Regret? This Too Late

Începe de la început
                                    

"Tidak jauh berbeda brengseknya denganmu!" Geram taehyung. Dan setelah itu taehyung pun bergegas meninggalkan jungkook yang masih menatapnya tidak percaya.

"Apa-apaan dia?!" Gerutu Hoseok yang menyilangkan tangannya di depan dadanya.

'Dia.. dia sosok Kim Taehyung? Aku tak yakin' Pikir Jungkook yang masih terlihat bingung pada kondisi sekarang.

"Jungkook! Kau mendengarku atau tidak?!"

Jungkook pun tersadar dari pikirannya yang melayang entah kemana. "Maaf.."

.

Jungkook menghempaskan tubuhnya dengan kasar ke kasurnya. Pikirannya masih melayang pada kejadian tadi sore. Ia sungguh sangat tidak menyangka taehyung bisa berkata seperti itu, hingga perkataan itu terus berputar di kepala jungkook.

Jungkook mengenal taehyung sebagai sosok yang hangat dengan senyum manis yang selalu terukir di bibirnya. Mata yang menyipit entah sedang tersenyum maupun tertawa. Namun kejadian tadi, tidak sama seperti itu.

"Aku sungguh tidak menduga bahwa reaksi taehyung akan berbeda dengan ekspetasiku."

Jungkook menolehkan kepalanya pada nakas dimana ponselnya diletakan. Ia pun mengambil ponsel itu dan melihat ada sebuah pesan masuk.

"Namjoon? Tumben sekali ia mengirimiku pesan" gumam jungkook.

Jungkook mengerutkan keningnya tidak mengerti. Ayolah, sebenarnya jungkook tidak memiliki urusan dengan Namjoon.

"Hei, bocah! Berhentilah 'bermain' dengan hal yang ditunjukan bukan untuk dimainkan. Kau tenyata adalah orang yang sudah kehilangan akal. Bagaimana bisa kau memutuskan seseorang dengan alasan bahwa kau akan lebih fokus pada pembelajaranmu. Astaga, bahkan itu sangat konyol."

Jungkook mendecak kasar. "Sialan! Apa-apaan ini?! Aku tidak memiliki urusan dengannya"

Jungkook mengetikan beberapa huruf yang ia sudah hapal diluar kepala. Ya, jungkook sedang menghubungi seseorang saat ini.

"Angkat brengsek!" Gumam jungkook sambil mengusak rambutnya kasar.

"Hallo?"

"Apa-apaan ini Kim Taehyung?! Menyuruh namjoon mengirim pesan betapa brengseknya diriku?!" Geram jungkook hingga nafasnya terengah-engah, terbawa emosi.

"Apa maksudmu? Kau yang apa-apaan! Teriak-teriak dan memakiku? Aku tidak tahu namjoon mengirimi kau dengan pesan apapun dan aku tidak pernah menyuruhnya." Suara taehyung diujung telepon pun terdengar kesal.

"Sebenarnya kau itu kenapa? Apa yang salah denganmu taehyung. Kenapa kau menjadi aneh?" Tanya jungkook dengan suara yang sedikit memelan dari sebelumnya.

Jungkook hanya mendengar suara tawa taehyung yang terdengar seperti meremehkan. "Apa? Apa aku tidak salah mendengar? Aku kenapa? Lucu sekali. Kau itu yang kenapa Jeon! Kau yang brengsek itu kenapa?!"

Jungkook terdiam sebentar sebelum melanjutkan pembicaraannya. "Aku.." lidah jungkook kelu untuk berbicara. Ia meringis mendengar teriakan taehyung yang bergetar.

"Apa? Kau apa jungkook?! Kau adalah orang brengsek yang pernah kutemui. Konyol sekali. Setelah kau memutuskan hubungan denganku dan dengan embel-embel fokus pada pelajaranmu, itu adalah sebuah kebohongan yang konyol. Lalu sekarang kau berani menghubungiku? Lebih baik kau urusi saja kekasihmu!"

[K.V Oneshot] ✔Unde poveștirile trăiesc. Descoperă acum