Bab 22 - THE LAST ONE

1.2K 198 61
                                    

DISARANKAN UNTUK MEMBACA PART-PART SEBELUMNYA JIKA KALIAN LUPA ALUR THE LAST ONE!

HAPPY READING!

.
.
.

BAB 22 - TERPISAH

Bahaya mengejar, memisahkan kebenaran.

—ווח

ALICE termenung tak percaya dengan apa yang diceritakan Mr. Liberth. Ternyata jawabannya selama ini begitu dekat dengannya. “Jadi, ibu dan ayah saya adalah alumni Foster?”

“Tentu, di sana kami menjadi akrab." Mr.  Liberth mengernyit melihat keterkejutan Alice. "Apakah Ross tak pernah mengatakannya padamu?”

Alice menggeleng. Bahkan tentang nama lengkap Thomas pun, Ross tak pernah memberitahunya.  Dan Ross mungkin sana lebih mengenal tentang vampire dibanding dirinya. “Apakah ibuku tahu semuanya?”

“Tentu saja, Alice. Dia yang paling mengenal Thomas. Bahkan mungkin masa lalu yang aku sendiri tak tahu.” Mr. Liberth mencondongkan tubuhnya ke depan, lebih dekat ke arah Alice. "Inilah kenapa aku pergi dari Foster. Aku harus menyembunyikan fakta tentangmu dan Thomas dari V01. Foster bukan tempat yang aman lagi."

"Tapi sepertinya V01 mulai mengetahui tentang Anda. Bagaimana jika mereka mengejar Anda?"

Mr. Liberth tersenyum. "Meskipun mereka mengejarku, aku tak membawa berkas apapun."

Alice mengernyit. "Lalu dimana Anda menyimpannya?"

"Di bawah lantai kayu kamarmu sekarang." Mr. Liberth menunjuk Alice.

"Maksud Anda kamar Lexi dan Maggie?" tanya Alice mengernyit tak percaya.

Mr. Liberth mengangguk.

"Bagaimana bisa Anda menyimpannya di sana?" Alice tak mengerti alasan paruh baya itu menyimpan berkas Thomas di sana. Apalagi jauh dari pengawasannya.

Mr. Liberth hanya terkekeh dan berkata, "Itu tempat yang paling aman."

Alice hanya bisa tersenyum menanggapinya. Kemudian ia terdiam, kembali berusaha menyusun teka-teki tersebut. “Lalu apa yang akan terjadi jika bangsa vampire tahu siapa aku sebenarnya?”

Mr. Liberth beranjak berdiri. “Mereka akan memperebutkanmu, menangkapmu dan jika kau tak berguna untuk mereka, atau menolak untuk membantu mereka, maka mereka akan membunuhmu.”

Alice membeku. Ia melihat pria paruh baya di depannya itu melangkah menuju jendela apartment yang tertutup gorden. Mr. Liberth membuka sedikit gorden tersebut dan mengintip ke luar apartment.

“Bagi mereka, jika tak bisa mendapatkanmu, maka musuh pun tak boleh memilikimu.” Mr. Liberth menoleh ke arah Alice yang juga ikut berdiri menghadap ke arahnya. “Karena kau bagi mereka jika bukan berarti kejayaan, maka kehancuran. Dan sesuatu yang bisa membuat mereka hancur, harus dimusnahkan.”

Keringat dingin tiba-tiba membanjiri tubuh Alice. “Bagaimana aku bisa membuktikan pada mereka kalau aku bukanlah penyihir seperti yang mereka kira?” Pertanyaan itu terus berputar di kepala Alice.

Regulation of Vampire [END-Part Masih Lengkap]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang