Chapter 13 : The truth

732 67 2
                                    

"Jadi, sebenarnya ia tak berbahaya?" Tanya Garret.

"Tidak. Yang berbahaya itu bila aku memiliki kekuatannya." Jawab Joey. "Jangan kau bocorkan rahasia kita." Ucap Joey. "Ya.. ya.. tapi Anne mendengarnya." Ucap Garret. "Ia akan mati sebentar lagi." Jawab Joey.

"Baiklah, istirahat dulu" Joey lalu mematikan alatnya. Anne bernafas tak beraturan. "Aku tak akan membiarkan kamu mengambil organ tubuhku!" Ucap Anne lantang. Joey hanya tertawa lalu meninggalkan lab itu. "Lepaskan dia. Dan kunci ruangan ini." Ucap Joey. Garret lalu melepaskan Anne. "Ugh! Seharusnya aku tak pernah mempercayaimu." Anne mendengus kesal. "Ya,ya. Kau akhirnya sadar." Ucap Garret tenang. Anne ingin berdiri namun, ia terjatuh karena ia sangat lemah.

"Kau lemah dan tak berdaya saat ini. Jangan harap kau bisa ke luar dari sini." Ucap Julio yang lalu meninggalkan ruangan itu dan menguncinya diikuti dengan Garret. Mereka berdua berjaga. Anne mengusap tangannya. Rasa sakit itu masih terasa. Andai saja ia bisa menyihir tanpa menggunakan pixie dust itu, ia sudah bebas dari laboratorium ini. Bagaimana dengan Cole? Cole pergi bersama Miller dan kawan-kawan menyelamatkan Anne.

Anne menghela nafasnya. Ia memandangi laboratorium itu. Terdapat sesuatu yang sangat menarik matanya. Sebuah ruangan dengan pintu yang tentu, terkunci. Ada ruangan di dalam ruangan. Anne berjalan mendekati ruangan misterius itu. Ia melihat sekeliling,mencari kunci untuk membuka pintu itu. Oh persetan dengan bagaimana ia akan ke luar dari laboratorium itu, ia lebih tertarik dengan ruangan itu. Entah mengapa instingnya mengatakan buka pintu itu.

Bingo! Itulah kata yang berada dalam benaknya saat ia menemukan kunci. Ia mencobanya dan.... pintu itu dapat terbuka. Betapa terkejutnya Anne saat melihat tubuh kakak perempuannya yang terdapat luka tusuk di dadanya. Di balik pintu itu ada sebuah lemari kaca. Di situlah tempat kakak perempuannya 'disimpan' dan diawetkan. Terlihat nama kakaknya yang melekat di lemari kaca itu.

"Cony Spring"

Jelas saja ia adalah bahan percobaan Joey. Anne terus menyebut nama kakaknya berharap ia akan bangun dari tidurnya selama 9 tahun. Namun hasilnya nihil. Cony sudah mati. Jasadnya diawetkan entah untuk apa. Anne tertunduk. Ingin menangis namun tak bisa. Rasanya seperti habis dicabik-cabik melihat kakaknya yang sudah mati diawetkan. Bukan hanya itu. Ia juga dapat memutar video penembakan mati di desanya. Sembilan tahun lalu. Terlihat jelas wajah Julio, Caramel, dan Miller saat mereka masih kecil. Sakit rasanya. Raganya sudah tersakiti begitu juga hatinya. "Kau akan menjadi seperti itu." Ucap Julio. 

MythiesWhere stories live. Discover now