16. Not Today

133K 13.6K 1K
                                    

SETELAH adegan mengejutkan tadi, kami bertiga pun kini harus menghadapi sidang dengan Dokter Kim sebagai hakim di balik meja hijau ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

SETELAH adegan mengejutkan tadi, kami bertiga pun kini harus menghadapi sidang dengan Dokter Kim sebagai hakim di balik meja hijau ini.

Aku pun duduk di tengah-tengah kedua gadis yang entahlah apa hubungan di antara mereka.

Namun yang jelas dapat kurasakan aura peperangan yang menggelora disini, entah dari pihak kanan atau pihak kiri.

Dokter Kim mendesah dengan panjang sambil melepas kacamatanya dan menaruhnya di atas meja. "Baiklah, jadi siapakah yang bisa menjelaskan apa yang baru saja terjadi ini?”

Aku tidak tahu darimana gadis itu tahu keberadaanku, namun beruntunglah Hoseok hyung datang dengan cepat bersama pasukan perawat lainnya untuk menyelamatkan kami dari derasnya air sungai itu.

“Ini salah saya...,” Aku menundukan kepalaku tanpa berani menatapnya langsung. “Seharusnya saya tidak pergi meninggalkan tanggung jawab saya. Saya benar-benar menyesali kecerobohan saya dalam bekerja ini. Saya sungguh meminta maaf.”

“Oppa...,” Kurasakan seseorang menyikutku sambil berbisik, “Bukankah kau dokter disini? Lalu mengapa kau begitu tunduk padannya?”

Gadis yang satu lagi ikut mendengar dan menimbrung. “Dokter dari man—“

Aku segera membungkam mulutnya sebelum ia menyerocos lebih panjang. “A-anu. Dokter disini tidak hanya satu. Aku hanya bekerja sebagai dokter sampingan saja dan dia adalah seniorku. Aku harus menghormatinya, bukan?”

Lagi-lagi ia melepaskan napasnya lalu memakai kembali kacamata kotaknya itu di depan mata lelahnnya itu. “Sekarang jelaskan padaku, hubungan apa yang kalian miliki satu sama lain. Saya tidak mau ada yang terlewat—"

Brak!

Seketika ruang sidang yang dilangsungkan dalam ruangan Dokter Kim ini memanas saat seorang gadis memukul meja hijau ini dengan keras.

“Tak ada hubungan di antara kami. Saya sama sekali tidak mengenal jalang itu SEDIKITPUN!”

“JEON CHOCO!”

Tanpa didasari alasan yang jelas, gadis itu pun beranjak pergi dengan langkah gorilanya hingga menyisakan kami bertiga saja disini.

Aku hendak menahan kepergiannya, namun...,

“Saya mengenalnya,” Pengakuan mengejutkan dari gadis yang masih setia mengisi bangkunya itu seketika mengurungkan niatku untuk mengejar anak ayam itu.

“Awalnya aku tidak yakin karena penampilannya yang berbeda, namun semakin kemari aku yakin itu dia.”

“Benarkah?” Aku mengernyit heran. “Bagaimana kau mengenalnya?”

Candy menganggukan kepalanya dengan pelan. “Dia adalah teman sekelasku. Dulu, kami bersekolah di satu SMA yang sama.”

“Saya tidak tahu bahwa selama ini ia dirawat disini. Terakhir kali saya bertemu dengannya tiga tahun yang lalu." tambahnya.

SAVE METempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang