[12] Bolos...

3.2K 157 2
                                    

22.00

Line

Vander : Irene....

Vander : Renn..

Vander : Yuhuuu...

Khaerine : apaan sih! ganggu tau nggak! Gegara lo line gue bunyi terus!

Vander : marah mulu deh. Tadi dianterin pulang masih baik baik aja kelihatan.

Khaerine : Nih kan udah tengah malam bego. Elu nge-line nggak lihat kondisi.

Vander : Maaf deh.

Khaerine : Udah ya gue mau tidur. Sekali lo ganggu gue tidur awas aja besok!

Vander : Besoknya masih lama Ren..

Khaerine : Vanderrr..!!!

Vander : Goodnight bubble.. See you tomorrow yaw.. 

Khaerine : Lu kira gue bubble minuman apa.

Vander : Besok gue jemput ya.

Read

:::

Pagi ini bukanlah pagi seperti biasa bagi Khaerine. Saat ini dia sedang menatap Vander yang ikut menatapnya dari ruang tamu. Khaerine kembali fokus dengan melanjutkan langkahnya yang ingin melewati ruang tamu.

"Kak, ayo berangkat!" teriak Khaerine saat dia sudah selesai memakai sepatu sekolahnya.

"Kakkkk.." teriak Khaerine karena belum ada suara jawaban yang terdengar dari Xander.

"Xander udah pergi duluan" kata Vander mendekati Khaerine

"Oh shit.."

"Ayo berangkat sama gue" ajak Vander

"Kenapa harus sama lo?" tanya Khaerine

"Kan gue udah bilang semalam"

"Lupa.." jawab Khaerine judes

"Astaga lu masih marah sama gue?"

"Nggak"

"Tuh aja jawabnya judes amat"

"Kalau lu mau protes gue berangkatnya sendiri!!" kata Khaerine berlalu

"Iya iya. Tungguin!!"

"Apa salah gue bisa kenal nih anak" batin Vander

Khaerine dan Vander yang baru saja keluar dari mobil menarik perhatian  semua murid yang ada dilapangan sekolah.

Niel yang melihat peristiwa itu juga mendekati Khaerine dan menariknya agar berdiri disampingnya.

Vander yang merasakan ada hawa peganggu melatih dirinya agar bersabar dan berdiam diri sebagai pendengar yang baik.

"Kenapa berangkatnya sama dia?" tanya Niel

"Udah janjian" ucap Khaerine dan melepaskan tangannya yang dipegang oleh Niel

"Khae.."

Ntah kenapa saat ini Khaerine ingin marah marah. Mungkin ini karena cewe yang nge-line semalam.

Kemarin ketika Vander line Khaerine saat itu juga seorang cewe nge-line Khaerine.

Cewe itu memberikan fakta bahwa dirinya hanya tempat pelarian kembali saat ini.

Kata yang tidak ingin didengarkan oleh Khaerine saat ia tidak tahu menahu maksud tujuan seseorang mendekatinya disaat dia sudah mempercayai orang itu.

Dan saat ini Khaerine membeberkan semua isi hatinya.

"Nggak usah protektif deh! Lo bukan siapa siapa gue aja belagu amat. Lo pikir gue nggak tau kalau lo deketin gue lagi cuma untuk perlarian lo kan!"

Khaerine membuat murid sekolah berfokus pada dirinya yang sedang berdiri dikoridor kelas sepuluh. Mungkin dia ingin menjadi sorotan hari ini.

"Khae.. Lo salah paham"

"Nggak perlu dijelasin lagi. Tuh urusin cewe yang ngaku jadi pacar lo! "

"Dan ingat ini baik baik. Gue hanya manfaatin lo!" bisik Khaerine pada Niel dengan nada sinis walaupun di hatinya dia sangat menyesal.

Dia berjalan meninggalkan Niel dan Vander yang masih berdiri disana.

Line

Girls Squad

Khaerine : Gue udah ngomong semuanya sama Niel kalau gue cuma manfaatin dia.

Eilyn : Jadi rencana kita gimana?

Khaerine : Nggak usah dilanjutin lagi. Just enough for now.

Celine : Yaudah deh. Nanti istirahat kita kantin gue yang traktir lo.

Khaerine : Nggak usah Cel..

Khaerine menundukan kepalanya setelah melihat sosok sebangkunya yang tinggi masuk kedalam kelas.

"Lo kenapa sih? Sumpah gue nggak ngerti"

"Nggak usah ikut campur!"

"Khae..  Bolos yuk. Temenin gue" kata Vander tiba tiba.

"Gue bayar uang sekolah mahal mahal dan hari ini lo minta gue bolos hanya temenin lo? Nggak!!" kata Khaerine mencubit lengan Vander geram.

"Kok gue dicubit? Sakit tau. Sekali kali nge bolos nggak apa apa ya"

"Kalau ketahuan Xander lo yang tanggung jawab!"

Lyn, kalau ada yang nanya gue bilang gue sakit ya. -- Isi pesan line Khaerine pada Eilyn.

Sebelum bel sekolah berbunyi Khaerine dan Vander segera berlari dengan cepat menuju parkiran dengan tas sekolah yang disandang.

Vander melajukan mobilnya setelah mereka berdua memakai seatbelt untuk keamanan.

"Kita ke mall dulu" kata Khaerine

"Kok ke mall sih?" tanya Vander binggung.

"Yakali kita jalan pake seragam sekolah."

Sesampainya di mall Khaerine menarik tangan Vander untuk mengikutinya kesalah satu toko baju.

"Kalo yang ini gimana?" tanya Khaerine memperlihatkan baju pilihannya pada Vander.

"Nggak" kata Vander mengelenggkan kepalanya.

"ah lu daritadi bilangnya nggak cocok mulu" kesal Khaerine dan duduk disamping Vander akibat lelah bolak balik ruang ganti.

"Yang ini aja. Bajunya couple cocok banget sama yang pacaran" kata salah satu spg di toko itu.

"Kita nggak pa---" ucap Khaerine terpotong karena tangan Vander yang menutupi mulutnya.

"Yaudah kita ambil yang ini" kata Vander dan menarik Khaerine berdiri menuju ruang ganti.

"hmm.. Kayaknya ada yang kurang nih. Apa ya?" kata Vander setelah mereka keluar dari tempat itu dengan memakai baju yang baru saja mereka beli.

"Ah iya!!  Kacamata" kata Vander kuat membuat Khaerine terkejut.

"Bikin kaget aja"

Vander kembali ketempatnya semula setelah membeli kacamata di toko aksesoris.

"Nih pake" kata Vander menyodorkan paperbag yang isinya kacamata.

"Ngapain sih pake beli kacamata segala" kata Khaerine

"Biar orang orang nggak pada kenalin gue. Lagian gue malu dilihatin terus karena terlalu tampan" kata Vander membanggakan dirinya.

"Najong lu."

:::

I Can't Let U Go Even If I DieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang