Welcome, Guest?

1.1K 112 1
                                    

[Part 12a: Welcome, Guest?]

yoonchansica's storyline

BTS' Jimin [Park Jimin], EXO's Chanyeol [Park Chanyeol];

Guest: SEVENTEEN's Woozi [Lee Jihoon]

Genre: Brothership, Comedy, slight! Sad || Length: Chaptered (Series) || Rating: G

Disclaimer : I do not own the casts (EXO,BTS,Seventeen) –They're belong to God, their parents also SM Ent, BigHit Ent, and Pledis Ent, but I own the plot of the story and original casts. Jika ada kesalahan kata (typo) atau ketidaksesuaian cerita, mohon dimaafkan karena author hanya seorang manusia biasa yang bisa melakukan kesalahan/?

***

TOK TOK

Seorang wanita tengah berdiri depan pintu rumah kediaman Park, bersama dengan seorang pemuda berambut pink. Mereka sudah mengetuk pintu tersebut sebanyak 3 kali, namun tidak ada yang menyahut. Pada ketukan ke-empat, barulah terlihat Jimin membukakan pintu dengan serbet yang tersampir bahunya.

"Maaf tante, apakah kalian sudah menunggu lama?" Tanya Jimin setengah terengah. Pasalnya dia baru saja melesat turun dari lantai atas, setelah membereskan kamar Chanyeol yang kedap suara.

Wanita itu tersenyum. "Tidak apa-apa nak, kami tidak menunggu terlalu lama kok."

"Maaf sebelumnya, ada perlu apa Bibi Lee?"

Bibi Leemenatap anaknya dengan sendu, lalu berbalik menatap Jimin. "Jimin-ssi, bisakah aku... menitipkan anakku selama 3 bulan?"

Jimin membelalak kaget, begitupula dengan anak Bibi Lee.

"Ibu!" pekiknya.

"Jihoon-ah, hanya 3 bulan lalu ibu akan kembali. Jangan khawatir sayang," jawab Lee Ahjumma sambil mengelus rambut anaknya. "Ibu yakin, kau akan aman bersama dengan Jimin-ssi."

Anak yang bernama Jihoon itu menatap Jimin dengan sangsi, lalu kembali menatap ibunya. Air mata sudah menggenang dipelupuk matanya. "Ibu, berjanjilah kau akan kembali," katanya dengan suara bergetar. Bibi Lee kemudian memeluk Jihoon. Air mata sudah membasahi kedua pipinya. "Ibu janji, Jihoon-ah."

Jimin yang menyaksikan perpisahan mengharukan tersebut, diam-diam menyeka air matanya yang sudah jatuh bebas daritadi. Jujur, dia sangat merindukan ibunya. Rindu dengan sentuhan kasih sayang ibunya.

"Jimin-ssi?"

"Ah, iya." Jimin tersadar dari lamunannya dan kembali menyeka air matanya. "Maafkan aku," lanjutnya dengan senyum.

"Tolong jaga Jihoon, aku percayakan dia padamu dan juga Chanyeol-ssi." Bibi Lee kemudian menepuk bahu Jimin dan memeluknya. "Jihoon-ah, ibu pergi dulu..."

***

Setelah Bibi Lee menghilang dari pandangan, Jimin kemudian mengajak Jihoon masuk ke dalam.

"Ayo, masuk. Diluar sangat dingin," ajak Jimin sambil membawa koper Jihoon masuk. Sedangkan Jihoon masih bergeming di depan pintu, menatap punggung ibunya yang sudah tidak terlihat.

"Jihoon-ah?"

"Ah, iya," jawab Jihoon sambil menyeka air matanya. "Aku akan masuk."

"Nah, selamat datang di kediaman Park! Dan, sepertinya kita belum kenalan. Namaku Park Jimin." Jimin mengulurkan tangannya untuk bersalaman dan disambut oleh Jihoon. "Namaku Jihoon, Lee Jihoon."

"Senang berkenalan denganmu Jihoon. Dan, kau lahir tahun berapa Jihoon-ah?" Tanya Jimin.

"1996."

Jimin tersenyum senang. Akhirnya dia tidak menjadi yang termuda di rumah. "Baiklah, panggil aku hyung kalau begitu hehe." Jihoon hanya tertawa kecil saat Jimin dengan bangganya memamerkan kalau dia lebih tua darinya.

"Oh ya, apakah kau lapar? Atau haus? Kebetulan sebelum kau datang aku sudah membuat sup kimchi. Mau coba?" tawar Jimin.

Terdapat raut ragu-ragu diwajah Jihoon. Jimin yang menyadari hal itu, langsung menarik tangan Jihoon menuju ruang makan. "Tidak usah ragu-ragu," jawabnya. "Aku tidak akan meracuni anak seimut kamu". Lalu mereka berdua tertawa lepas.

Jimin mengambil sebuah mangkuk dan mulai menuangkan sup kimchi kedalam mangkuk. "Hyung," panggil Jihoon dari meja makan. "Hyung hanya tinggal sendiri disini?".

Jimin menggeleng. "Tidak, aku tinggal bersama hyung-ku."

"Lalu dimana dia sekarang?"

"Dia sedang kuliah pagi, mungkin sebentar lagi pulang dan kau bisa bertemu dengannya. Nah... ini dia sup kimchi-nya. Makan yang banyak ya!" Jimin meletakan mangkuk sup kimchi yang masih panas dihadapan Jihoon. "Selamat makan!"

Setelah selesai makan, Jimin mengajak Jihoon ke kamarnya –yang dulunya adalah kamar Soyeon.

"Sementara ini adalah kamarmu, Jihoon," kata Jimin sambil membuka pintunya. Jihoon melihat-lihat kedalam. Kamar tersebut didominasi oleh warna merah muda dan juga perabotan didalamnya terlihat feminin sekali. "Ini... kamar siapa, hyung?"

"Ini kamar noona kami dulunya. Terkadang dia dan keluarganya tidur disini kalau sedang berkunjung kemari."

Saat Jimin dan Jihoon sedang asik mengobrol di lantai atas, tiba-tiba terdengar pintu terbuka dari arah depan dan disusul dengan bunyi barang berat dijatuhkan ke lantai. Dengan gesit, Jimin berlari kebawah diikuti Jihoon yang tergopoh-gopoh mengimbangi kecepatan Jimin.

"Oh, Hyung? Udah pulang?" Tanya Jimin. Ternyata orang tersebut adalah Chanyeol yang baru pulang kuliah. Jihoon yang baru sampai, nampak terengah-engah disamping Jimin. Chanyeol baru saja hendak membuka mulutnya, ketika Jimin sudah angkat bicara.

"Jika kau bertanya siapa dia, dia adalah anaknya Bibi Lee yang tinggal di rumah seberang sana. Namanya Lee Jihoon," jelas Jimin. Sedangkan Chanyeol hanya mengangguk mengerti. "Nah Jihoon-ah, ini hyung-ku, Park Chanyeol."


to be continued...


a/n: HAI! AKHIRNYA THE PARK BROTHERS UPDATE LAGI! Kali ini mereka engga sendirian, karena ada Woozi sekarang woot woot! /authornya lagi sedeng/. Seperti biasa maafkan jika engga lucu atau engga ngena dihati hehe. Bhaaay~

The Park Brothers | p.c.y • p.j.m [ON EDITING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang