"Kenapa?"

Mata Aries menyipit. "Cowok-cowok kayak kalian emang selalu to the point atau gimana sih?"

"Gue nggak merasa gue perlu berbasa-basi, Aries. Kenapa?"

"Ini soal Adrian."

"Udah bisa gue tebak. Kenapa?"

Senyap sebentar.

"Did I do something wrong to him?"

"Emangnya kenapa?"

"Dia mendadak menghilang. Begitu saja. Gue nggak ngerti. Am I no longer interesting? Apa gue melakukan kesalahan sama dia."

"Seharusnya lo bertanya sama Adrian, bukan sama gue. Bagaimanapun juga, meskipun gue temennya, kita nggak berpikir dengan cara yang sama."

"Gue tau. Cuma, gue nggak mau bikin dia ngerasa ilfil."

"Adrian bukan tipe orang yang kayak gitu." Faris menarik napas. "Menyakiti cewek adalah sebuah tindakan yang nggak akan pernah dia lakukan... secara sengaja. Just ask him. Tapi gue boleh nanya sesuatu nggak?"

"Tentang apa?"

"Lo sama Adrian, apa kalian udah punya hubungan?"

"Well, we went out more than twice... so..."

"Kalau begitu, bukan pada tempatnya lo bertanya-tanya kenapa dia tiba-tiba menghilang atau apalah itu." Faris menatap Aries seolah tengah mencoba membesarkan hati gadis itu. "Adrian memang jarang temenan sama cewek. Tapi dia baik sama siapapun."

"Tapi..."

"Tapi apa?"

"Cara dia memperlakukan gue... terlalu baik. Gue yakin cowok manapun nggak akan bersikap begitu sama seseorang yang hanya mereka anggap teman."

"Adrian selalu baik sama siapapun. Cewek atau cowok. Seperti yang gue bilang sebelumnya, dia bukan tipe orang yang bisa menyakiti orang lain secara sengaja. Sometimes, dia bisa aja ngerasa keganggu. Ngerasa nggak suka. Namun jelas, Adrian bukan orang yang bakal mengungkapkan itu secara blak-blakan." Faris menerangkan. "And here's a little secret. He is kind, but it doesn't mean he is into you, right? Mungkin dia mau berteman. Seharusnya lo nggak berpikir lebih pada seorang cowok kecuali dia benar-benar bilang ke lo kalau dia suka sama lo."

Aries menggigit bibirnya.

"Aries?"

Gadis itu menghela napas. Panjang.

"I saw him with that girl."

"Maksud lo?"

"Anak FISIP itu. Cewek dari departemen HI. Azalea. Akhir-akhir ini, Adrian deket banget sama dia." Aries berujar dengan wajah tanpa ekspresi yang terkesan dingin nan membekukan. "Apa karena cewek itu? Karena dia mendadak Adrian jadi melupakan gue?"

"As far as I know, they are only friends." Faris mengangkat bahu. "Sama aja kayak lo dan Adrian."

"Faris,"

"Aries, please understand. Gue nggak tau gimana hubungan lo sama Adrian, but when he told us both of you girls are only his friends, I believe him. Gue rasa, Adrian nggak pernah menjanjikan apapun sama lo. Iya kan?"

"Gue ngerti. Tapi lo tau, rasanya nggak segampang itu." Aries menyergah cepat. "He treated me like a queen. Gimana bisa ada cewek yang nggak baper dengan apa yang dia lakukan?"

"That is a thing about Adrian. Seperti yang udah gue bilang, dia emang baik sama semua orang. Meskipun begitu, kalau lo ngerasa butuh penjelasan, tanya sama dia. Bukan sama gue. Gue mungkin memang temannya, tapi lo tau, kita nggak pernah saling mengurusi kehidupan percintaan masing-masing."

ROSE QUARTZWhere stories live. Discover now