Jihoon's Secret (1)

717 59 8
                                    

[Part 12c: Jihoon's Secret (1)]

yoonchansica's storyline

BTS' Jimin [Park Jimin], EXO's Chanyeol [Park Chanyeol];
Guest: SEVENTEEN's Woozi [Lee Jihoon] slight! Bibi Min [OC]

Genre: Brothership, Comedy || Length: Chaptered (Series) || Rating: G

Disclaimer : I do not own the casts (EXO,BTS,Seventeen) –They're belong to God, their parents also SM Ent, BigHit Ent, and Pledis Ent, but I own the plot of the story and original casts. Jika ada kesalahan kata (typo) atau ketidaksesuaian cerita, mohon dimaafkan karena author hanya seorang manusia biasa yang bisa melakukan kesalahan/?

WARNING! Chapter ini akan lebih banyak cerita tentang Jihoon

***

Hari ini Jimin kembali sendirian dirumah. Aktivitasnya dengan BTS sudah selesai dan member BTS diperbolehkan untuk pulang ke rumah masing-masing. Dan disinilah Jimin, menghabiskan waktu liburan yang diberikan oleh Bang PD-nim. Sementara Chanyeol sibuk dengan aktivitasnya bersama EXO. Sedangkan Jihoon sibuk dengan tugas kuliahnya dan urusan agensinya.

***

Seharian Jimin hanya menatap layar ponselnya. Bisa dibilang dirinya sungguh bosan. Ingin jalan-jalan tapi dirinya mager. Tapi kalau tidak jalan-jalan, dirinya akan menjamur di rumah. Jimin berasa seperti Raisa, serba salah. Akhirnya, Jimin memutuskan untuk melawan rasa mager-nya dan bersiap untuk jalan-jalan sebentar.

Namun, baru saja Jimin mengangkat bokongnya dari singgasana, terdengar pintu depan terbuka dan langkah berat seseorang.

"Siapa disana?" Tanya Jimin hati-hati.

"Jihoon!" teriak seseorang dari bawah. Rupanya, Jihoon yang baru pulang dari agensinya.

"Ah, ternyata kamu. Tunggu sebentar, aku akan kebawah," jawab Jimin sambil berlari turun.

Terlihat Jihoon pulang dengan wajah letihnya, namun dia tetap memaksakan seulas senyum saat melihat Jimin turun menghampirinya. Sedangkan Jimin tidak menyadari perubahan raut wajah Jihoon.

"Kau baru pulang?"

Jihoon hanya mengangguk. Dilihatnya Jimin yang sudah berpakaian cukup rapi, membuat keningnya sedikit berkerut.

"Hyung? Mau kemana?" tanyanya.

Seketika Jimin teringat dengan tujuan awalnya sebelum Jihoon pulang.

"Hyung ingin jalan-jalan sebentar," jawabnya. "Kau ingin ikut?"

Jihoon lantas menggelengkan kepalanya. Dirinya sudah cukup lelah berada di ruang kerja agensinya dan ditambah dengan fakta yang cukup mengejutkan baginya.

"Tidak, terima kasih hyung. Aku dirumah saja." Jihoon rasanya ingin cepat-cepat berbaring diatas kasurnya. Kepalanya sangat pening.

"Baiklah, aku pergi dulu Hoon!" Jimin menepuk-nepuk bahu Jihoon dan berjalan keluar. Meninggalkan Jihoon yang masih berdiri diambang pintu.

***

Jihoon baru saja selesai mandi. Dengan harapan, hal itu membuat dirinya lupa akan kejadian tadi siang. Namun kata-kata yang didengarnya tadi siang terus terulang ditelinganya.

"Argh, sial!" umpatnya kesal.

***

[Flashback]

Siang itu, Jihoon sedang ingin membeli minuman disalah satu gerai minuman sebelum berkunjung ke agensi. Tanpa sengaja, Jihoon menyenggol seseorang. Untung saja minuman yang dibawanya tidak tumpah, kalau tidak bisa jadi panjang urusannya.

Namun saat Jihoon ingin meminta maaf, dirinya malah mengucapkan sesuatu yang lain. "Bibi Min?"

Orang dipanggil Bibi Min langsung menoleh kearah Jihoon. "Lee Jihoon?"

Bibi Min dan Jihoon akhirnya duduk disebuah kafe yang tidak jauh dari tempat mereka bertemu. Jihoon nampak sedikit bingung dengan pertemuannya dengan Bibi Min disini. Setahu Jihoon, bibi-nya ini tinggal di Daegu.

"Apa kabarmu, Jihoon?" tanya Bibi Min, membuka topik pembicaraan.

"Ah, aku baik-baik saja bibi," jawab Jihoon. "Tapi, tumben sekali bibi ada di Seoul, ada apa ya?"

Bibi Min kemudian tertawa. "Aku ingin mengunjungi anak-anakku. Kau ingat Yoongi dan Eunji? Mereka ada di Seoul."

Jihoon mengangguk. Tentu saja dia ingat keduanya, mengingat mereka bertiga sangat akrab saat kecil. Terlebih lagi Jihoon adalah anak tunggal.

"Aku tahu Yoongi hyung bekerja di Seoul, tapi aku baru tahu Eunji kuliah disini," gumam Jihoon. Namun, tiba-tiba Jihoon teringat dengan ibunya. Sudah hampir 3 bulan, namun dirinya masih belum bertemu dengan ibunya.

"Bibi, boleh aku tanya sesuatu?"

"Boleh, mau tanya apa?" jawab Bibi Min. "Oh ya, apa kau lapar? Ingin kubelikan sesuatu?"

Jihoon tersenyum tipis kemudian menggeleng. "Terima kasih bi, tapi aku tidak lapar," ujarnya.

"Ah, tadi kamu mau tanya apa nak?"

Jihoon terlihat ragu-ragu sebelum akhirnya menjawab. "Bibi, apakah kau tau dimana ibuku?"

Senyum manis yang terukir dibibir Bibi Min menghilang, digantikan oleh helaan nafas panjang darinya. Jihoon merasakan ada yang tidak beres dengan ibunya, jika dilihat dari raut wajah Bibi Min.

"Kurasa kau harus tau ini secepatnya Jihoon..."


to be continued...

The Park Brothers | p.c.y • p.j.m [ON EDITING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang