Part 31 - Why?

266K 18.1K 1.4K
                                    


***

Rayhan merasa tidak sabar saat masih berada dalam lift apartemennya. Ia merasa ragu bahwa Angela masih ada di sana mengingat ia baru menyusul setelah ayahnya selesai berceramah selama kira-kira setengah jam. Sesampai di depan kamar ia menekan kode dan membuka pintu.

Untunglah ia refleks menunduk saat sebuah vas porselen melayang ke arahnya dan membentur pintu yang ada di belakang Rayhan hingga pecah berkeping-keping.

"Angela!!"

Angela mengambil sebuah benda yang terlihat seperti patung gajah yang juga terbuat dari porselen dan ia melemparkannya lagi ke arah Rayhan. Rayhan menunduk kembali dan patung itu hancur mengenai dinding. Oh, sial...siapa designer interior yang merancang kamar apartmentnya ini dan menaruh barang pecah belah itu di sana?

"Angela!! Please!!" Rayhan memohon sementara Angela masih terus melemparinya dengan benda-benda yang ia temukan di kamar itu.

"JANGAN MENDEKAT!!" teriak Angela sambil mengacungkan sesuatu bersudut tajam yang terbuat dari besi.

Rayhan mengangkat kedua tangan mengisyaratkannya untuk berhenti. Ia masih berada sekitar lima langkah lagi dari Angela. "Angela...dengarkan dulu penjelasanku..."

"Aku tidak perlu penjelasanmu!" bentak Angela.

"Aku tahu kau sakit hati, tapi..."

"Sakit hati?!" potong Angela setengah berteriak. "Untuk apa aku sakit hati?! Aku tidak memiliki perasaan apapun terhadapmu, brengsek! Sudah kukatakan sejak awal bahwa aku hanya memerlukanmu untuk memuaskan keingintahuanku. Hanya itu!"

Rayhan terdiam menatap Angela. Ia tak percaya Angela bisa mengucapkan hal itu padanya. Memang benar selama ini Angela sering mengucapkan hal itu, tapi Rayhan hanya menganggapnya gurauan. Tapi sekarang ia ragu bahwa Angela hanya bergurau.

"Baiklah, kau...memang tidak sakit hati...aku hanya ingin kau tahu..."

"AKU TIDAK INGIN TAHU!!" teriak Angela. "Aku hanya ingin pergi! Aku tidak ingin melihatmu lagi untuk selamanya! Bahkan aku menyesal pernah mengenalmu!"

Rayhan merasa panik mendengar ucapan terakhir Angela.

Angela akan pergi lagi dari kehidupannya?

"Jangan, Angela!!! Kumohon jangan pergi..."

"JANGAN MENDEKAT!!"

Angela melempar benda yang sejak tadi berada dalam genggamannya. Rayhan tidak menduganya dan tidak sempat berkelit dengan cepat sehingga benda itu hampir mengenai kepalanya. Sisi tajam dari benda itu menggores sudut keningnya dan ia merasakan nyeri dan panas yang muncul seketika.

Sedikit saja terlambat dan mengenai kepala, ia pasti akan pingsan karena hantaman benda itu. Rayhan meraba keningnya dan merasakan ada cairan yang mengalir perlahan di sana. Angela sudah membuatnya terluka lagi. Untungnya hanya luka kecil yang tidak seberapa.

Ia mendongak menatap Angela. Sedetik ia sempat merasakan Angela terlihat cemas dan merasa bersalah, tapi sedetik kemudian Angela kembali menaikkan dagu.

"Itu salahmu! Sudah kukatakan jangan mendekat!!"

"Angela, kumohon..." Lutut Rayhan menyentuh lantai. Ia bersimpuh di hadapan Angela. "Kau memang tidak ingin mendengarnya, tapi aku akan tetap mengatakannya. Aku tidak ingin menikahi Tania. Aku terpaksa melakukannya..."

"Jadi ia yang kaunikahi?!" Angela bergidik jijik. "Oh, iya benar...Untuk apa aku merasa heran? Bukankah empat tahun yang lalu memang kau berniat menikahinya? Tania gadis yang sempurna untukmu. Selamat, Kak!" ia tertawa miris.

(END) RAYHAN AND ANGELA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang