1.1

1.5K 368 60
                                        

"lu kaya spg di prj gitu tau ga? bedanya mereka cantik." ledek michael yang langsung mendapat satu tepukan keras dilengan atasnya dari gue.

"bacot."

michael merangkul bahu gue saat kami berjalan dari lahan parkir kampus dengan pakaian ospek yang lengkap. ridiculous banget anjrit, gue sama sekali nggak nyaman dengan setengah bola plastik di kepala ini.

"gue kan ngomong belum beres, flor," kata michael sembari terus merangkul gue. "maksudnya, mereka cantik, kalo lo—"

gue menepis lengan michael dari bahu gue lalu menatap michael tajam. seperti menantangnya untuk melanjutkan kalimat itu.

namun, yang ditantang hanya tersenyum jahil. "kalo lo kan melebihi cantik, susah dijelasinnya."

gue yang tadinya siap untuk memukul michael lagi, kini nggak bisa menyembunyikan raut kaget sekaligus merah di wajah gue. baper lah anjrit.

eh, engga kok. dia kan taken.

"alah, bacot banget kek saipul." kata gue lalu berjalan cepat melebihinya agar dia nggak bisa lihat wajah gue yang sekarang merah banget.

tapi michael malah berlari untuk menyusul gue lalu meletakkan lengannya di bahu gue lagi. "nggak usah malu malu dog gitu, udah mirip sebelumnya juga."

"mirip anjing maksudnya?!"

michael mengangkat kedua tangannya. "gue nggak ngomong loh."

"najis, lu rese banget hari ini, kenapa sih?"

michael hanya menggedik lalu berjalan seperti biasa di samping gue.

dari tempat kami berjalan, udah terlihat kumpulan orang yang memakai baju putih-hitam dan atribut ospek yang sama sekali nggak berguna bagi kelangsungan masa depan gue.

"pengen nikmatin waktu sama lo aja, nanti kan kita pisah jurusan."



"sastra inggris kumpul sama gue disini!"

wah rasanya gue pingin mengeluarkan nama variasi hewan dari mulut gue ini karena, anjrit, itu jack? jack hemmings as in luke hemmings' brother?

gue mau seneng sebenernya karena hidup gue di kelilingi cogan. tapi ini lain cerita.

"eh, flora? lo disini juga?" tanya jack saat dia melihat gue dan mulai menghampiri gue.

gue hanya bisa tertawa canggung. "ehehe, iya bang." sat.

gue nggak punya masalah apa-apa sama dia. cuma shock aja gitu, kenapa semenjak ketemu luke di bioskop itu kayanya apa-apa tentang luke dateng lagi di hidup gue.

bisa dibilang, luke itu kaya first love gue. meski di smp, we were pretty serious. gue doang sih sebenernya, karna kalo gue menjalin hubungan tuh ya nggak main-main walau belum kepikiran sampe nikah juga.

"luke juga disini, loh."

"anjing." ujar gue keceplosan dengan suara yang kecil.

"hah? kenapa flor?" tanya jack dengan menautkan satu alisnya.

lagi-lagi, gue hanya bisa tertawa cangguk sembari menoleh kesana-kemari, mencari alasan untuk menjauh darinya.

"wah iya? gue belum liat dia sih."

"mau gue panggilin?"

gue mengangkat satu tangan dengan menunjukan telapak tanga gue ke arahnya. "nggak usah! gapapa, gue juga mau ke toilet dulu lagian, hehehe. duluan, bang."

jack hanya mengangguk lalu berteriak kecil karena gue mulai menjauh.

"jangan lama-lama, flor, bentar lagi mulai."



flora: woi kampret fak

michael: selo napa
michael: kenapa si
michael: udah kangen sm gue?

flora: dih njs

michael: knp elah

flora: luKE JUGA DISINI TERNYATA ANJRIT

michael: dEMI APA

flora: IYA ANJ

michael: HAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHHAHAHAHA MPOS

flora: anj

ah michael kenapa nggak bisa di ajak komprominya sekarang si elah.

gue sama luke nggak ada masalah apa-apa sebenernya. cuma, gimana ya, nggak enak aja gitu kalo liat mantan. iya nggak? walau mantannya ganteng macam dia tetep aja mantan.

iya, gue lebay banget emang. tapi gimana emang gue kaya gini.

kayanya gue harus ngasih award buat ashton karena tahan sama gue selama hampir sembilan bulan.

ashton.

gue nggak sadar betapa kangennya gue sama dia sebelum gue kepikiran dia lagi.



"anjir mike, tadi gue ketemu abangnya luke, trus katanya ada luke disini, lah gue kaget dong, ja—"

"boleh nanti nggak, flor, ceritanya?"

"duh tapi gue udah nahan ini dari tadi, mike, jadi ta—"

michael menggenggam tangan gue dan menatap mata gue dengan dalam. "plis?"

gue meneguk ludah lalu mengangguk pelan. gue memikirkan michael lagi kenapa. padahal tadi dia masih riang aja. sekarang ini seperti dosis kesedihan dia naik.

terakhir kali gue keliatan segini sedihnya itu waktu gue baru aja diputusin ashton, sebelum gue ke taman dan ketemu michael.

masa iya michael lagi alamin apa gue alamin waktu itu?

"vivian, mike?"

setelah itu, michael hanya memeluk gue dengan erat.

jack cuma selewat gais

michael knp:--)

flora sengaja dibikin lebay eheh maap

date; m.c [c]Where stories live. Discover now