CHAPTER 2 ✔

5.5K 404 5
                                    

Sudah direvisi

--------

GREEN POV

Aku mengetukkan ujung sepatu snikersku pada lantai koridor yang masih sepi. Kepalaku kutengokkan kesana-kemari, berharap ada seseorang yang akan mengajakku mengobrol atau sekedar berkenalan, tetapi ternyata tak ada sama sekali! Mereka seakan tak perduli padaku dan bahkan mengabaikanku. Aku tak suka diabaikan.

Sudah 15 menit aku duduk dikursi panjang ini karena menunggu Mr. John, staff yang mengurus data kepindahanku dari Bradford ke London yang belum kembali ketempatku. Aku sudah bosan disini, tak ada seorangpun yang kukenal.

Dengan malas aku berjalan-jalan melihat sekeliling sekolah. Tidak buruk, gumamku dalam hati. Sekolah ini memiliki 5 tingkat. Seperti mall saja. Dilantai dasar ini terdapat perpustakaan, beberapa kamar kecil dan ruang ganti, ruangan para staff dan aula seni. Sisanya, aku tak tau. Karena kebosanan semakin melandaku, akhirnya aku masuk ke perpustakaan yang ada di sekolah ini.

Whoa, besar juga.
Aku menyusuri rak-rak yang menjulang tinggi dihadapanku, mencari buku yang menurutku menarik. Satu fakta yang kau dapat dariku adalah, aku sangat senang membaca buku. Genre romance misalnya. Atau komik?

Aku tersenyum ketika mataku secara tak sengaja melihat judul buku yang sangat-sangat ingin kubaca, lalu mencoba mengambil buku yang berada di rak tiga tingkat dari kepalaku.

Aku mendengus. Tak sampai..

Padahal aku cukup tinggi dalam ukuran wanita. Tinggiku 175 cm, cukup kan? Mengapa masih saja tak sampai. Aku melompat-lompat mencoba meraih buku itu, tapi seseorang mengambilkannya. Ah baiknya orang ini. Aku mendongak dan melihat mata hijaunya. Dia tersenyum tipis- sangat tipis hampir tak terlihat olehku dan memberikan buku yang kumaksud padaku. Aku tersenyum dan mengucapkan terimakasih padanya, tetapi ia tak menjawabnya dan langsung melewatiku begitu saja. Dia baik, mungkin agak dingin?

Setelah meminjam buku dari perpustakaan, aku segera keluar dari tempat itu. Duduk di kursi panjang yang tadi sempat kududuki dan melihat Mr. John yang kebingungan.

"Hello Mr. John, Why you so confused?" Tanyaku dengan dahi mengkerut. Dia menghela nafasnya dan tersenyum padaku.

"Aku mencarimu sedari tadi nak. Kukira kau tersesat disekolah ini," ucapnya sambil menepuk pundakku. Aku tertawa, tentu saja tidak mungkin. Lagipula jika aku tersesat, aku masih mempunyai mulut untuk bertanya bukan?

Mr. John tampak memperhatikan map yang ada ditangannya kemudian memberikannya padaku. "Ini, ambil. Isi identitasmu kemudian berikan map ini kepada kepala sekolah. Ruangannya dilantai dua, setelah itu kau bisa bertanya lagi dimana tepatnya ruangannya. Aku permisi nak, good luck!" Ucapnya sambil menepuk-nepuk pundakku lalu melenggang pergi begitu saja meninggalkanku yang kebingungan.

***

"Halo," sapaku pada siapa saja yang lewat didepanku tapi mereka mengabaikanku. Hei, aku hanya berusaha untuk ramah pada mereka tapi lihat apa yang mereka lakukan. Aku dianggap tak ada.

Aku memang kebingungan mencari ruangan kepala sekolahnya. Maka dari itu aku mencoba ramah dan bertanya pada mereka. Tapi, mereka malah mengabaikanku.

Aku mendengus dan duduk diatas kursi panjang dilantai dua ini. Manusia manusia yang berlalu lalang dihadapanku benar-benar bersifat bajingan. Aku hanya menunduk, tak tau harus apa sampai ada seseorang yang menepuk bahuku. Aku mendongak dan bertemu dengan sebuah rambut blonde? Dia tersenyum lalu mengajakku berkenalan.

Aku menceritakan dari awal aku disini- terkecuali kejadian di perpustakaan kepadanya. "Oh ruangan kepala sekolah? Aku tau kok." Dia berdiri setelah mengucapkan 'follow me' padaku. Aku mengikutinya dan sampailah aku disebuah ruangan yang tertulis 'Mrs. Phobe' ini. Eh? Sepertinya aku sudah melewati ruangan ini lebih dari 3 kali. Mengapa aku tak menyadarinya?

"Niall, terimakasih telah mengantarku," ucapku lalu tersenyum. Dia tertawa, "tak masalah Green" ujarnya kemudian melenggang pergi. Sebelum dia benar-benar pergi, aku menarik tangannya, "kelasmu dimana?" tanyaku. "Lantai 3 ujung koridor. Tepatnya kelas 3-D. See you next time Green!" Ujarnya lalu berlari begitu saja menuju sebuah lift yang dikhususkan untuk murid.

Give Me Love - H.S (Completed)Where stories live. Discover now