Yeodeol

586 100 2
                                    

"Ya! Apa yang kau lakukan Yerim?"

"Kau tidak boleh kecapean."

Jungkook melihat Yerim mengangkat tas yang berada di sebelah ranjangnya.

"Ya! Kenapa kau seperti ibu ibu hamil, terus saja mengomel."

"Aku hanya mengkhawatirkanmu."

Yerim memutar bola matanya malas.

"Ya! Aku tidak sakit parah Jungkookie."

Jungkook mengambil tas yang berada di tangan Yerin dan menaruhnya di atas ranjang.

"Bagaimana bisa kau mengatakan bahwa kau tidak sakit parah?" Tanya Jungkook lirih.

"Karena itu kenyataan."

Yerim mengaduk aduk isi tasnya, mencari sesuatu yang terselip di dalam tas.

"Dapat."

"Untuk apa kartu credit?"

Jungkook melihat Yerim mengangkat kartu credit miliknya ke atas.

"Untuk membayar biaya rumah sakit."

Jungkook membulatkan matanya.

Apa dia sudah sembuh? Aku jadi bingung.

"Antarkan aku ke kasir."

"Baiklah."

Jungkook mendorong kursi roda yang di duduki Yerim, menyusuri ramainya lorong lorong rumah sakit.

"Ada yang bisa dibantu?"

"Aku ingin membayar biaya rumah sakit Nona Yerim."

Yerim kalah cepat dengan Jungkook.

"Ya! Jungkookie aku bisa membayarnya sendiri."

Jungkook tidak menghiraukan ucapan Yerim.

"Maaf, tapi biayanya telah di bayar oleh Tuan Kim Taehyung."

"Mwo?"

Yerim membuka mulutnya, tidak menyangka dengan apa yang baru saja di dengarnya.

Jungkook melihat reaksi Yerim.

"Kenapa wajahmu terkejut seperti itu?"

"Eoh? Aniya."

Jungkook mendorong kursi roda Yerim menuju mobilnya.

"Yerim-ah, siapa itu Kim Taehyung?"

Yerim memutar kepalanya untuk melihat Jungkook yang berada di belakangnya.

"Dia kakak tiriku."

Yerim menatap lurus ke depan.

"Apa dia yang mengejarmu waktu itu?"

"Ne."

Paper heart ▲ Jeon JungkookWhere stories live. Discover now