0.5

1.7K 401 95
                                    

flora: calum ganteng

calum: apah inih
calum: pastih adah mauh nyah

flora: berangkat bareng dong sat

calum: kanh apah guah bilangh

flora: maksa bgt anj lu ngetik
flora: bd gua kerumah lu

"calum! woi pasien sulam alis, cepetan kenapa!" teriak gue dari depan pager rumah calum.

hari ini, ashton ga bisa anter ke sekolah karena adeknya sakit dan dia harus jagain di rumah.

kebayang ga nanti anak gua sama dia dijagainnya kaya apa?

gue mau cap 3 tangan.

eh, jari.

karena nggak bisa, jadi ashton cap 3 jarinya besok.

nggak lama, pintu garasi rumahnya kebuka dengan calum yang sudah siap di atas motor jadulnya.

gue ga tau itu jenis apaan, tapi yang jelas itu motor jadul keren sih, keren parah malah. tapi, jok-nya seupil banget gue sampai suka tahan napas biar badan kami muat.

itu buat bahan modus dia kalo ngebonceng alusan-alusannya.

beda dengan ashton, calum ini belum mau serius. kita itu masih kecil, katanya, jadi ngapain udah serius segala. jadi buat kalian yang ngarep nikah sama calum, tunggu sampai gajah bertelur baru lu bisa nikah.

gadeng.

tapi dia bener-bener mau menikmati hidup banget sekarang ini.

"sabar kek lu, udah nebeng, teriak depan rumah orang kaya orgil komplek, napas lagi." gerutunya sambil keluar dari garasi.

gue pun naik ke atas motor tek-kretek-nya itu dan menupuk pundaknya. "ashton ga bisa anter," gue menyubit pipinya dari belakang dengan gemas. "jadi lu harus bangkit dari kubur."



"ngapain kita ke nereka ini bangsat cuma nempel 3 jari gini doang." protes calum sembari menempel 3 jarinya ke pipi gue.

iya, jari yang ada tintanya.

"anjing!" umpat gue sembari berusaha untuk menghapus noda tintanya. "ah elu kampret sih."

yang kampret itu hanya tertawa terbahak-bahak lalu pergi untuk mengambil motornya di parkiran, meninggalkan gue di depan gerbang untuk nunggu dia dateng.

"ganteng," goda gue saat naik ke atas motornya.

"najis, mau apa lu sekarang?"

"makan dulu ya, butuh asupan gizi."



kali ini pilihan kami nggak jauh dari dari sekolah, kfc.

karena murah meriah bikin senyum merekah dan dompet berbahagiah.

gue sama calum itu udah kaya adik-kakak. engga, nggak ada yang kena siblingzone atau apalah itu zan zon zan zon.

ashton juga ngerti, gue tinggal bilang gue lagi dimana.

flora: aku udh keluar dari sekolah
flora: ini lg makan sama calum ya

pacar idaman: iyaa ati ati flor
pacar idaman: nanti kabarin kalo udh sampe rumah ya

flora: siap bozz

"eh anjrit ngakak itu rambut orang kek kaktus kurang gizi." tiba-tiba calum tertawa kecil dari hadapan gue sambil menunjuk ke belakang gue dengan dagunya.

penasaran, gue ikutan menoleh ke belakang. "hah lu gila ap—"

najis, kenapa gue ketemu lagi sama dia sih?

mana tadi dia liat gue lagi. dan kayanya dia lagi jalan kesini soalnya tadi keliatannya kaya gitu.

"lah ada yang selingkuh."

gue menoleh ke samping meja gue dan calum, dan bener aja, ada makhluk yang berdiri disitu. "sotau banget idup lu."

"kalo makan berdua gini apa namanya kalo bukan selingkuh?"

wah nyolot.

"kita bu—"

gue memotong omongan calum. "emang temen kecil ga boleh makan bareng? dari zaman apa sih lu?"

dari belakangnya, gue melihat vivian yang bawa nampan berisi yang kayanya makanan mereka berdua.

"mike, ga ada bangku kos—" ia berhenti saat melihat gue. "eh, flora?"

gue tersenyum dan menyapanya balik. lalu gue melihat pandangannya jatuh ke arah calum yang mukanya cengo kaya bocah. emang bocah sih.

mengerti apa pemikiran vivian dari garis wajahnya, gue buru-buru menjelaskan. "ini calum, temen gue dari kecil."

vivian hanya ber-oh ria dan tersenyum lalu menoleh pada michael. "ga ada bangku kosong, mike."

mendengar itu, calum yang bolotnya setengah mampus langsung berkicau. "gabung aja, temen flora temen gue juga." tawarnya sambil tersenyum.

halah temen. yang satu lebih pantes jadi supir gua.



jadi kaya ss calum anju HAHAH tapi engga kok, just go with it ok?? percaya sama aku sayang

pinjem kelolotan temenmu pans hoemmingss

gue nangis nonton finding dory anju

date; m.c [c]Där berättelser lever. Upptäck nu