Epilogue

1.2K 107 6
                                    

"Yerim, apa kau benar benar ragu dengannya?" Ucap Taehyung melihat adik kecilnya yang terduduk lesu di sebelahnya.

"Aku tak tau oppa. Aku hanya takut" Yerim menyandarkan kepalanya di bahu milik Taehyung.

Yerim menghembuskan nafasnya pelan, rasanya dia sangat ingin mengatakan bahwa dia juga mencintai Jungkook. Tapi di sisi lain dia tak ingin disakiti lagi.

Taehyung mengelus puncak kepala adik semata wayangnya itu, mencoba menenangkan pikirannya.

"Apa kita perlu mengujinya oppa?" Taehyung mengerutkan alisnya.

"Maksudmu?" Tanya Taehyung yang tak mengerti maksud Yerim.

"Bagaimana jika oppa meminta tolong Sowon eonni untuk menemui Jungkook, kita akan lihat apa Jungkook akan tertarik dengan Sowon eonni atau tidak." Jelas Yerim.

Taehyung terdiam.

Dia sangat memikirkan berbagai kemungkinan buruk. Apa aku harus membantu Yerim atau aku harus membantu Jungkook?

Taehyung bahkan tidak tahu harus berpihak kepada siapa.  Jika dia netral hubungan mereka tidak akan pernah maju.

"Oppa?" Yerim mendongakkan kepalanya, menatap wajah tampan milik oppanya itu.

"Um? Apa itu tidak kelewatan?" Taehyung tidak yakin dengan rencana yeodongsengnya itu.

"Tentu saja. Setelah itu, aku akan menentukan keputusanku." Yerim memetik jarinya, setelah memberitahu ide yang menurutnya cemerlang itu.

"Baiklah, aku akan membantumu."

♪♪♪♪

"Maaf aku telat." Jungkook duduk di hadapan wanita yang tengah berjanjian dengannya.

"Tidak masalah." Sowon memberikan secangkir hot chocolate yang sudah di pesannya.

Hening.

Hanya terdengar sesapan yang berasal dari mulut Jungkook.

"Jungkookie ada yang ingin ku katakan." Jungkook melihat Sowon tanpa menghentikan aktivitas menyesapnya.

Jungkook menaikkan alisnya.

"Ada apa Noona?" Tanyanya.

Sowon tersenyum di dalam hatinya. Kemungkinan rencananya akan berjalan dengan baik.

"Aku menyukaimu." mata Jungkook terbelalak mendengar pernyataan Sowon.

Sedangkan Sowon berteriak kegirangan di dalam hatinya, mendapati reaksi terkejut Jungkook.

Canggung.

Itu yang Jungkook rasakan, dia bukannya gugup atau jantungnya berdegup dengan kencang. Hanya saja dia tidak tau bagaimana cara menolak Sowon, rasanya sangat tidak enak menolak seorang wanita.

"Maaf, Noona. Aku tidak bermaksud menyakiti perasaanmu, hanya saja aku telah menyukai orang lain." ucap Jungkook hati hati dengan kepala yang menunduk menatap tangannya cemas.

"Siapa dia? Apa kau tega menyakiti Noona?" Sowon melanjutkan aktingnya. Tidak semudah itu lepas dari seorang Sowon.

Jangan heran kenapa Jungkook bisa menerima ajakkan Sowon. Karena seingat Jungkook, Sowon adalah kakak kelasnya di sekolah menengah atas dulu.

Paper heart ▲ Jeon JungkookWhere stories live. Discover now