I Wonder If You Hurt Like Me - Jun (END)

Depuis le début
                                    

"Aku pasti akan makan kok bu." ,potong Jun.

Ibu Y/N hanya bisa menggelengkan kepalanya kemudian keluar dari ruang inap Y/N. Walaupun ia marah karena perlakuan Jun pada anaknya, tapi ketulusan Jun berhasil melunakkan hatinya.

"Cepatlah bangun Y/N. Kau bisa membunuhnya jika terus tidur." ,gumam ibu Y/N pelan.

Sementara itu, Jun sedari tadi hanya diam sambil mengusap lembut tangan Y/N yang tertancap infus. Tabrakan 2 hari lalu membuat Y/N terkena gegar otak ringan dan koma.

Walaupun dokter berkata bahwa Y/N tak mengalami cedera fatal, tetap saja Jun sangat menyesal dan merasa bersalah pada Y/N, bahkan lebih dari itu.

"Y/N, kumohon bukalah matamu." ,pinta pria itu untuk yang kesekian kalinya pada Y/N yang sedang dalam tidur panjangnya. Matanya terlihat bengkak dan sembab, lebih parah yang pernah ia alami ketika mereka putus.

"Y/N, maafkan aku. Pada akhirnya saat aku mau minta maaf kemarin, aku malah membuatmu jadi seperti ini." ,ucapnya kembali sambil menangis. Dan tanpa ia sadari, tangan Y/N bergerak dan kesadarannya mulai kembali.

"Bukan aku yang menciumnya, bahkan menyentuhnya saja aku jijik. Akulah yang mencari pelaku yang melukai ibumu, aku yang menempelkan sticky notes itu, aku yang meminta Jihoon untuk memberi surat itu. Tadinya aku ingin mengaku saat itu, tapi aku malah membuatmu menjadi seperti ini."

"Tak pernah sekalipun aku berpikir untuk mencintai orang lain, aku hanya mencintaimu Y/N. Maaf karena aku sangat brengsek hingga aku tak sadar telah melukaimu sampai sebegitu parahnya. Kau boleh membenciku, tapi jangan pernah memintaku untuk tak melihat wajahmu. Teruslah tersenyum Y/N meski bukan untukku. Aku rela jika kau menjadi milik orang lain, setidaknya ia takkan menyakitimu seperti aku menyakitimu."

"Bisakah kau diam, kau mengganggu istirahatku." ,omel Y/N saking ia tak kuat lagi mendengar ceramah panjang Jun padanya.

"Tunggu, aku belum se- tunggu.." ,raut wajah Jun seketika berubah ketika ia mendapati Y/N sedang menatapnya kesal.

"Bodoh, lepaskan tangan-"

Sebelum sempat Y/N menyelesaikan kata-katanya, Jun langsung memeluk erat Y/N. Sangat erat, seperti besok mereka takkan pernah bertemu lagi.

"Hei sesak." ,ucap Y/N sambil sedikit tertawa.

"Maafkan aku." ,kata Jun lagi dan lagi.

"Aku bosan dengan kata itu kau tahu? Aku sudah memaafkanmu karena memang aku rasa kau tak pernah berbuat salah padaku."

"Syukurlah akhirnya kau bangun." ,ucap Jun sambil menggesekkan kepalanya di sekitar leher Y/N.

"Hei Jun ge-"

Jun menghentikan ucapan Y/N dengan bibirnya. Ia melumat pelan bibir Y/N sambil memejamkan matanya. Tangan kanannya bergerak ke arah leher Y/N kemudian menekannya pelan. Y/N yang sempat kaget, namun kemudian ia tersenyum dan membalas lumatan-lumatan kecil yang Jun berikan padanya.

Lumatan-lumatan itu perlahan berhenti, namun bibir Jun nampaknya enggan meninggalkan bibir Y/N yang sedari dulu ia inginkan. Semua menjadi hening selama beberapa lama tanpa adanya pergerakan dari salah satu pihak hingga

Fiuhh... fiuhh...

Dengkuran halus yang berasal dari Jun terdengar. Y/N tertawa pelan kemudian menjauhkan bibirnya dari bibir Jun dan memeluk erat Jun yang tertidur.

"Dasar bodoh. Terima kasih sudah mencintaiku yang seperti ini ya." ,ucapnya pelan

.

.

Bonus:

Ibu Y/N baru saja pulang dari kedai makan terdekat untuk membelikan Jun makanan. Ia khawatir jika akhirnya Jun juga jatuh sakit karena tak makan.

Kriett..

Ibu Y/N mencoba membuka pintu sepelan mungkin dan pemandangan yang ia temui entah kenapa ingin membuatnya tertawa keras.

"Dasar anak muda. Tidur kok posisinya begitu?" ,ucapnya ketika melihat Y/N dan Jun tidur dengan cara duduk sambil memeluk satu sama lain.

"Moment seperti ini tak boleh dilewatkan." ,ucapnya jahil sambil mengeluarkan ponselnya dan,

Ckerek...

Foto pun berhasil diambil.

"Apa reaksi mereka ya ketika melihat ini?" ,gumam ibunya pelan sambil tertawa.

.

.

END

Pegel kan? Author tau rasanya jadi maafkan author...

Seventeen's ImaginesOù les histoires vivent. Découvrez maintenant