1.0

1.6K 375 90
                                    

ini udah sekitar dua bulan setelah gue dan ashton putus. michael juga menepati janjinya untuk menemani gue ber-galau ria.

ternyata, galau gue udah kadaluarsa setelah jalan tiga minggu.

itu semua karena michael yang udah membantu gue.

dan udah satu hari ini gue berada di bandung. dalam beberapa hari gue ada ospek, dan di sini gue nggak kenal siapa-siapa. kebayang kan gimana sendirinya gue saat ini.

udah jomblo, nggak kenal siapa-siapa pula.

OHIYA.

turns out, michael tinggal nggak jauh dari rumah gue. cuma beda cluster, makanya kita nggak pernah ketemu sebelumnya.

soal kenapa dia kenal sama luke, karena mereka satu sekolah.

OHIYA. lagi.

michael juga keterima di universitas yang sama dengan gue. dan sekarang kita nge-kost di kostan yang sama.

enggalah, nggak satu kamar.

maksudnya, satu kostan karena ini kostan putra-putri.

lumayan lah ya, ada michael yang gue kenal di sini.

setelah kejadian di taman itu juga, gue dan michael makin deket. michael dan calum juga. jadi, sebelum kami berdua ke bandung, kami bertiga udah sering jalan bareng.

michael sama vivian?

masih, mereka masih pacaran.

"psstt, flor,"

gue menoleh kesana kemari sebelum akhirnya menoleh ke arah jendela kamar kostan gue dan menemukan rambut pirang michael.

iya, dia ganti warna tambut.

"woi, flor ih, mesti gua beliin insto apa," gerutunya dengan setengah berbisik.

gue memutuskan untuk berjalan kearah jendela dan membukanya sedikit. "lo ngapain, bego? lo nggak boleh kesini, bolot," kata gue menoyor dahinya dari dalam.

"dan insto itu buat mata, gobs."

michael menatap gue sinis. "lo pilih satu kek, mau bego, bolot, apa gobs."

"nggak bisa, lo kan semua dari itu."

"ah najis lu, gua cuma pengen minta tolong padahal."

gue menghela napas dengan malas dengan perasaan sedikit tidak enak. kayanya dia beneran baper. "iye, sori, tolong apaan?"

dari dalam kamar, gue bisa melihat senyum manja michael diiringi dengan cengengesan dia.

michael ini kebiasaannya ketebak banget. dan kalo dia udah kaya gini, tanda cuma satu, pasti maunya macem-macem.

"bantuin unpack di kamar, hehehehe."



"ASTO—"

sebuah tangan mendarat tepat di mulut gue. "berisik, flor, kan cewek nggak boleh masuk sini."

gue menatapnya sinis dan mengedarkan pandangan gue ke kamarnya yang lebih mirip kaya kapal pecah.

"itu tau gue nggak boleh kesini, ngapain minta bantuan gue."

michael cuma menyengir dan duduk di samping kasurnya yang tergeletak tanpa ranjang itu. "kan minta tolong, yaampun, segitunya banget sama gue."

gue duduk di hadapannya dan mulai melipat baju-baju yang tergeletak di atas kasurnya.

"lagian lu nggak kira-kira, lagian ini sih udah unpack namanya."

sebuah pakaian mendarat di muka gue. nggak salah lagi itu berasal dari michael.

namun, saat aroma pakaian itu masuk ke lubang hidung gue, gue langsung melemparnya balik ke arah michael dengan tatapan jijik.

"anjir, mike, bau banget sumpah kaos lu kaya di celupin air got jakarta."

lagi-lagi, yang diledeki hanya menyengir dan tertawa kecil. "maklum, bekas kemarin abis angkut barang ke sini," dia mulai melipat bajunya yang lain. "kan keringetan."

gue langsung menggerutu dan mengomentari setiap kekotoran yang ada di kamar ini. sumpah, lebih parah dari kapal pecah kayanya.

"jorok, ih, harusnya lu kawin biar ada yang ngurus, nggak usah kuliah." ujar gue iseng.

"yaudah, kawin yuk?"



"iya, aku udah unpack kok tadi dibantu sama flora. . .ini lagi makan sama flora. . .iya satu kost sama flora. . .nggak tau, mungkin sama flora."

gue memperhatikan michael yang lagi telepon-an dengan pacarnya —vivian— tapi laporan dia isinya 'sama flora' semua.

dikata gue babysitter-nya.

gue melempar kerupuk yang ada diatas nasi goreng gue kearah michael lalu menatapnya sinis, seolah-olah melarangnya untuk mengatakan nama gue lagi.

namun, tatapan gue hanya dibalas dengan tatapan sinis balik dan telunjuknya yang mendarat di depan bibir dia.

"kok malah marah. . .ya kan emang aku ngelakuinnya sama flora. . .iya iya maaf, vi. . .yaudah, malem vi."

gue melempar senyum jahil ke arah michael setelah menyuap sesendok nasi goreng.

"mampus." ledek gue dengan mulut masih penuh dengan nasi.


MAAFKAN AK LAMA GA UPDATE

kaya ada yang nungguin sj ra, ra

oiya, gue buat oa line buat nge-share short 5sos imagines gitu HEHEH belum nge-post sih tapi secepatnya mau HEHEH kalo mau add bole di add;

@nzq7280b

asyique, gaya banget gue yawla maafin ya

p.s: pls add HAHAH

date; m.c [c]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora