PART 19-Desire

441K 23.4K 3.5K
                                    

"Pulang! Sekarang!!"

Angela hampir tidak percaya mendengar kata-kata kakaknya. Kakaknya juga mencengkeram lengannya dan mulai menariknya keluar kamar.

Apa-apaan....?

"Kak, apa kau sadar apa yang sedang kaulakukan?" Angela bertanya dengan tenang sambil mengikuti kakaknya. Ia tidak memakai bahasa asing lagi.

Rayhan berhenti.

Ia memang tidak sadar atas apa yang dilakukannya saat ini. Tiba-tiba saja ia sudah begitu marah dan mendapati dirinya menggandeng lengan Angela. Ia menoleh dan melihat Angela menatapnya tajam. Kedua teman Angela juga melongok di depan pintu mengawasi mereka dengan penuh tanda tanya.

"Apa kau sendiri sadar dengan apa yang kaulakukan?!" balasnya.

"Memangnya apa yang kulakukan?"

"Masih bertanya lagi?!" Rayhan melepas cengkeramannya dan mulai memunggungi Angela sambil menyisiri rambutnya dengan tangan. Ia terlihat frustrasi tapi Angela tidak mempedulikannya. "Apa seperti ini kehidupanmu sekarang, Angela?" Rayhan bertanya lagi saat berbalik menghadap Angela.

Angela terlihat mengerutkan alis. "Memangnya ada apa dengan kehidupanku?" ia mengulangi pertanyaannya kembali.

"Perlukah kuperjelas?! Kau hidup bebas! Dan katakan jika aku tadi salah dengar? Temanmu mengajakmu melakukan..."

"Kenapa kau begitu heran, Kak?" potong Angela sambil tersenyum. "Bukankah itu lumrah dalam kehidupan seorang wanita murahan, itu sebutanmu untukku bukan? Katakan juga jika aku salah dengar dulu." sambungnya.

"Angela..."

"Pulanglah kembali, Kak." senyum Angela menghilang. "Aku sungguh tidak mengerti mengapa kau datang kemari." ia berbalik kembali dengan tenang.

Rayhan terdiam.

Ia masih syok dengan semua ucapan Angela. Angela sungguh pintar berkata-kata dan membuatnya tidak bisa membalas.

Tapi ia tidak akan menyerah hingga memastikan Angela pulang.

"Aku tidak peduli, Angela! Aku akan membawamu pergi dari sini sekarang. Persetan kau mau atau tidak!" Rayhan kembali mengejar Angela dan menarik tangannya.

Angela terkesiap tak percaya pada tindakan Rayhan. "Kak!! Lepaskan aku atau aku akan berteriak dan seluruh penghuni apartment ini akan menonton kita!" ancamnya.

"Aku tidak peduli, Angela. Lakukanlah!" tantangnya.

Angela menggertakan giginya karena kesal. Ia masih tidak habis pikir ada apa dengan kakaknya ini?! Tiba-tiba saja ia ada di depan pintu apartmentnya dan sekarang menyeret-nyeret dirinya. Ia harus menghentikan kakaknya sekarang, tapi bagaimana caranya? Menendang kakaknya? Ia bertelanjang kaki, tidak akan terlalu berefek. Akhirnya ia memutuskan akan menggunakan cara itu lagi.

"Sial, Angela!!" Rayhan tersentak dan melepaskan pegangannya. Angela menggigit tangannya! Ini yang kedua kali Angela melakukan hal tersebut padanya. Hanya saja kali ini tidak separah yang terdahulu. Ia menoleh dan melihat Angela berlari.

"Aku sudah memperingatkanmu, Kak!"

Rayhan mengejarnya, tapi terlambat.

"Sekarang pulanglah dan jangan menggangguku lagi. Selamat malam, kakak!"

Pintu berdebam tepat di depan wajah Rayhan saat baru saja ia mencapai pintu tersebut. Angela juga sudah berhasil menguncinya.

"Sial!!" Ia mengumpat sambil memukul pintu apartment Angela. Rayhan tidak menyangka gadis itu sekarang sungguh sulit untuk ditangkap, padahal dulu Angela selalu melemparkan diri padanya. Sial! Benar-benar sial!!

(END) RAYHAN AND ANGELA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang