Day 18

8.7K 823 176
                                    


Irene terlihat sedikit melamun didalam kamarnya, hati yeoja ini tidak tenang. Saat itu Mino kebetulan masuk kedalam kamarnya dan nampak cemas melihatnya sedang duduk termenung seperti itu.

"Kamu sudah pulang Rene? apa kata haraboji?" Irene tidak menyahutnya, Mino-pun mendatanginya.

Mino menyentuh bahu Irene dan yeoja ini terkejut menoleh kearahnya, Mino semakin khawatir setelah melihat mimik wajahnya yg tidak karuan itu.

"Waegereu?" tanya Mino.

"Aniya ... gwencana. aku- hanya sedikit lelah. Miane Min, telah membuatmu khawatir"

"Baguslah bila kamu tau!" Mino mengangkat dagu yeoja ini dan mencium bibirnya.
"Tidurlah duluan. masih ada yg ingin ku kerjakan, good night" setelah menutup lampu kamarnya, Mino-pun keluar dari kamar tsb.

Kini Mino tengah berjalan menuju kekamarnya Kwangsoo, dimana Jungkook juga sedang tidur disana.

'Apakah karna anak itu Irene menjadi seperti ini?'
'Iya juga ... bagaimana pun mereka adalah-'

"Apa yg sedang kamu lakukan, Min?" tanya Gary yg baru saja hendak masuk kedalam kamarnya, kamar namja ini berada tepat disamping kamar Kwangsoo.

Setelah menutup pintu kamar Kwangsoo, Mino pun menoleh kearah appanya "apakah ... appa dan lainnya bisa pindah ketempat lain? aku tau kalian hanya tinggal sementara disini, tapi-" Mino tidak bisa melanjutkannya, Gary sangat terkejut mendengar permintaannya itu.

"Sebenarnya apa yg kamu khawatirkan? Apakah karna Jungkook?" tebak Gary.

"Aniya! Bukan karna anak itu, tapi ... Taehyung"
"Aku tidak ingin ia melukai Irene lagi, aku-. apakah appa mengerti??"

Melihat kebisuan Gary membuat Mino cukup merasa bersalah.

"Miane ... aku tau tidak seharusnya aku- aku hanya-"

"Arraso!" potong Gary.
"Aku hanya ingin kamu tau, kalau selamanya kamu adalah anak kesayangan umma dan appa, dan hal itu tidak akan pernah berubah" ucapnya, Mino terharu mendengar hal tsb.

Seberapa besar pun rasa sayangnya kepada Taehyung, tetap tidak akan bisa menandingi rasa sayangnya kepada anak sendiri- yaitu Mino.

«...»

Irene kembali bekerja setelah merasa agak baikan, hari ini adalah hari pertamanya setelah menikah dengan Mino. Semua orang terlihat menyelamatinya.

"Gomawo. Gomawo" ucap yeoja ini sambil membungkukkan badannya kepada semua orang.

Sebelum ia selesai melakukan hal itu, kini ia telah dipanggil oleh atasannya yg terkenal sedikit pencemburu itu. atasannya ini adalah seorang perawan tua, jadi sangat memungkinkan kalau ia membenci yeoja cantik yg baru saja menikah dengan aktor papan atas yg terkenal tampan dan baik hati ini (?).

Irene-pun masuk kedalam ruangan atasannya, Irene bekerja disebuah hotel sebagai asisten manager bagian operasional.

"Permisi, adakah yg bisa saya bantu?" ucap yeoja ini dengan ramahnya, atasannya ini hanya memberinya sebuah kunci.

"Pergi dan periksalah keadaan orang ini, banyak yg mengeluh kalau ia sering menghancurkan barang-barang didalam kamarnya. Pastikan kamu dapat membujuknya untuk tidak membuat keonaran lagi, kamu mengerti??" perintah atasannya ini, dengan gemerlapan Irene mengangguk 'ya' lalu keluar dari ruangan tsb.

Setelah Irene keluar, atasannya ini mulai menangis darah didalam ruangannya.

"Kenapa- kenapa Mino malah memilih untuk menikah nya?? apa kurangnya diriku darinya?? Huhuhuhuhu"

Lets Make A Baby [Vrene] ✔Where stories live. Discover now