CHAPTER 25 ✔

2.8K 300 42
                                    

Telah direvisi.

Song for this chapter : the script - man on a wire

Itu lagu enak banget!1!1!

Harry's POV

Aku baru saja pulang dari rumah sakit dan mengetahui bahwa Zayn telah tiada. Oh Tuhan, aku benar-benar bodoh karena tak percaya pada Green.

Gigi masih belum sadar dan ada Niall disana. Kukira ini hanya permainan Green dan dia, ternyata memang benar ini adalah sebuah musibah. Bukan, bukan musibah.

Karena yang dikatakan oleh polisi, mobil Zayn telah dirusak remnya sehingga saat tikungan, mobilnya menabrak pembatas jalan dan terbakar.
Polisi masih mengejar siapa pelakunya.

Aku menaiki tangga dan membuka kunci kamar. Apakah Green masih mau memaafkanku setelah semua perbuatanku? Apakah ia masih bersabar denganku? Apakah ia masih mau menerimaku? Kurasa jawabannya adalah tidak.

Memasuki kamar dan melihat keadaan kamar yang gelap. Kemana Green? Apakah ia tertidur karena kukurung lagi?

Aku mencari saklar lampu dan menginjak sesuatu yang cair. Menyalakan lampu dan aku kaget melihat banyak darah bersimbahan dilantai.

"Green? Where are you?" Panggilku. Aku mengikuti tetesan darahnya dan sampailah aku didepan pintu kamar mandi. Apa ia sedang mencoba membersihkan diri dikamar mandi?

Aku membuka pintunya dan lebih kaget lagi karena tidak melihat keberadaan Green disana. Hanya darah yang lagi-lagi tergenang dilantai dan di bathup.

Hatiku nyeri. Apa yang terjadi dengan Green? Mengapa banyak darah disini?

Aku keluar dari kamar mandi dan berjalan kearah kasur. Aku menemukan sebuah selimut yang kuyakin terdapat sesuatu didalamnya. Karena ia seperti gulungan.

Aku membuka selimutnya dan saat itu pula lidahku kelu dan tanganku beku.

Aku tak tau harus bagaimana lagi melihat anakku yang sudah mati. Ini benar-benar tak bisa dipercaya. Aku kehilangan anakku. Aku kehilangannya.

Aku melihat surat disampingnya dan aku segera mengambilnya.

Dear, Harry.

Halo. Mungkin saat kau membaca surat ini, aku sudah tak ada.

Aku mengernyitkan dahiku. Apa maksudnya?

Aku tak meninggal, hanya saja aku meninggalkanmu untuk sementara waktu. Mungkin.
Aku benar-benar harus menyendiri karena kau telah menghancurkan hidupku.

Sedikit lagi natal ya? Kukira natal kali ini adalah natal terbahagia dalam hidupku.
Aku bisa berkumpul dengan kau dan juga anak kita yang kukandung..
Bisa bercanda bersama Zayn..
Bisa bercerita dengan Niall dan Gigi..

Tapi semuanya hanyalah khayalanku.

Semuanya tak ada, karena mereka semua berlalu satu persatu meninggalkanku.

Apa aku hanya pembuat sial?
Aku berpikiran begitu.

Semua hancur. Mimpiku yang mengira kau akan bahagia denganku.. mimpiku yang mengira bahwa aku sudah mendapatkan kembali cintaku.. namun, ternyata semua salah.

When you can smile sincerely time with me? When?
Mungkin tidak akan.

Itu semua hanya mimpi kan?

Jangan cari aku Harry..
Kuharap kau jangan cari aku..

Aku tak berhak untukmu dan kau juga tak berhak untukku. Kita akan menjalani hidup kita masing-masing dengan tenang.
Dan aku berdo'a semoga kau bahagia dengan pilihanmu nanti..

Biarkan aku pergi oke? Karena aku sudah benar-benar lelah.

Disini hanya aku yang berjuang, tidak dengan kau.
Disini hanya aku yang mencintaimu, tidak dengan kau.
Disini hanya aku yang berharap lebih padamu, tidak dengan kau.

If you can't to give me love, please.. let me go without you.

Harusnya aku sadar, bahwa kau tak akan pernah mempunyai perasaan apa-apa padaku.

Ya, seharusnya aku sadar. Sadar akan kenyataan.

Harusnya tak ada saling tatap.
Harusnya tak ada yang namanya satu kamar.
Harusnya tak ada yang namanya seranjang.
Harusnya tak ada hubungan badan.
Dan, harusnya aku dan kau tak akan pernah menjadi kita.

Itu seharusnya kan? Mau bagaimana lagi, nasi sudah menjadi bubur dan mau tak mau aku harus menjalaninya.

Maaf aku telah membuatmu susah..
Maaf aku telah merepotkanmu..
Maaf, karena diriku kau tersiksa..

Sekarang aku sudah pergi kan?
Itu berarti kau sudah bebas:)

Aku selalu mencintaimu lebih dari segalanya, Harry. Dan kau tau itu.

P.s : keep smile.. I'm always in your heart. Deeeppping in your heart..

Lost of love,
Green Victoria Allison Shalle

Dan saat ini air mataku sudah bercucuran dipipiku. Jadi dia pergi?
Dia meninggalkanku?
Meninggalkan semua kenangan kita?

Ah, kita kan tak punya kenangan. Karena akulah yang selalu menghindar darinya. Aku takut jatuh cinta padanya.

Maka dari itu aku jarang pulang.

Dan setiap aku pulang, dialah yang menerima pelampiasanku selama lima bulan terakhir.

Tapi, ia masih berdiri diambang pintu menyambutku ketika aku pulang.
Memasakkanku makanan, walau aku jarang memakannya.

Tapi, seberapa jauh dan seringpun aku menghindarinya, tetap saja aku tak bisa membohongi perasaanku.

Aku membalas cintamu Green. Tunggu aku. Aku akan tetap mengejarmu kemanapun kau pergi.

'Cause I wanna give my love for you.

----

Gadapet feel? Namanya juga gua:v

Give Me Love - H.S (Completed)Where stories live. Discover now