Part 2 : Salsa!

16.3K 573 21
                                    

Happy reading

*****
Author POV

'Jika kamu menganggap pertemuan pertama itu menyebalkan mungkin kamu sebagian kecil dari dunia. Karena banyak lain dari kamu mereka yakin pertemuan pertamalah yang menghantarkan dua hati untuk dipasangkan. Tapi itu balik lagi nasibmu bagaimana zonk atau tidak'

Salsa adalah siswi di salah satu SMA terkenal di Jakarta yaitu SMA 17 Jakarta. Salsa berasal dari keluarga yang bisa dikatakan berkecukupan. Dia adalah murid teladan dan berprestasi di sekolah, orang yang supel, baik, dan ceria. Sudah 1 tahun belakangan ini Salsa bergabung menjadi anggota OSIS.

Di sekolah itulah dia akan bertemu orang yang akan membuat kehidupannya menjadi dikatakan suram, sial, dan menyedihkan. Mungkin saja menjadi hal yang tidak bisa dia lupakan.

Siapakah dia yang bisa membuat Salsa seorang yang periang menjadi sosok yang emosinya harus diuji setiap hari?

*****

06.30AM

Pagi hari biasanya waktu untuk orang-orang memulai rutinitas mereka masing-masing. Entah itu yang bekerja, mengantar anaknya ke sekolah, dan berangkat sekolah.

Terlihat seorang gadis sedang duduk sendiri menunggu bus datang di halte pinggiran jalan yang sediki ramai itu. Perempuan itu mengetuk-ngetukkan sepatu hitam khas anak sekolahan miliknya di aspal yang kasar. Terpancar kecemasan dalam raut wajah cantiknya itu. Sepertinya dia takut bus datang terlambat dan telat masuk kelas.

Ia melirik sekilas ke arah jam tangan berwarna ungu tepat di tangan kirinya untuk memastikan berapa lama ia telah berdiri hanya untuk menunggu busnya datang. Dia di halte dari pukul 06.30 dan sekarang waktu menunjukkan pukul 07.00. Kecemasan, mungkin itu sekarang yang dia rasakan.

"Astaga...kenapa busnya lama banget sih? Aishh menyebalkan. Sudah 30 menit aku berdiri di sini dan bus belum juga datang" gerutu gadis itu sambil menangkupkan kedua tangannya kedinginan. Memang pagi itu langit mendung dan sedang hujan gerimis. Digosok kedua telapak tangannya lalu diletakkan di atas pipi putih bersihnya itu. Lumayan ini dapat mengurangi rasa dingin ditubuhnya.

Kenanan

Kekiri

Kedepan

Kebelakang

Gadis itu, Salsa sedari tadi hanya mondar mandir tidak jelas. Dan tiba-tiba saja sebuah mobil sport dari arah kanan datang dengan kecepatan tinggi menghampirinya.

"Byur..." terdengar seperti suara cipratan air. Memang malang sekali nasib gadis itu pagi ini. Rok abu-abu khas anak SMA dan sepatu hitam yang dipakainya menjadi kotor penuh dengan lumpur.

Damn it.

Salsa hanya dapat mematung ditempatnya berdiri tadi dengan keadaan yang tidak bisa dikatakan baik-baik saja bahkan memang tidak baik-baik saja. Rok pendek abu-abu dan sepatu hitam yang dipakainya sekarang terlihat mengenaskan. Basah kuyup dan berwarna kecokelatan.

"Woyy....hati hati dong kalau nyetir. Nggak punya mata apa lo?" teriaknya pada si pengemudi mobil. Entah yang di omelinya itu dengar atau tidak ia tidak peduli. Yang ia rasakan saat itu hanya perasaan kesal saja. Sudah mau telat ke sekolah ditambah sekarang seragamnya kotor.

"Baru aja pagi udah ketimpa sial aja. Itu orang emang nyebelin banget. Bikin emosi aja pagi-pagi."

Terlihat dari matanya yang sudah seperti mau copot saja dan pipinya yang merah padam. Hari itu sepertinya tidak berpihak padanya.

My Prosecutor CEODonde viven las historias. Descúbrelo ahora