Deosot

803 127 1
                                    

"Hyung, kau mau kemana?"

Jungkook melihat Wonwoo berlari menuruni tangga.

Yang di tanya tidak menghiraukan pertanyaan Jungkook.

"Ya! Hyung."

Jungkook berlari mengejar Wonwoo, sebelum dia masuk ke dalam mobil.

"Hyung, kau mau kemana?"

"Bukan urusanmu."

Jungkook menarik tangan Wonwoo.

"Jawab saja, kenapa kau tergesa-gesa seperti itu."

"Karyawanku sakit, sudah kan?"

Jungkook melepaskan cengkramannya, mengerutkan alisnya bingung.

Aneh, tidak biasanya hyung sekhawatir itu. Apalagi dengan karyawannya.

Wonwoo menancapkan mobilnya keluar dari pekarangan.

Jungkook berlari mengambil mobilnya, membuka gps dan melacak ponsel milik hyung nya.

Jungkook menghidupkan radio di mobilnya.

I hate this part paper heart
And i hold the piece of your

"Aish, lagu ini!"

Jungkook mengacak ngacak rambutnya.

Lupakan dulu untuk sekarang.

"Apa yang baru saja batinku pikirkan."

Jungkook tersadar dengan apa yang batinnya pikirkan.

♪♪♪♪

"Rumah sakit?"

Jungkook melihat mobil hyung nya terhenti di sebuah rumah sakit ternama di Seoul.

"Ngapain hyung kesini?"

Jungkook mengikuti Wonwoo, masuk ke dalam rumah sakit.

Melewati beberapa lorong, dan berhenti di satu lorong.

"Yerim mengidap penyakit kanker ganas, mungkin waktunya hanya tinggal beberapa bulan saja."

Jungkook terdiam sama seperti apa yang Wonwoo lakukan.

Wonwoo berlari ke arah dokter itu, mencengkram kerah jas putih yang di gunakannya.

"Apa yang kau katakan?!"

Wonwoo berteriak membuat dirinya menjadi pusat perhatian di lorong itu.

Jungkook yang menyaksikan sangat terkejut, tak biasanya hyung nya semarah itu.

"Itu kenyataannya tuan, kau bisa melihatnya."

Dokter itu membuka pintu di belakangnya.

Wonwoo masuk ke dalam ruangan yang di buka untuknya, sedangkan Jungkook masih terdiam memikirkan gadis yang beberapa hari ini membuatnya nyaman akan keberadaannya.

Jungkook berjalan ke taman rumah sakit.

Apa hyung menyukai Yerim?

Jungkook menghela nafasnya. Terbesit perasaan kecewa bahkan sakit yang dia sendiri tidak tau apa penyebabnya.

♪♪♪♪

Wonwoo keluar dari kamar Yerim, berjalan menuju kamar mandi.

Membetulkan kemeja yang di gunakannya.

'Kring!' 'Kring!"

"Eomma?"

Wonwoo mengangkat telfon dari eomma nya.

"Ne, Eomma?"

"Kau dan Jungkook dimana?"

"Aku sedang di rumah sakit dan aku tidak tau dengan Jungkook."

"Ah, cepatlah pulang. Hubungi Jungkook."

"Arraseo, eomma."

Wonwoo mematikan telfonnya, mencari cari nama Jungkook di kontaknya.

Dengan cepat memencet lambang hijau di ponselnya.

Tapi nihil, Jungkook tidak menjawab panggilannya.

"Aish, apa yang sedang dia lakukan? Apa dia sangat sibuk sampai tak mampu mengangkat panggilanku."

Wonwoo menatap ponselnya tajam.

♪♪♪♪

Jungkook melihat banyak pasien menggunakan kursi roda, bersama seseorang yang mendorongnya.

Apa aku harus memperhatikannya? Kenapa aku khawatir kejadian yang menimpa Jaein terulang lagi?

Dia bahkan bukan siapa siapaku, kenapa aku harus khawatir?

Banyak pertanyaan yang terbesit di dalam benak Jungkook, tapi apa daya Jungkook tetap saja hatinya merasa sedih.

"Yerim-ah, kau harus kuat."  ucap Jungkook lirih.

"Jungkookie, kau disini?"

Jungkook melihat seorang wanita menggunakan kursi roda, tanpa ada yang membantunya.

"Eoh? Yerim-ah kenapa kau tak istirahat? Kau bis--"

"Aishh, kenapa kau cerewet seperti itu?"

Jungkook terdiam.

Apa dia tidak tau penyakitnya? Sebaiknya aku diam saja.

"Ah, aniya. Akan ku antar kau ke kamarmu."

"Ya! Aku baru saja sampai sini."

Jungkook tak mendengarkan ucapannya, mendorong kursi roda yang di duduki Yerim masuk ke dalam rumah sakit.

"Apa kau sudah makan?"

Jungkook khawatir akan wanita di hadapannya itu, entah sejak kapan perasaan itu ada dan dia tidak mengetahuinya.

"Tumben, kau perhatian? Bahkan kita tidak dekat."

Jungkook menghembuskan nafasnya.

Aish gadis ini benar benar.

♪♪♪♪

Don't forget to vote and comment, readers.🛥

Lvs,
Roundcloud.

Paper heart ▲ Jeon JungkookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang