Yeoseot

735 109 11
                                    

"Ya! Kau harus ma--"

Jungkook dan Yerim menoleh ke arah pintu yang memampangkan pria bertubuh cukup tinggi.

"Hyung?"

Jungkook melihat Wonwoo berdiri di depan pintu rawat Yerim.

"Kau disini?"

Wonwoo menatap Jungkook dengan tatapan dingin.

"Ne. Hyung."

Dia pasti sedang marah.

Jungkook merasakan aura beberbeda dari hyung nya.

Wonwoo berjalan melewati Jungkook yang berdiri di sisi ranjang Yerim.

"Kau sudah makan?"

Pertanyaan Wonwoo lebih terlihat seperti penekanan daripada pertanyaan.

Yerim hanya menatap Wonwoo yang notabennya adalah bosnya.

"Kenapa kau disini?"

"Aku hanya mengunjungimu."

Yerim menatap Wonwoo aneh.

"Kau tid--"

"Ya! Aku hanya ingin mengunjungimu, apa itu salah?!"

Nada suara Wonwoo meninggi dan menusuk. Yerim terkejut dengan ekspresi bosnya itu, yang dia tahu Wonwoo jarang sekali marah.

"Ya! Hyung, kenapa kau berteriak sepeti itu! Dia sedang sakit."

"Apa urusanmu."

Wonwoo menatap Jungkook, dengan tatapan yang sulit di artikan. Semuanya bercampur aduk di dalam emosinya.

"Aku tidak di hargaikan disini? Aku pulang. Nikmatilah kebersamaan kalian."

Wonwoo menatap tajam ke arah Jungkook dan pergi begitu saja.

Apalagi ini.

Jungkook merutuki dirinya yang berbicara dengan nada tinggi kepada hyung nya.

"Dia kenapa?"

Yerim melihat Jungkook yang terdiam di pinggir ranjangnya.

"Molla."

Jungkook terduduk di atas sofa ruang rawat.

"Yerim, sebaiknya kau makan."

Suara Jungkook mulai melemah.

"Arraseo. Maafkan aku jika aku yang membuat kalian seperti ini."

"Itu bukan salahmu."

Jungkook membawa nampan berisi makanan dan menaruhnya di atas meja.

"Makanlah, aku akan keluar dulu."

Jungkook tersenyum dan mengelus surai coklat milik Yerim.

Jungkook terkejut melihat rambut rontak yang berada di tangannya.

"Ya! Yerim-ah, rambutmu rontok."

"Eoh?"

Yerim melihat rambut yang berada di tangan Jungkook.

"Mungkin aku salah pakai shampoo."

Yerim melanjutkan makannya yang sempat terhenti tadi.

Jungkook justru menatap nanar rambut yang berada di tangannya.

Apakah separah ini? Kenapa aku mengkhawatirkannya? Aku bahkan merasa perih melihat apa yang tengah terjadi.

"Jungkookie?"

Jungkook tersadar dari lamunannya, mendengar namanya di panggil.

"Ne? Ada yang kau inginkan? Katakan saja."

Jungkook menatap lembut wanita di hadapannya.

"Ah, aniya. Hanya saja aku melihatmu melamun."

Jungkook tersenyum getir, mengingat penyakit Yerim.

"Kau harus kuat."

Yerim mengerutkan alisnya bingung, mencoba mencerna apa yang Jungkook maksud.

"Tentu saja."

Yerim tersenyum.

♪♪♪♪

Aish, kenapa rasanya begitu sakit.

Wonwoo menghentikan mobilnya di ujung jalan, keluar untuk menghirup udara segar.

"Apa rasanya menyukai seseorang sesakit ini?"

Wonwoo melihat ujung sepatunya, bahkan dia tidak pernah merasakan bagaimana itu menyukai dan mencintai seseorang.

"Apa selama ini yang aku tahu hanya bekerja saja?"

Wonwoo tersenyum miring, mengingat apa yang tengah terjadi tadi.

"Haishh!! Kenapa harus Jungkook yang bersamanya."

Wonwoo menarik dan mengacak rambutnya.

Apa aku salah menyukainya?

Ting!

Wonwoo merogoh saku celananya.

"Jungkook? Mau apa dia?"

From : Kookie
Hyung aku tau kau marah, aku tak bermaksud menyakitimu. Aku juga tau kau menyukai Yerim, aku mengikutimu sedari tadi.

Aku melihat gerak gerikmu dan bagaimana reaksimu ketika kau tau Yerim terkena kanker, Mian aku telah menyakitimu.

Kau tak perlu membalasnya, aku hanya ingin meminta maaf. Cepatlah pulang Eomma mengkhawatirkanmu.

Wonwoo tersenyum membaca pesan Jungkook, dia sangat menyayangi adiknya itu.

"Memang sulit untuk lama lama bermarahan denganmu."

Wonwoo memasukkan ponselnya ke dalam saku celananya, dan masuk ke dalam mobil.

Maaf, karena aku terlanjur mencintaimu.
-Jeon Wonwoo

♪♪♪♪

Don't forget to vote and comment, readers.🚕

Lvs,
Roundcloud.

Paper heart ▲ Jeon JungkookWhere stories live. Discover now