Chapter 4

12.5K 1K 15
                                    

Ayato membelai pipi Yura yang menatapnya ketakutan.
Ayato menyentuh dari pipi Yura turun menuju pundaknya yang terekspos.

Ayato mendekatkan kepalanya ke depan muka Yura hingga hidung Ayato dan Yura bersentuhan.

Muka Yura langsung bersemu merah saat hidungnya bersentuhan dengan Ayato, Yura memberontak saat Ayato mengecup bibirnya.

"Umhh mphh." Yura semakin memberontak saat Ayato memperdalam ciumannya, lidah Ayato menusuk pelan bibir Yura yang terkunci.

Yura menutup bibirnya rapat saat lidah Ayato menyentuh bibirnya, matanya terpejam erat ketakutan apa yang akan Ayato lakukan padanya.

Tangan Ayato membuka tali kimono yang Yura kenakan, lalu ia menyusupkan tangannya kedalam kimono Yura.

"Akhh mphh mhh." Yura mendesah sakit saat Ayato mencubit nipple Yura, lalu ia gunakan kesempatan ini untuk memasukkan lidahnya kedalam mulut Yura.

Yura mengerang memberontak pelan karena sudah kehabisan nafas, Ayato melepas pangutannya lalu melihat muka Yura yang sedang menatapnya ketakutan.

Tangan Ayato kembali menyusup kedalam kimono Yura, Yura berusaha memberontak sambil menarik kimono yang ia kenakan.

Matanya membelalak saat tangan Ayato membelai kejantanan Yura yang terbungkus oleh celana dalam.

"Ja-jangan ku-kumohon, hiks." Sekujur tubuh Yura bergetar ketakutan.

Ayato tidak memperdulikan tangisan ketakutan Yura, pasti diakhirnya ia akan menikmati permainan yang ia buat, pikirnya.

Ayato mendekatkan wajahnya pada badan Yura, ia menjilat pelan nipple sebelah kanan Yura dan tangan sebelah tangannya ia gunakan untuk memilin dan mencubit nipple sebelah kiri.

Tak disitu saja kepalanya Ayato naik menuju leher Yura dan memberikan kissmark di sekitar leher Yura.

"Ahh akhhh hh." Desahan Yura bernaungan didalam kamar.

Desahan keras dan badan Yura bergerak gelisah karena seperti sesuatu ingin keluar dari kejantanannya.

"Ahhh ber-berhentiihh ahh." Yura meremas seprai yang ada dibawahnya.

"AHHH." Yura klimaks untuk pertama kalinya, nafasnya tak beraturan. Peluh bercucuran di pelipis Yura.

Ayato memandang Yura dengan pandangan mencemooh.

Ayato menarik celana dalam yang Yura kenakan mempertontonkan kejantanan Yura yang basah oleh cairannya.

Yura memberontak lagi dan berusaha untuk menutup kejantannya dengan kakinya.

Ayato meluruskan kaki Yura lalu membukanya dengan lebar,mempertontokan lubang anus Yura yang berkedut.

Ayato mengambil pelumas yang ada disamping meja kasur dan memposisikan kepala botol pelumas agar dapat dimasuki dalam anus Yura.

Badan Yura kembali gemetaran, ia berusaha memberontak sekuat tenaganya saat kepala botol pelumas sudah menyentuh lubang anusnya.

Entah mendapatkan tenaganya dari mana, Yura menendang perut Ayato.

Ayato meringis pelan menerima tendangan dari Yura, Yura beringsut menjauh sambil memegang kimono yang ia kenakan. Air matanya sudah bercucuran dengan deras.

"Ja-jangann." Yura beringsut mundur saat Ayato mendekatinya.

"Lepaskan!" Yura memukul tangan Ayato dan berusaha menarik tangannya.

"Tak akan kumaafkan! Kau pikir kau itu siapa? Kau itu hanyalah budak ku dan kau harus mengikuti semua perintahku!"

Ayato menarik tangan Yura dengan sekali hentakan, sehingga Yura terjatuh sambil tengkurap.

Don't Leave Me AloneWhere stories live. Discover now