0.2

1.7K 432 83
                                    

"lu sengaja ya?!" teriak gue sembari menghampiri michael yang lagi duduk buat nunggu filmnya mulai.

meski teriak, gue ga menimbulkan kegaduhan kok. gue teriak cukup buat michael dan sekitarnya yang denger.

yang ditanya malah menaikkan satu alisnya dengan gampang. "ya iyalah sengaja. kan siapa cepat dia dapat. dan gue pengen nonton toy story."

"bocah."

"lah? lu juga bocah."

"flor, udahlah gapapa, besok kita bisa nonton lagi." rayu ashton yang kini ada di samping gue dan meletakkan tangannya di bahu gue.

gue menepis tangan ashton dan menoleh ke arahnya. "gamau ash, pengennya hari pertama." keluh gue. seperti anak kecil, emang. tapi gue kesel sama michael ini.

ashton dan vivian cuma bisa menghela napas panjang dan menggeleng melihat kelakuan pacarnya masing-masing.

"gini deh. . ." ashton memulai pembicaraannya. "gimana kalo kamu sama michael nonton toy story pake tiket mereka, nanti aku sama vivian nonton fifty shades pake tiket kita."

"YA GA BISA LAH!" teriak gue dan siluman itu bersama.

"gapapa sih, guys. semuanya jadi nonton sesuai keinginan kan?" tanya vivian.

kalo dipikir-pikir. iya juga sih. gue sama michael kan pengen nonton toy story 4 dan mereka pengen nonton fifty shades darker.

tapi kalo nanti ada benih-benih baper pas mereka nonton gimana?!

gue sih ga akan baper sama michael. ga akan.

"aku tau kamu mikir apa," ashton memegang tangan gue. "kamu mikirnya kejauhan." katanya sembari senyum manis.

nah udah nih. kalo kaya gini gua skakmat. gue percaya sih sama mereka berdua. tapi tetep ajalah nanti mereka kan jatohnya nonton berdua?!

gue sama michael juga sih.

dosa apa gue sampe di kasih cobaan begini.

"yaudah, mending kamu nonton besok apa nonton sekarang sama michael?"

gue ini orangnya kalo film yang gue tunggu-tunggu udah keluar. gue harus nonton di hari itu juga. hari pertama. rasanya kurang srek kalo nontonnya telat.

dan kayanya, michael juga gitu.

soalnya sama pacar sendiri aja dia gamau ngalah.

"yaudahlah."



awkward.

itu kata yang pas buat situasi yang sedang gue alami ini. ga nikmat mau nonton juga. tapi demi woody gue rela duduk sebelahan sama michael.

"seneng lu hah." ujar michael tiba-tiba dari sisi kanan gue.

"50 persen." jawab gue singkat.

"dih?"

"gara-gara lu gue ga jadi nonton sama ashton!" bisik gue dengan sedikit teriak karena filmnya baru mulai.

"lah kan gua ya—"

tiba-tiba, omongan michael terpotong karena ada sebuah popcorn yang jatuh tepat di kepalanya. dengan itu, gue dan michael mencari-cari sumber popcorn yang ternyata dari anak kecil di atas kami.

anak kecil itu menatap michael sinis sembari menggenggam kotak popcorn-nya. "berisik tau kak!"

kalo gue lagi makan atau minum pasti gue udah tersedak karena mesti nahan ketawa ngeliat michael yang disinisin anak kecil. dimarahin pula.

ga disangka, si michael malah ketawa dengan tidak terlalu keras bagi orang di dalam bioskop tapi cukup keras bagi gue. itu membuat gue ga nahan ketawa lagi dan malah ikut ketawa bersamanya.

selang beberapa detik, pandangan kita bertemu. membuat kami berdua sontak diam.

lalu menatap sinis satu sama lain dan memfokuskan pandangan ke arah layar.

nazizun.

jgn kacangin aku

cukup doi sj yang begitu

date; m.c [c]Unde poveștirile trăiesc. Descoperă acum