[Tujuh Belas]

1.4K 157 8
                                    

Part ini aku dedikasiin untuk njrf-amiraa zlfatsbt

Meskipun gak sesuai sma syarat dan komenannya masih terbilang pendek heheheh. Gak papalah. makasih buat yang udah komen.

Selamat membaca~

"Lo di mana sekarang?"

"Gue masih ada di tempat acara ulang tahunnya Namira. Cepetan ke sini." ujar Iqbaal panik.

"Oke, oke. Gue ke sana sekarang. 15 menit lagi gue sampe."

"Buruan!" Iqbaal langsung mematikan sambungan secara sepihak dengan kasar. Iqbaal benar-benar tidak tahu harus berbuat apa sekarang.

"Arghhhhhh!" Iqbaal sekali lagi mengerang sambil kaki yang menendang kaleng bekas dengan kasar.

"Iqbaal!" seseorang berteriak memanggil nama Iqbaal. "Apa yang terjadi?"

"(Namakamu) diculik." ucap Iqbaal pelan.

"Kenapa lo gak kejar penculiknya?!" tanya seseorang itu dengan gemas.

"Gue gak tahu harus ngapain. Makanya gue telepon lo," jawab Iqbaal dengan sesekali menengok ke belakang entah apa yang ia lihat. "Cuma lo yang ada di pikiran gue yang bisa bantuin buat kejar penculiknya."

"Kenapa harus gue? Kenapa gak lo aja? Dia kan pacar lo," seseorang tadi semakin gemas dengan jawaban Iqbaal yang terdengar ... Aneh?

"Karena gue, gue ... Masih ada urusan. Urusan itu gak bisa gue tinggalin gitu aja," ucap Iqbaal tergagap. "Bantuin gue, Ald, please."

Yap, seseorang tadi adalah Aldi. Aldi menatap Iqbaal tajam, "seberapa penting urusan lo, sampe lo lebih mentingin urusan itu daripada pacar lo sendiri?"

"Ald, gue gak mau debat sama lo sekarang. Cari (Namakamu) sekarang, bawa dia dengan selamat tanpa ada lecet sedikitpun." Iqbaal meninggalkan Aldi sendiri. Ia malas berdebat dengan Aldi yang ujungnya pasti Iqbaal yang akan terus mengalah. Kali ini Aldi yang harus mengalah.

"Iqbaal!" pekik Aldi meneriaki nama Iqbaal. "Gila lo ya!"

***

(Namakamu) membuka matanya, ia terkejut ketika sadar bahwa terbangun di tempat yang sangat asing baginya.

"Sudah sadar rupanya," suara menusuk itu memasuki indra pendengarannya, (Namakamu) refleks menoleh ke arah sumber suara.

"Apa yang lo mau dari gue?!" pekik (Namakamu) setelah sadar bahwa yang berbicara adalah orang yang sama dengan orang yang menariknya paksa tadi sore.

"Simple, gue cuma mau lo," Reno berjalan mendekati (Namakamu) yang meringkuk ketakutan. Reno mengangkat dagu (Namakamu), "jadi milik gue."

(Namakamu) menepis kasar tangan Reno dari dagunya, "Siapa lo sebenernya?"

Reno berjalan mundur lalu membalikkan tubuhnya menghadap ke jendela yang ada di ruangan tempat (Namakamu) pertama kali tersadar tadi, "Lo gak perlu tahu siapa gue. Yang perlu lo tahu adalah gue orang yang bakal buat lo hancur sehancur-hancurnya."

Stay With Me [IDR] /SLOW UPDATE\Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang