Chapter 16

13.4K 991 30
                                    

"Jangan bermain-main denganku Chris." Ucapnya dengan nada yang berbahaya.

"Hahaha, temui aku di persimpangan Shibuya bila kau ingin anak ini selamat." Ucap nya lalu mematikan panggilan secara sepihak.

Ayato meremas setir mobilnya lalu meninju nya dengan kencang. "Sial!." Desisinya dengan penuh kemarahan, lalu membawa mobilnya dengan cepat menuju tempat yang sudah dijanjikan.

***

Didalam mobil di persimpangan Shibuya, Chris mencengkram dagu Yura yang tidak sadarkan diri. "Kita lihat seberapa special kah dirimu."

Tak butuh waktu lama Ayato menempuh perjalanan dari Tokyo menuju Shibuya, ada 4 mobil yang terparkir didepannya.

Ayato memberhentikan mobilnya tak jauh dari mobil depannya diikuti dengan 2 mobil yang dibelakangnya.

Chris keluar dari mobilnya lalu berjalan dengan angkuh kedepan mobilnya.

Ayato keluar dari mobilnya dengan cara membuka pintu mobilnya dengan kasar, ia melangkahkan kakinya menuju Chris langsung meninju wajah Chris telak di rahangnya.

Anak buah Ayato dan Chris telah bersiap membidik senjatanya ke arah musuh Tuan nya. Tinggal menunggu perintah dari Tuannya.

Chris mengusap darah yang keluar dari bibirnya lalu menyeringai dengan lebar. "Seberapakah pentingnya anak itu untuk Tuan Besar Ayato ini?" Ujar Chris sambil terkekeh pelan.

"Dimana dia?" Ujar Ayato dengan penuh penekanan.

Chris yang mendengar penuturan Ayato langsung tertawa dengan kencang. "Bagaimana kalau kubilang dia sudah mati." Chris tersenyum miring.

"Brengsek jangan main-main denganku." Ayato langsung meninju wajah Chris sehingga Chris jatuh tersungkur.

Ayato mengangkat tangannya sebagai tanda untuk menyerang, anak buah dari Chris tak ambil diam. Tanpa perintah dari tuannya mereka langsung menembak lawannya.

Didalam mobil Chris, Yura telah sadar dari pingsannya langsung bergetar ketakutan saat melihat banyak orang yang memegang senjata siap untuk membidik lawan kedepannya.

Pikirannya kalut, Yura memeluk perutnya dengan erat. Ia baru saja kehilangan kandungannya setelah ini apalagi cobaan yang diterimanya?

Didepan sana ia melihat Ayato sedang meninju orang yang tadi menangkapnya sehingga jatuh tersungkur. Setelah itu baku tembak tak terelakkan disana.

Yura berusaha keluar dari pintu sebelah kanan, karena disana ia tidak menemukan orang yang sedang memegang senjata disana.

Ia harus kabur sejauh mungkin agar ia tidak terlibat dengan baku senjata didepan sana, Yura tak sadar bahwa dirinyalah yang menjadi masalah yang ada dihadapannya.

Saat ia berhasil keluar, Yura tak bisa langsung melarikan diri karena anak buah dari Chris menyadari keberadaan Yura. Orang itu langsung menarik lengan Yura dengan kasar lalu menembakkan pistolnya keatas sebanyak 3 kali.

Baku tembak didepan sana langsung berhenti, orang itu mengarahkan pistolnya ke kepala Yura.

Yura menggelengkan kepalanya dengan takut, air mata telah membasahi wajahnya. Rasa panas dari mulut pistol dirasakannya saat orang yang itu mengarahkan pistolnya kekepalanya.

Ayato melihat Yura disandera langsung menggeram marah, ia langsung mengarahkan senjatanya ke arah Chris yang masih tersungkur dibawahnya.

"Berani menyakitinya Bos kalian akan mati." Ucap Ayato dengan geram.

Ia melihat Yura menangis dan bergetar ketakutan, di satu sisi dirinya merasa marah pada dirinya sendiri karena tidak bisa menjaga Yura. Namun disisi lain Ayato merasakan dirinya tidak terima Yura menangis dan bergetar ketakutan bukan karena dirinya. Karena yang boleh membuatnya seperti itu hanyalah dirinya.

Don't Leave Me AloneΌπου ζουν οι ιστορίες. Ανακάλυψε τώρα