Chapter 11 : Uninvited Guest (pt 2)

733 67 0
                                    

"Tamu tak diundang?" Tanya Caramel pada dirinya sendiri. Tiba-tiba Anne mendengar suara teriakkan Carla. Caramel lalu berlari menuju arah datangnya suara. Ia dapat melihat dengan jelas pasukan Julio berdiri di depan pintu. "Kami tak menerima undangannya." Ucap Julio sambil tersenyum tipis. Di sampingnya, berdirilah Garret. "Garret?" Ucap Caramel tak percaya. "Oh iya,  Ini adikku." Ucap Julio. "Menyerahlah," Tambah Garret. Melihat kejadian itu, Pete ingin sekali menampar Garret.

"Lebih baik kau pergi dari sini!" Ucap Miller dengan lantang. "Lihat, dua pengkhianat. Sejak kapan kau berteman dengan gadis berbahaya itu?" Ledek Julio. "Dia tak berbahaya asal kau tau!" Balas Pete. "Aku tak mau ada yang terluka jadi, serahkan dia," Ucap Garret. "Tak akan!" Balas Miller. Julio tersenyum penuh kemenangan. "Oh iya, ada tamu terhormat di sini." Ucap Julio. Seorang lelaki memakai jas putih muncul. Ia tak lain adalah Joey. "Maaf, kalian harus tidur." Ucapnya. Joey lalu menyemprotkan gas bius dan membuat mereka berempat tertidur. "Temukan dia!" Perintah Joey.

Garret lalu langsung memasuki kamar Anne dan terlihat Anne yang masih tertidur pulas. ia tersenyum licik. Saat Garret ingin membawanya, mata Anne terbuka lalu ia meniupkan bubuk pixie dust ke wajah Garret. Garret terjatuh pingsan. Ternyata Anne terbangun karena mendengar jeritan Carla. Saat mendengar jeritan Carla, ia langsung mengambil bubuk pixie bersiap-siap melindungi dirinya. Anne menyambar senjata barunya itu lalu memberanikan diri ke luar kamar. "Oh itu dia Gadis yang selamat," Ucap Joey.

Anne menatap mereka dengan penuh kebencian. "Pergi dari sini!" Ucap Anne. Mereka semua tertawa. "Gadis kecil itu berusaha mengusir kita," ledek Julio. "Anne, aku tak mau kau terluka. Serahkan saja dirimu," Ucap Joey. Anne tersenyum. "Tak semudah itu," Jawab Anne.

"Baiklah, kau memaksa," Kata Julio sambil menyiapkan senjata tajam. "Julio, jangan sakiti dia! Tangkap saja," Peringat Joey. Julio menghela nafas lalu menangguk. "Kalian sudah dengar kan? Jangan bengong saja! Tangkap!" Perintah Julio ke anak buahnya. Lalu Julio dan anak buahnya mengejar Anne. Anne dengan sigap menyiapkan senjatanya. Mengambil ancang-ancang, dan ia menusukkan pedang itu ke kaki salah satu anak buah Julio. Ia tak mau membunuh mereka.

MythiesDove le storie prendono vita. Scoprilo ora