16. Stop of Your Life (2)

40.5K 2.6K 70
                                    

Sejak pagi Vanessa sudah merasakan kekhawatiran yang tinggi karena dari semalam dia terus memikirkan apa yang dikatakan oleh Lelaki Simpanannya.

Nathan ingin mengundurkan diri dari Perusahaan sekaligus dari hidupnya.

Lelaki itu enggan memperpanjang kontrak kerja baik di Perusahaan maupun di dalam hidup Vanessa sendiri.

Entah apa yang sudah dipikirkan oleh Nathan sehingga bisa lebih memilih untuk berhenti daripada melanjutkan.

"Athaaan...Arggh!" Vanessa mencengkram pinggiran Meja Kerja di ruangannya sendiri dengan kesal.

tok tok tok

"Masuk."

"Maaf Bu Vanessa, ada Pak Nathan ingin bertemu."

"Suruh saja masuk Tiara."

Tiara pun mempersilahkan Nathan masuk ke dalam Ruangan Vanessa.

Ada senyuman yang tertarik manis dari Nathan kepada Vanessa, tapi tidak untuk Vanessa.

Wanita itu cemberut dan terlihat raut ketidaksenangan di Wajahnya.

Kedua Matanya pun seakan tidak ingin bertemu dengan tatapan Mata Nathan tapi itu tidak bisa.

Jika dia bisa memilih untuk mengindahkan Nathan, Vanessa pasti akan melakukannya.

"Ada apa?" Vanessa mengulurkan Tangan kanan nya ke arah Nathan kemudian ke Kursi untuk mempersilahkan Nathan duduk di depan Meja Kerjanya.

"Saya ingin memberikan ini kepada Ibu." Nathan mengikuti perintah Vanessa untuk duduk di depan Meja Kerjanya.

Lelaki itu langsung menyerahkan Map berisi selembar kertas yang merupakan Surat Pengunduran Diri nya.

Vanessa membuka Surat itu lalu membacanya dengan seksama.

Setelah dia mendapatkan kesimpulan dari apa yang tertulis di Surat tersebut, Vanessa langsung mengembalikan kepada Nathan.

"Maaf, saya tidak bisa terima Surat Pengunduran dirimu."

"Kenapa?"

"Tolong hormati kontrak kerja yang sudah kau tanda tangani, Athan!" nada suara Vanessa terdengar meninggi.

Dia tidak terima jika Nathan ingin melakukan hal dengan semaunya sendiri.

"Semalam bukankah saya sudah mengatakannya dengan gamblang kepada Ibu?"

"Dan dengan gamblang juga saya menjawab tidak!" semakin meninggi suara Vanessa semakin Nathan tahu jika tidak mungkin dia melawan Wanita itu.

Nathan menjadi diam tidak bergeming lagi.

Terdengar napas lelah dari diri Nathan sehingga membuat Vanessa menjadi jengah kemudian ia berjalan ke arah Pintu Ruangannya.

"Nathan Ardhani Ivander, tolong pergi dari ruangan saya!"

Lelaki yang berprofesi sebagai Web Developer tersebut bangkit dari Kursi dan berjalan menuju ke arah Pintu Ruangan sang Bos.

Tapi belum dia melangkahkan Kakinya keluar dari Ruangan Vanessa, Lelaki itu mengeluarkan sebuah kalimat yang membuat Vanessa takut.

"Jika Ibu tidak memberikan saya ijin untuk Resign, saya akan keluar dengan cara saya."

"Kamu akan didenda dengan sangat besar!" ancam Vanessa.

"Saya tidak peduli Ibu ingin melayangkan denda kepada saya. Jika saya mampu, saya akan membayarnya langsung. Tapi jika tidak, saya akan mencicilnya semampu saya. Terima kasih Ibu sudah berbaik Hati kepada saya selama ini. Permisi." Nathan berpamitan kepada Vanessa namun salam perpisahan itu membuat Vanessa merasa dirinya akan mati sebentar lagi.

Survive (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang