"Yaudah, jangan harap chat nanti gue bales" ucap Khaerine cuek.

Sudah berbelanja yang ingin dibeli, akhirnya Khaerine tinggal membayarnya di kasir..

Sesampainya di pintu keluar, tiba-tiba saja hujan turun tidak begitu derasnya.

"Petir udah nggak ada. Tapi tiba-tiba udah hujan. Gimana nih mau pulang ?" gumam Khaerine dan fokus melihat air yang jatuh dari langit

"Udah selesai?" bisik seseorang dengan menundukan kepalanya untuk menyeimbangi tinggi gue ,dan yang gue balaskan dengan bahasa tubuh menganggukan kepala

Eh tunggu, gue pernah dengar nih suaranya kayaknya familiar banget deh.

Dengan segera ia melihat kesamping dan tidak terfokus lagi dengan hujan yang turun

"Lahh bukannya lo udah pulang?" tanya Khaerine penasaran

"Gue nungguin pacar gue dong. Lama banget sih"

"Ngapain lo nunggu gue?"

"Karna gue nggak mau pacar kesayangan gue kehujanan" kata Vander tersenyum

"Gombal mulu ah. Yaudah buruan yok!!" Khaerine berjalan bersamanya menuju tempat dimana mobilnya diparkir

Sekali-kali jual murah kali ya sama pacar kalau lagi nggak mood banget?? Hahahhaha

Perjalanan yang tidak membutuhkan waktu 5 menit akhirnya sampai juga di Kennedy's House

"Ren, nih udah sampai" ucap Vander namun tidak dijawab seseorang yang berada disampingnya

"Irene..." panggilnya namun masih tetap hening. Dan akhirnya laki-laki itu menoleh kesamping dan yang didapatinya perempuan itu tertidur

"Ehhh... malah enakan tidur" Vander keluar dari pintu untuk kemudi dan berjalan menuju pintu mobil dimana Khaerine tidur..

Vander mengangkat badan Khaerine yang terbilang cukup proporsional namun sebelum itu dia menutup wajah Khaerine menggunakan jaket yang sedaritadi dipakenya agar tidak terkena air hujan

Berjalan menuju pintu utama dan memencet bel kemudian seseorang membuka pintu itu

"Itu siapa?" tanya Xander sambil menunjuk seseorang yang ada dalam gendongan Vander dengan jari telunjuknya

"Adek lo, pacar gue, ketiduran di mobil nih!! Bukain pintu kamar dong?? Pegal nih gue diri mulu"

"Wahh.. harus lapor nih kalau lo ngatain adek gue berat" tawa Xander

"Kampret lu"

Tepat didalam kamar dimana Vander berada sekarang, ia membaringkan tubuh Khaerine diatas King size bed-nya

"Hmmmpphhh" gumaman kecil yang keluar dari mulutnya karena tidurnya yang merasa terganggu.

Vander menarik selimut berwarna biru langit yang bergambar film kartun Doraemon itu sampai sebatas lehernya

Melihat sekeliling kamar ini, sepertinya dia menyukai warna biru. Karena sebagian benda yang ada dikamar ini berwarna biru.

Namun, saat tatapan Vander melihat wajah gadis itu tertidur dengan pulasnya. Terbesit sebuah keinginan untuk memfotonya.

Vander mengeluarkan Iphone dan membuka aplikasi kamera dan mengambil fotonya dengan hasil yang cukup sempurna

Lalu ia keluar dengan menutup pintu kamar itu dengan sangat pelan agar tidak menganggu tidur sang pacar.

"Xan, lo udah ambil belanjaan Irene dari mobil gue?"

"Emang dia belanja ya ??"

"Yeh lo mah kebiasaan nanya balik. Udah biarin gue aja yang ngambil belanjaannya"

Vander balik ke dalam rumah setelah mengambil barang belanjaan Khaerine dari dalam mobil

"Nih" kujulurkan plastik berisi belanjaan dan memberikannya kepada Xander.

"Thanks. Udah ngantarin adek gue."

"You're welcome, bro"

--------------

Tertidur selama 3 jam dan terbangun dimalam hari dengan keadaan perut lapar dan para cacing-cacing minta makan.

Gue turun menuju dapur dan tercium bau makanan yang enak

"Siapa nih yang masak?" gumamku bertanya

Ternyata Xander.. Tumbenan banget dah....

"Tumbenan lo masak kak?"

"Sesekali buat adek tercinta gue" katanya sambil blink eyes kearahku

Dia meletakkan masakan yang baru saja selesai diatas piring yang sudah berada daritadi diatas meja makan.

Gue memasukkan dua sendok makan nasi goreng sebelum memulai pembicaraan "kak, Vander ngendong gue sampai kamar ya?"

"Iya. Lo sih kebo mulu" yang kubalas dengan cengiran khas ku

"Kak, gue mau bilang sesuatu. Tapi lo jangan marah karna lo sahabatnya dia" ucapku setelah menyelesaikan makan malamku dengan cepat. Ya namanya juga LAPAR. Apapun pasti dilakukan dengan cepat kalau sudah berbau dengan LAPAR .

"Apaan?"

"Diawal gue kenal sama Vander, ehhmm..." gue yang sedang berdehem mengatur nada bicara kemudian melanjutkan pembicaraan selanjutnya "gue sempat mau ngerencanain sesuatu supaya dia jatuh cinta sama gue"

"Ngapain juga lo make rencana buat dia jatuh cinta sama lo. Lo berpikir aja buat rencana masa depan lo aja. Bukan rencana untuk sesuatu yang aneh kayak tadi, karena cinta atau perasaan yang berbau dengan percintaan akan datang dengan sendirinya"

Saluutttt, man!!! Tumbenan nih kakak gue nasehatin gue dengan bijaksana. Beneran salut..

"Yaudah deh. Tapi gue salut sama nasehat lo kak. Tumbenan dewasa lo" kataku sambil tertawa

"Kakak lo gitu lohh" ucapnya yang juga ikutan tertawa

"Tapi nasehat lo, kayak lo udah punya pacar aja. Lo aja jomblo" sindirku

"Eehh... lo juga jomblo kali, Ren" balik sindir nih

"Cihh... Nggak ingat kalau gue udah ada yang punya" ejekku

"Tpi lo kan playgirl" sindirnya lagi

"Kita sama. Fix!!" ucapku mengakhiri pembicaraan mengenai percintaan

------------------------

Bagaimana dengan misi yang sudah direncanakan oleh Khaerine ??

Apakah dia masih berkeinginan melanjutkan misi itu??

Atau mengakhirinya ???

↑ Baca cerita yang akan di publish besok !!! ↓

→Jangan lupa Vote dan comment !!! ←

I Can't Let U Go Even If I DieWaar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu