Dul

1.2K 169 3
                                    

[Jungkook POV]

"Jaein-ah, aku merindukanmu. Aku terus saja memutar lagu yang kita dengarkan bersama, untuk terakhir kalinya."

Aku menatap nanar gundukan tanah di depanku, berusaha menahan setiap tetesan air mataku.

"Jaein-ah, apa kau tidak merindukanku? Apakah disana sangat menyenangkan sehingga kau memilih pergi dengan cepat?"

Aku menghembuskan nafasku berat, walaupun sudah empat bulan Jaein pergi meninggalkanku.

Aku tetap saja merasa belum bisa menerimanya dan terus saja mengunjungi tempat tinggalnya setiap tengah malam.

"Jaein-ah, aku akan pulang dulu. Aku akan mengunjungimu lagi."

Aku menghapus air mata yang membekas di pipiku, dan berjalan pergi.

Aku menyusuri setapak demi setapak jalan kompleks rumahku, karena jarak tempat yang ku kunjungi tidak jauh dari rumahku.

"Bukankah itu jaketku?"

Aku melihat seorang wanita berdiri di ujung jalan sana. Aku berusaha tidak menghiraukan rasa penasaranku tentang siapa wanita itu dan kembali ke rumah sebelum seseorang menyadari aku pergi dari rumah.

♪♪♪♪

[Author POV]

"Terimakasih, semoga hari anda menyenangkan."

Seorang wanita tersenyum kepada pelanggannya dan terus mendoakan hari mereka menyenangkan.

"Yerim-ah, bisakah kau membantuku membuang sampah ini?"

Seorang wanita bername tag Kang Daera menghampiri Yerim dan menyodorkan sekantong sampah.

Yerim mengangguk mengiyakan dan mengambil kantong yang di sodorkan padanya.

Yerim berjalan keluar dari cafe tempatnya bekerja, menuju gang kecil yang terletak di sebelahnya untuk membuang sampah.

"Yerim-ah!"

Seorang pria berdiri di ujung jalan tempat Yerim berdiri. Yerim terkejut melihat siapa yang di lihatnya, tanpa aba aba Yerim berjalan cepat untuk menjauh dari pria berambut ungu yang memudar itu.

 Yerim terkejut melihat siapa yang di lihatnya, tanpa aba aba Yerim berjalan cepat untuk menjauh dari pria berambut ungu yang memudar itu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

[Kalian pasti tau kan siapa dia☝🏻️-Author]

"Ya! Kenapa kau terus berjalan!"

Yerim kini mulai berlari untuk menjauhi Taehyung yang mulai mendekat. Pria itu yang membuatnya menangis dan pergi melarikan diri dari rumah semalam.

"Jamkkanman!"Teriak Taehyung dan mulai ikut berlari sama seperti apa yang Yerim lakukan.

Langkah Yerim terhenti ketika lututnya mendarat di atas dinginnya bebatuan tempat dimana pejalan kaki banyak melintas.

Perih.

Itulah yang Yerim rasakan. Tepat pada saat itu juga, Yerim melihat sepasang sepatu hitam di depannya.

[Jeon Jungkook POV]

Aku berniat untuk mengunjungi cafe milik hyung ku yang terletak di pinggir jalan sana. Aku berjalan menyusuri batu yang tersusun rapi di pinggir jalan sembari bersenandung kecil.

Mataku tertuju kepada dua orang manusia yang saling mengejar.

Apakah mereka sedang syuting drama?

Langkahku terhenti, melihat wanita yang berlarian tadi jatuh tersungkur tepat di depan sepatuku.

Pria yang mengejarnya ikut berhenti di tempatnya, beberapa detik kemudian pria itu berjalan ke arahku. Ah, tidak. Lebih tepatnya ke arah wanita yang ada di depan sepatuku.

Apa dia orang jahat?

Tanpa berpikir panjang, aku berjongkok dan memegang kedua bahu wanita yang sekarang persis di depanku. Aku melihat tubuhnya tersentak ketika tanganku menyentuh kedua bahunya.

"Gwenchana?"

Wanita itu mendongakkan kepalanya. Mata kami bertemu sebentar, aku menatap lekat matanya, mata yang sama seperti mata seseorang yang sangat ku rindukan.

Jaein-ah, matanya sangat mirip seperti milikmu. Aku merindukanmu.

"Ne. Kasahamnida."

Dia berdiri dengan cepat sembari membersihkan rok miliknya. Aku melihat cairan merah keluar dari lututnya.

Di luar kendaliku, seketika itu juga aku menariknya pergi dari tempat kami berdiri sekarang. Aku tidak merasa adanya penolakkan.

Aku membawanya ke cafe milik hyung ku, aku mendorong besi yang menempel pada pintu kaca itu.

'Kring! Kring!'

"Permisi ada yang bisa di bantu?"

Seorang pelayan menghampiri kami.

"Aku ingin 2 americano."

Aku berjalan melewati pelayan yang tadi bertanya padaku setelah menyebutkan pesanan.

"Yerim-ah"

Aku melihat seorang pelayan berjalan ke arah wanita yang berada di depanku.

"Bagaimana kau bisa disini dengannya?"

Aku mendengar pelayan itu berbisik kepada wanita yang bernama Yerim itu, bahkan itu tidak terdengar seperi bisikan.

Yerim yang mendengar perkataan pelayan yang tampak akrab dengannya itu, seketika melihat ke arahku.

"Maaf. Tapi kenapa kau membawaku kesini?"

"Aku hanya ingin membantumu."

Aku terdiam sejenak, setelah menyadari pakaian yang di gunakan Yerim sama seperti pakaian yang di gunakan pelayan yang baru saja beranjak pergi dari meja yang kami duduki.

"Kookie-ah, kau disini?"

♪♪♪♪

Bangga banget sama kalian,Tetap semangat Bangtan❤️

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Bangga banget sama kalian,
Tetap semangat Bangtan❤️

Don't forget to vote and comment, readers.🛩

Lvs,
Roundcloud.

Paper heart ▲ Jeon JungkookWhere stories live. Discover now