04. Her

238K 20.9K 4.7K
                                    

TANPA peta, tanpa ransel, tanpa boots, kuda itu pun cabut meninggalkanku dengan mulut ternganga meminta penjelasan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

TANPA peta, tanpa ransel, tanpa boots, kuda itu pun cabut meninggalkanku dengan mulut ternganga meminta penjelasan.

"Ya! Ya! Ya! Hyung, kau mau kemana! Pertama-tama apa yang harus kulakukan sekarang? HOSEOK HYUNG!" aku menjerit namun tak didengar olehnya.

Akhirnya kau pun pergi,
Biarkan ku disini....
Ternyata kau juga tak punya hati,
Di hati tak terperi...
Sedih kutelan sendiri,
Mau marah tapinya sama siapa?

Oh teganya teganya teganya~

Baiklah, sampai dimana tadi? Ah, gadis itu....

Aku mengacak-acak rambutku sendiri. "JEOGI, JEON CHOCO-SSI, BERHENTILAH DISANA!"

"Ah, molla!" Aku memutuskan untuk berlari mengejar pasien tergila itu. "JEOGI, JEON CHOCO-SSI, BERHENTILAH DISANA!"

Sadar diikuti olehku, gadis itu semakin mempercepat gayuhannya. "Mwoya? Berhenti mengikutiku, aku tidak menerima tanda tangan atau foto! Hush! Hush!"

Kini aku berhasil menyusul di belakangnya. "Jeogiyo, jika kau tidak berhenti, kau bisa jatuh dan terluka. Jangan menyakiti dirimu sendiri dan turunlah dari troli itu, eoh?"

Gadis itu menoleh ke belakang namun aku tidak bisa melihat wajahnya secara jelas. "Memangnya kau ini siapa, huh! Biarkan saja aku jatuh dan terluka! Lagipula tidak ada yang peduli denganku soal itu!"

Tanganku berusaha mengapai gagang troli itu, namun lajunya semakin cepat saja. "Saya peduli padamu! Namaku Jeon Jungkook, saya adalah pera─"

"Priiiiiit...."

Gadis itu kini meniup peluit yang ada di tangannya sambil berteriak, "KELUARLAH RAKYAT-RAKYATKU! BANTU AKU MENYINGKIRKAN BENALU BODOH INI!"

Mendengar kebisingan yang ia buat, seketika para pasien itu keluar dari sarangnya dan berbaris untuk mendorong troli ratu VVIP itu bagaikan kumpulan zombie.

"Maju tak gentar, mengusir penyerang...," Gadis itu pun duduk di troli itu dengan bantuan dorongan dari rakyatnya. "AYO LEBIH CEPAT LAGI! AYOOOO!"

Aku berhenti sejenak sambil mengatur napasku yang sudah menggebu-gebu ini. "Aish, dia semakin sulit kukejar. Spesies apa dia ini?"

Tak ingin mengulur waktu lebih lama lagi, aku pun berancang-ancang layaknya atlit lari. "HEY, GADIS GELO! AKU INI PERAWATMU!"

Kemudian aku berlari sekencang mungkin hingga melampaui barisan pendukung gadis itu dari sampingnya.

Gadis itu memicingkan matanya padaku, "Mwoya? Bagaimana bisa dia menyusulku? LEBIH CEPAT LAGI GAES!"

SAVE METempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang