Cinta Putri Nerd dan Pangeran Pemulung

CPNPP-20

Badai menghantam area tempat Prilly disekap,Prilly yang mengenakan pakaian yang compang-camping dan menghadap ke arah lubang didinding tentu merasakan dinginnya,dia yang juga memiliki ketakutan terhadap petir sekarang harus menghadapi ketakutannya itu,hampir 3 jam Prilly harus merasakan derita itu,dia juga sudah mulai terkena hipotermia ringan,entah berapa lama lagi dia bisa bertahan Reno benar-benar berniat ingin membunuhnya.

"Ssshh...dingin...dingin...Ayah,bunda sebentar lagi Prilly bakal nyusul ayah dan bunda"kata Prilly lirih.

Kenangan-kenangan masa kecilnya kembali terngiang di otak Prilly,bagaimana cerianya dan kehangatan keluarganya dulu,Bunda yang begitu perhatian padanya dan Ayahnya yang meskipun sibuk selalu menyediakan waktu untuknya,senyum mengembang di bibir Prilly,tapi itu semua berubah sejak kecelakaan yang menyebabkan kedua orang tuanya meninggal,kejadian yang cukup cepat,saat itu Prilly kecil yang sedang tertidur lelap di dalam mobil setelah dia dan keluarganya pergi bertamasya,tiba-tiba ada yang menabrak mobilnya dari belakang,dan muncul beberapa mobil lain yang mengepung mobil yang dinaikinya dan mengarahkannya ke tepi jurang,Prilly kecil yang ketakutan dipeluk oleh sang bunda,ayahnya berusaha lepas dari kepungan mobil-mobil itu,namun hasilnya nihil,saat sudah tidak memiliki harapan lagi,Ayah dan bundanya menatapnya dan mencium keningnya,sesaat kemudian laju beberapa mobil itu mulai melambat dan pada saat itu adalah kesempatan.

"Prilly sayang,Ayah sayang banget sama kamu,tapi maaf ya sayang kita harus berpisah"kata sang Ayah berlinang air mata.

"Prilly jangan khawatir,Ayah dan Bunda akan selalu ngawasin Prilly dari atas sana,kami menyayangimu nak"kata Bunda Prilly yang tiba-tiba membungkus Prilly dengan jaket yang lumayan tebal kemudian melemparkannya keluar mobil sesaat sebelum mobil mereka terjun ke jurang dan meledak,Prilly kecil yang melihat kejadian hal itu sangat syok dan kemudian jatuh pingsan,ketika terbangun dari pingsannya Prilly kecil langsung mencari-cari kedua orang tuanya,namun yang dia dapati hanyalah kenyataan pahit,kedua orang tuanya meningal dan seluruh aset keluarganya diambil oleh orang lain,hanya sebuah rumah sederhana yang dia miliki,semuanya terasa berat untuknya,namun semua itu berubah ketika dia bertemu dengan seorang anak lelaki kecil yang selalu menghiburnya,membuat dunianya kembali ceria,namun semua itu hanya sesaat karena anak lelaki itu juga meninggalkannya,hingga dia bertemu Ali,Ratna dan Bimo,Ratna yang sudah seperti kakak baginya,Bimo seorang teman yang senang melawak dan selalu kepo soal Ratna dan Ali cowok yang sangat menyebalkan dan selalu menindasnya,namun ternyata dibalik sikapnya Alilah yang selalu melindunginya,dan juga dia yang membuat Prilly jatuh Cinta.

"Gue ga boleh nyerah,gue yakin Ali pasti datang buat selametin gue...pasti"kata Prilly.

Sementara ditempat lain Ali,Bimo dan Ratna mendatangi tempat dimana Alexa sedang ditahan oleh Anak buah Ali.

"Well,akhirnya ketangkep juga loe grandong,sekarang Kasih tau gue dimana Prilly"kata Ratna.

"Loe fikir gue takut ama loe tikus,enggak sama sekali gue yakin temen loe itu udah mati"kata Alexa.

"Loe bener-bener iblis"kata Ratna sambil menampar Alexa.

"Hahaha,kenapa? loe mesti frustasi ga tau dimana keberadaan sahabat kesayangan loe itu"ejek Alexa.

"Loe bener-bener iblis,sejak dulu loe slalu bully Prilly padahal dia ga pernah cari masalah sama loe,sebenarnya apa alasan loe bully Prilly ha"tanya Ratna.

"Alesan gue,karena gue benci sama dia,dia cuman cewe miskin tapi kenapa banyak orang yang sayang sama dia,sedangkan gue yang punya segalanya tidak pernah mendapat hal seperti itu,dan yang membuat gue tambah tidak suka ama sahabat loe itu adalah kenapa cowo yang gue suka,ga mandang gue malah mandang dia"kata Alexa.

"Itu karena Prilly selalu apa adanya,ga kayak loe yang munafik"kata Ali.

"Apa sih kurangnya gue sama Prilly,apa?? Gue lebih kaya,lebih cantik,lebih segala-galanya dari Prilly,tapi kenapa gue tetap kalah bersaing sama dia,Kasih gue jawabannya"kata Alexa.