankar itu, Sean melihat Alice dan Zero terbaring lemah di bankar paling ujung dekat jendela. Yang paling parah adalah Zero. Lelaki itu mendapatkan luka jahitan di telapak tangan juga pinggang dan punggungnya-bekas tancapan pecahan kaca. Belum lagi wajahnya terdapat banyak luka lebam. Dan kondisi Zero sangat lemah. Sean mengepalkan tangannya. Rahangnya mengatup menahan amarah. Kalau saja Sean bisa berhadapan dengan Vance, ia akan sangat senang untuk mengerahkan seluruh kemampuannya.

Regulation of Vampire [END-Part Masih Lengkap]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang