Chapter 5: Miller and Cole

1.6K 92 1
                                    

. Saat ia ingin memasuki rumah pohon, tiba-tiba sekumpulan orang datang.

Kira-kira ada puluhan orang. Anne berlari masuk ke rumah pohon membangunkan teman-temannya.

"Apa?! Cepat ambil pedang kalian! Jangan takut melawan musuh. Lindungi Anne." Caramel bergegas membawa barang-barang yang penting. Mereka pun ke luar dari rumah pohon lalu,

"Sudahlah Caramel, kami melihatnya." Kata salah satu orang dari kelompok itu.

"Jangan ganggu kami!" Caramel mengacungkan pedangnya. Sementara itu, Anne bersembunyi di belakang rumah pohon. Ia mencoba menggunakan sihirnya namun belum berhasil.

"Serahkan Anne pada kami lalu kalian akan selamat." Ucap Julio, pemimpin dari kelompok the hunter.

"Tidak akan!" teriak Pete. Carla berdiri di belakang Pete sedikit ketakutan.

"Julio, pergilah dari sini! Jangan ganggu kami atau kau akan menyesal." Caramel maju mendekati Julio. Begitu juga Julio. "Caramel, kau tak akan pernah menang untuk melawanku. Semua, serang dalam komandoku." Julio berkata dengan santai sambil mengeluarkan pedangnya.

"Hm.. 30 orang melawan 4 orang? Tentu kalian akan tewas." Kata Hugo, anggota the hunter.

"SERANG!!" teriak Julio. Mereka lalu melawan kelompok the hunter. "Jangan takut!" Caramel pun melawan Julio. Pete dan Carla kewalahan karena ia baru saja diajari cara menggunakan pedang. Mereka berdua pun tertangkap. Kini tersisa Caramel. Ia berusaha keras untuk mengalahkan 30 orang dengan sendiri.

Saat ia akan menusuk Julio, Pedang miliknya terlempar karena Julio menangkisnya. Caramel terjatuh karena didorong Julio. "Sudah berakhir, Caramel. Selamat tinggal." Saat Julio hendak menusuknya dengan pedang, Sebuah anak panah menancap di tangan Julio.

"AARGHH" Julio mengerang kesakitan. Mereka semua melihat sekitar mencari tahu dari mana asal anak panah itu. Tiba-tiba Anne datang sambil menunggangi kuda.

"Anne! Pergi dari sini!" teriak Pete.

"Aku akan pergi dari sini dengan kalian!" kuda itu berlari dengan kencang disusul dengan 3 kuda lainnya di belakang Anne.

"Sialan! Jangan diam saja! Serang!" Julio memerintah. Caramel bangkit dan ia langsung menyerang yang berusaha mendekati Anne sementara Pete dan Carla masih diajaga oleh kedua laki-laki bertubuh besar. Anne mengambil panahannya lalu memanah kedua laki-laki itu. Ia tidak membunuhnya melainkan hanya memanah di bagian tangannya.

Pete dan Carla membebaskan dirinya lalu menyerang kelompok The Hunters dengan penuh keberanian. Saat kuda sudah sampai, mereka menaikinya. Kuda-kuda itu lalu berlari dengan sangat cepat ke arah utara.

"Ikuti aku! Aku tau kita harus ke mana!" seru Caramel. "AAH! Sialan!" Julio berteriak. Kelompok The Hunters tidak mengejar karena mereka tidak punya kendaraan.

Setelah 5 menit kemudian, Mereka terjatuh dari kuda itu karena kuda itu sudah berubah menjadi bubuk lagi. "Sihirku masih belum sempurna" Anne sedih.

"Bukan begitu, Anne! Sihirmu itu hanya dapat bertahan beberapa jam." Caramel berusaha bangun.

"Lalu sekarang kita akan ke mana?" tanya Carla.

"Aku tau tempat yang aman. Tetapi Anne harus beristirahat dulu karena ia baru menggunakan sihirnya. Seorang mythies yang baru saja dapat menggunakan sihir akan kelelahan jika menyihir terlalu banyak sedangkan sihir yang banyak untuk pemula itu adalah 3 sihir. Ia melampaui rata-rata" Caramel menjelaskan dengan nafas yan terengah-engah.

Mereka bertiga melihat ke arah Anne yang ternyata sudah terlelap. "Yah.. mau gimana lagi, ayo gotong dia" Seru Pete.

Pete pun menggendong Anne ala bridal. "Kita akan ke mana?" tanya Carla. "Kita harus berhenti di suatu tempat yang aman terlebih dahulu mungkin di sebuah gua." Jawab Caramel. Langit masi berwarna biru gelap. Sekumpulan cahaya bintang dan bulan menemani perjalanan mereka. Mereka terus berjalan tanpa tujuan.

MythiesWhere stories live. Discover now