3. Sakit

21.1K 1.3K 11
                                    

Akihiko sedang bersiap ke sekolah pagi ini. Namun, ia heran, tidak seperti biasanya, Seika tidak membangunkannya. Untung Ia bangun pagi kali ini. Ia lalu bergegas turun ke dapur, tetapi dapur kosong. Tidak biasanya dapur kosong di pagi hari. Meskipun hari libur, Seika akan tetap bangun pagi untuk memasak sarapan di dapur.

"Nee-chan?"

"..."

"Nee-chan? Kau di mana? Aku akan berangkat."

"..."

Masih tidak ada jawaban. Akihiko mencari ke sudut-sudut rumah. Nihil. Seika tidak ada. Semua sudut rumah sudah ia jelajahi, dapur, kamar mandi, ruang tamu, kebun belakang. Akihiko panik, ketika tidak bisa menemukan Seika di manapun. Ia memikirkan tempat apa yang belum ia datangi. Bodoh, pikir Akihiko sambil menepuk dahinya keras. Kamar Seika belum diperiksa. Akihiko langsung bergegas ke kamar Seika.

Tok! Tok!

"Nee-chan? Kau di dalam?"

"..."

"Nee-chan? Ada yang terjadi padamu?"

Tidak ada jawaban. Akihiko mendorong handle pintu Seika, dan mengernyit kaget karena tidak dikunci. Akhirnya, ia masuk ke dalam kamar Seika dan menemukan bahwa Seika masih tertidur di atas futonnya. Akihiko mendekat, ia terkejut melihat wajah Seika sangat pucat. Ia menyentuh dahi Seika dan merasakan panas. Seika demam.

"Nee-chan. Bangun nee-chan. Kau sakit. Ayo ke dokter."
Akihiko mengguncang pelan tubuh Seika.

"Nggh."
Seika menggumam pelan, tetapi ia belum membuka mata.

"Nee-chan. Bangun. Ayo ke rumah sakit. Kenapa kau tidak mengatakan bahwa kau sakit, nee-chan? Sekarang, ayo bangun."

"Nggg... A-aki? Ya Tuhan, ini jam berapa?"

Seika terkejut, ia mendadak bangun, tetapi karena pusing yang dirasakannya, juga badannya lemas ia jatuh tertidur lagi.

"Ugh."

"Nee-chan! Ya ampun nee-chan, tidak sadarkah bahwa kau sedang sakit? Apa yang kau lakukan?"

"Ugh... Kepalaku pusing Aki, badanku rasanya lemas."

"Kau sakit nee-chan. Ayo, kita ke rumah sakit!"

"Tidak, Aki. Berangkat lah ke kampus. Maafkan tidak bisa membuat sarapan dan bento."

"Ck, nee-chan aku tidak akan berangkat. Aku akan mengantarmu ke rumah sakit."

"Tidak perlu, Aki. Aku hanya butuh tidur, jangan menyepelekan kuliahmu. Aku akan sedih, ottou-san dan okaa-san pasti juga sedih."

"Persetan dengan kuliah saat ini. Sekarang lebih penting kau nee-chan. Bersiaplah, aku akan memanggil taksi dan kita ke rumah sakit."

"Tidak Aki-"

"Maaf nee-chan, kali ini aku tidak mendengar mu."

Aki bergegas pergi mengambil ponselnya. Ia menelepon taksi. Kemudian, ia kembali ke kamar Seika, mengambil jaket dan syal, dan memakaikannya pada Seika.

5 menit kemudian taksi yang dipesan datang. Seika masih menolak ke rumah sakit. Namun, Akihiko tetap memaksa, sehingga Seika akhirnya menurut. Akihiko dengan perlahan menuntun Seika sampai ke dalam taksi.

Sampai di rumah sakit Seika dituntun oleh seorang suster masuk ke ruang pemeriksaan. Akihiko menunggu di luar, jujur saja ia merasa sangat cemas.

Beberapa menit kemudian, dokter keluar bersama Seika yang dituntun seorang suster. Akihiko segera menghampiri mereka.

Dumb! (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang