CHAPTER 23 ✔

2.6K 272 28
                                    

Sudah direvisi.
Double update, silakan cek part sebelumnya ya.

Waktu sudah menunjukkan pukul 9 malam dan Harry belum pulang juga. Green yang menunggunya di dalam kamar pun sudah sangat kesal dengan Harry. Green belum makan sedari pagi dan sampai sekarang Harry belum menunjukkan dirinya.

"Ha. Aku lapaar..." rengek green dari dalam kamar.

Dia menengok ke segala penjuru kamar guna menemukan suatu barang yang berguna agar ia bisa keluar dari kamar itu.

"Mengapa tak ada juga sih?" gumamnya.

Tiba-tiba, ia mendengar suara mobil dari arah gerbang. Ia mencoba mengintip dari jendelanya, apakah Harry sudah pulang atau belum. Rupanya memang benar, itu mobil Harry. Tapi yang Green bingungkan adalah, mengapa Harry turun bersama wanita?

Tunggu, itu bukannya Ken? Batin Green.

Green melihat mereka berciuman. Rasa cemburu yang entah datangnya darimana berhasil membakar tubuh Green. Ia seperti orang kesetanan sekarang.

Kendall yang menyadari ada yang memperhatikan ia dan Harry, segera menoleh keatas dan melihat Green dengan mata merah yang sedang menahan amarahnya. Ia tersenyum miring.

Rencananya untuk membuat Green menderita baru awalan. Ia masih akan membuat Green menderita lagi sampai Green mengakhiri dirinya. Ia ingin Green merasakan perasaan terbuang seperti yang sepupunya, Guenn, rasakan. Gadis itu pantas mati perlahan.

"Sebaiknya kau masuk Harry. Sepertinya istrimu itu sedang berkirim pesan ria bersama Niall, " ujar Ken, memanas-manasi Harry.

Harry menggeram, "wanita itu.."

Kendall tersenyum palsu dan menyuruh Harry untuk segera masuk. Harry pun mengantar Kendall sampai gerbang lagi dan melihat Kendall melajukan mobilnya dengan ritme sedang.

Tentu Ken sudah tau bahwa Green tengah mengirim pesan pada Niall, karena ia melihat Green mengotak-atik ponselnya sembari memberikan ekspresi dongkol.

Siapa lagi yang ia hubungi jika bukan Niall?

Harry masuk kedalam rumahnya dan berjalan mendekati pintu kamarnya. Ia mendengar suara orang mengobrol dari dalam kamar.

Apa benar yang dikatakan ken, jika Green selingkuh dengan Niall? Jika benar, maka aku tak akan pernah membiarkan ia lari lagi, batin Harry.

Harry membuka kunci kamarnya dan melihat Green yang sedang tersenyum sambil menanggapi seseorang yang tengah mengobrol dengannya diseberang sana.

Dengan terburu-buru Harry berhasil merebut ponsel Green dan melihat layarnya.

"Sialan" gumamnya karena menyadari akan kebenaran ucapan kendall tadi. Ia membanting ponsel Green dan melihat kearah Green yang membelalakkan matanya. Ia mendekati Green dan menampar wajahnya cukup kencang.

Kejadian itu seperti angin lewat yang kurang dari satu menit namun benar-benar membuat hati Green bobrok.

"Kau masih berani menelepon Niall disaat aku sedang menghukummu? Kau harusnya intropeksi dirimu! Cari dimana letak kesalahanmu dan segera minta maaf padaku! Bukannya malah asyik bermesraan dengan pria pirang itu!!" bentak Harry dan mencengkram leher Green yang membuat nafas Green sedikit tercekat.

"Kau yang harusnya intropeksi dirimu. Kau berciuman lagi dengan Kendall tadi, sedangkan aku hanya sedang mengobrol dengan Niall. Apa salahnya sih? Kau ini berlebihan sekali. Ponselku rusak gara-gara kau. Seharusnya tak usah membanting ponselku. Kalau perlu, kau bunuh saja aku sekalian." Green berujar dengan nada suara yang dingin.

Give Me Love - H.S (Completed)Where stories live. Discover now