14. Who am I ?

47.6K 2.7K 52
                                    

Setelah seharian kemarin Vanessa dan Nathan menghabiskan waktu bersama di Rumah Vanessa mengisinya dengan bermanja-manja, kini Vanessa dan Nathan bisa kembali lagi ke Kantor untuk bekerja.

Seperti biasa setiap Pagi Nathan selalu menawarkan apakah Vanessa mau bercinta dengannya karena itu memang pekerjaannya.

Tapi sekali lagi Vanessa menolak dan menolak seperti akhir-akhir ini dia lakukan pada Nathan.

Sempat terbesit di Kepala Nathan jika Bos besarnya itu sudah bosan dengannya dan tidak ingin menikmati percintaan lagi dengannya.

Tapi sekali lagi juga Vanessa mengingatkan Kekasih Simpanannya itu jika semua pemikiran Nathan tidak benar.

Vanessa hanya tidak ingin bukan merasa bosan.

Tok tok tok

"Permisi Bu Vanessa." Tiara muncul dari balik Pintu luar Ruangan Vanessa.

"Ya Tiara." Vanessa nampak sedikit terganggu dengan kehadiran Tiara sebab dia sedang serius mengerjakan Project terbaru yang diberikan Nathan kepadanya.

"Maaf Bu, ada Pak Gerald ingin bertemu Ibu. Apakah Ibu mau bertemu dengan beliau?"

"Gerald?" Vanessa memastikan jika Gerald yang dimaksud oleh Sekretaris Pribadinya adalah salah satu dari deretan Kekasih yang dimiliki oleh Vanessa.

"Iya Bu, Pak Gerald Wasten."

"Baiklah. Suruh dia masuk." jawab Vanessa tegas.

Vanessa hampir melupakan salah satu Kekasihnya yang bernama Gerald itu sebab selama ini Gerald lebih sibuk mengurus bisnisnya yang ada hampir menyeluruh di dataran Asia.

Di Indonesia sendiri ada empat Kota yang menjadi tempat Bisnis Gerald berada.

"Hai, apa aku mengganggumu?" Gerald dari balik Pintu muncul dengan senyuman terbaiknya.

Lelaki berusia dua puluh delapan tahun itu begitu merindukan Kekasihnya yang sudah tiga bulan ini tidak dia temui.

"Gerald? Wow, kejutan sekali kamu muncul di Kantorku?" Wanita itu berdiri dari Kursi kebesarannya kemudian berjalan menuju ke arah Gerald.

Dipeluknya Gerald dengan erat dengan kedua Lengan yang mengalung sempurna di Leher kokoh Gerald.

"Aku merindukan kamu." Lelaki itu melingkari Pinggang Vanessa mencapai Punggungnya dengan erat pula.

Ada kerinduan yang besar dan membuncah dari dalam Batin seorang Gerald.

Ingin rasanya dia cepat mengukapkan niat suci nya kepada sang Kekasih agar selamanya mereka bisa bersama dalam keabadian.

"Aku juga." jawab Vanessa lirih.

"Please, bagi waktumu hari ini denganku. Aku ingin banyak berbicara denganmu."

"Baiklah, seluruh waktuku untukmu." ujar Vanessa membuat Gerald tersenyum bahagia.

"Bagaimana dengan Cafe?"

"Oke."

***

"Sesuai dengan apa yang sudah aku rancang, pembangunan di Busan sudah berjalan lima puluh persen. Tinggal sedikit lagi saja. Nanti kalau semua sudah selesai, aku ingin mengajak kamu kesana." dengan Hati yang riang gembira Gerald menceritakan Progress Bisnis nya yang baru dijalankan di Busan kepada Vanessa.

"Wow, kamu kerena banget. Gila, gak nyangka bisa secepat itu berkembangnya."

"Semua berkat doa kamu, Vanessa." Lelaki itu kembali tersenyum.

Survive (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang