CHAPTER 29 [ THE TRUTH] ✔

2.9K 270 28
                                    

Sudah direvisi.

----

"Sudah kukatakan, kau tak boleh berhenti menyiksanya!" Ujar sang kakak sedikit membentak sang adik.

"Tapi-"

"Tak ada tapi-tapian. Kau tau tidak, aku dulu terlalu sakit hati kepadanya. Kau harus mengerti itu Ken!"

"Tapi Green tak salah apa-apa Guenn. Dia hanya membelaku! Lagipula, mengapa kau tak pernah memberitahuku kalau Green itu Vic?"

"Aku tak mau tau!" Sang kakak membanting pintu kamar meninggalkan Kendall yang tengah dilanda kegundahan.

"Persetan dengan segala macamnya. Aku tak mau menyakiti Green lagi."

Kendall terjatuh di sofanya. Kepalanya terasa berputar. Pening memikirkan segalanya. Kakak tirinya, Guenn, yang sangat membencinya terus memperalatnya demi rencana balas dendam pada seorang gadis yang Kendall tak tau asal-usulnya.

Bermodalkan mobil gratis, Kendall menyetujuinya. Siapa sangka jika orang yang selama ini ia sakiti justru adalah orang yang dulu membelanya mati-matian hingga terjadilah kasus bunuh diri.

Gadis itu memijat keningnya. Maaf bahkan tak cukup.

Kendall menyeringai. Dirinya benar-benar menjijikkan. Bahkan ia tak pantas untuk menampakkan wajah lagi di depan Green.
**

"Kau gila! Mana mungkin aku meninggalkanmu. Susah payah aku mencarimu kesana kemari, tapi apa yang kudapatkan? Kau malah memintaku pergi! Ada apa denganmu, Green?" Ujar Harry sambil menahan emosinya yang jelas sedang menggebu-gebu.

"Tinggalkan aku. Kita sudah selesai, Harry. Mengapa kau tak kunjung mengerti?" Green berbicara dengan sangat pelan sambil menundukkan kepalanya.

"Aku tak mau," lirih Harry. Harry menghela nafasnya lalu menggenggam tangan Green dengan lembut.

"Green, kumohon.. berhentilah berbicara jika aku ingin meninggalkanmu.. aku akan tetap disini meskipun kau memaksa untuk pergi. Aku sudah berubah.."

"Anakku.." lirih Green.

Harry memandang sendu wanita didepannya. Kegundahan telah melandanya saat ini. Ia tak tau apa yang harus ia lakukan untuk membuat Green percaya bahwa ia sudah berubah.

"Pergilah." kali ini Green mendorong Harry ketengah ruangan.

"Pergi!"

"Pergi.." kali ini Green tak mampu membendung air matanya. Ia sudah merasa cukup lelah dengan semua ini. Ia tak tau lagi, harus bagaimana menanggapi sifat Harry yang seperti ini.

"Don't cry, please.. don't cry.." Harry mencoba menenangkan Green tapi nampaknya gagal.

Hingga suara telepon Harry mengintrupsi mereka.

"Halo"

"Keluarlah kau dari kamar tamuku, keriting! Keadaan darurat!"

"Untuk apa kau menghubungiku dengan jarak kurang dari 10 meter? Kau hanya cukup menggedor-gedor pintu kamarnya dan aku keluar."

"Bukan masalah itunya! Ini sangat gawat. Aku sudah mengetahui fakta kematian Zayn!" Disebrang sana, suara Niall tampak sangat panik.

"Apa?!"

"Cepat keluarlah dan ajak Green!"

Harry tak membalasnya, melainkan langsung mematikan telefonnya dan bergegas menarik Green keluar dari kamar tamu.

Green yang bingung, entah mengapa menurut saja ketika Harry tarik. Padahal, sebelumnya ia memantapkan hatinya untuk mengusir Harry.

"Bagaimana?!" Tanya Harry sedikit memaksa kepada Niall.

Bagaimana apanya? Batin Green.

"Aku tau siapa pelakunya!"

Green POV

"Aku tau siapa pelakunya!" Seru Niall. Mereka membicarakan siapa sih?

"Siapa?"

"Guenn! Kakak dari Kendall." Guenn?

"Kalian membicarakan apa sih?" Tanyaku penasaran. Jujur, aku tidak mengerti apa yang mereka bicarakan.

"Aku tau siapa pelaku dibalik kematian Zayn dan penyebab kritisnya Gigi. Ternyata, pelakunya selama ini adalah Guenn, kakak tiri Kendall!"

Apa? Kendall lagi?

"Guenn.."

"Ya!! Guenn temanmu dulu." Suara seseorang mengalihkan pandangan Green yang tadinya kearah Niall, menjadi kearah orang tersebut. Selena.. mengapa dia disini?

"Guenn- Guenn Cassava maksudmu?"

"Ya, siapa lagi? Dialah pelaku sebenarnya."

Jadi, Guenn? Apa salahku padanya? Aku hanya mengatainya bitch, jerk, dan kata kasar lainnya tanpa menyentuhnya. Lagipula aku kan hanya membela Nicole-

"Guenn kakak dari Kendall?!" Seruku tak percaya.

"Ya. Kabarnya ibu Guenn baru menikah dengan ayah Kendall sekitaran 1 tahun yang lalu." Jawab Niall

Oh tuhan. Mengapa ini semakin rumit?

"Zayn mati karena Guenn?!" Teriakku. Air mata tak bisa kubendung lagi. Aku segera berlari keluar dari rumah Niall dan memanggil taksi. Kulihat, Harry mengejarku dari arah belakang hampir menangkapku, dan aku tak mau itu sampai terjadi.

Aku segera masuk kedalam taksi dan menemukan Harry yang memukul-mukul kaca mobil.

"Yohannes Hospital"

-------

102 reads. Gak main-main. Saya bingung kenapa kalian menyukai cerita ini😂

Bentar lagi karya abuku ini kelar, alhamdulillah. Sudah tak tahan mengeditnya saking cringenya:' drama banget ya saya dulu

Give Me Love - H.S (Completed)Unde poveștirile trăiesc. Descoperă acum