2.Bad Condition

93.1K 3.4K 31
                                    

Jam baru menunjukkan pukul 09.00 Pagi tapi Vanesaa sudah enggan berlama-lama di dalam Kantor.

Hari ini adalah Hari Kamis, waktunya dia bercuap-cuap ria bersama empat Sahabatnya yaitu Tera, Syava, Gita, dan Divana.

Mereka bersahabat sejak masa Kuliah hingga ke empatnya memiliki kehidupan masing-masing.

Tera dengan bisnis Butiknya, Syava dengan pekerjaan Modelnya, Gita hampir sama seperti Vanessa merupakan seorang pemilik Perusahaan alias Pengusaha, dan Divana yang berprofesi menjadi Sekretaris.

"Gila lo, masih hobi main sama ntuh brondong?" celetuk Divana sembari ia menyesap Kopi ia bawa di Tangan kirinya.

"Masih. Tadi gue baru juga selesai sesi pertama. Ntar lanjut makan siang." jawab Vanessa santai.

Mereka berlima selalu terbuka dalam hal apapun mengenai banyak hal.

Termasuk dalam hal pembicaraan seorang 'Laki-Laki' dan Nathan sendiri menjadi salah satu Laki-Laki yang suka sekali diperbicangkan oleh kelimanya.

Mengapa demikian?

Jawabannya karena sudah pasti usia Nathan yang baru menginjak dua puluh satu tahun.

Masih sangat muda untuk kelimanya yang sudah berusia dua puluh sembilan tahun dan tiga puluh tahun.

Selain itu Nathan memiliki Tubuh Atletis yang selalu mengundang decak kagum dari kelimanya.

"Yohaa, ampun dah gue. Tiga kali sehari gak benyek tuh Lobang." cibir Tera sambil melakukan action mengangkat kedua Tangannya ke atas

"Sialan lo!" Vanesaa dibuat malu oleh Tera.

Ia pun melempar selembar Tisu ke arah Wajah Tera.

Bukan malah kesal, Tera justru tertawa lebih keras karena sukses membuat Sahabatnya tersipu malu.

"Rapet nih Lobang baru gue kasih susuk!" celetuk Vanessa kembali.

Wanita itu tidak mau kalah sama sekali dengan cibiran Sahabat-Sahabatnya.

"Dari Mbah Jambrong?" Syava juga ikut terlibat mencibir Vanessa.

"Bukan. Dari Genderowo belakang Rumah gue. Sialan lo. Tutup tuh Mulut!" gertak sambal Vanessa kembali sukses membuat semua Sahabatnya tertawa sampai terpingkal-pingkal.

"Sebulan berapa, boleh don gue cicip barang sekali dua kali. Karena gue liat-liat lo paling lama selama nih cuman sama dia doang." Gita yang melihat Vanessa kesal, lebih ingin menambah kesal lagi Sahabatnya itu dengan cara meminta Nathan melayaninya.

"Kagak! Enak aja main cicip. Lu pikir cowo gue apa'an?"

"Gado-Gado." jawab Syava mendadak seperti anak kecil yang super polos.

"Eh, mang sejak kapan dia jadi cowok lo, Nes?" sahut Tera cepat sekaligus bertanya kepada Vanessa.

Tapi yang ditanya justru menjadi kebingungan sendiri.

"Ya maksudnya cowok simpenan gue. Dah ah elo semua pada bawel, urus sono Cowo masing-masing." jawab Vanessa gaguk.

Dia menjadi salah tingkah karena bertubi-tubi diberi pertanyaan oleh keempat Sahabatnya.

"Ntar malem gak dugem dong lo, kan Malem Jumat nih?" Gita menanyakan kehadiran Vanessa diacara harian mereka setiap malamnya.

Biasanya Vanessa akan bergabung dengan Teman-teman nya di sebuah Club, setelah ia puas berhubungan intim dengan Nathan.

Itupun kalau Vanessa cepat puas, kalau tidak bisa sampai pagi juga dan Vanessa terpaksa membatalkan keikutsertaannya.

"Iya biasalah. Sunnah Rosul part ke sembilan ribu sembilan ratus sembilan puluh sembilan kalinya hahaha."

Survive (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang