5 - Murid Baru.

6.8K 288 2
                                    


"Bunda dan Ayah bakal pergi ke Aussie untuk melihat perkembangan di sana. Kalian disini jaga diri baik-baik, jangan nakal dan jaga kesehatan!"

Rian, Rio dan Rinda terdiam, tidak melanjutkan makannya. Mereka memang sering di tinggal pergi tetapi untuk bulan ini terlalu sering membuat mereka terkadang kesepian tanpa ada orang tua di samping mereka. Karena mereka kembar tiga lah menjadi keuntungan mereka yang tidak terlalu sepi dirumah. Lain dengan Ariel dan Adit yang memang anak tunggal, yang membuat mereka selalu kesepian tanpa ada saudara.

"Berapa lama, Bun?" Tanya Rian mewakili kedua adiknya.

"Paling lama dua minggu."

"Lama banget, aku kan kesepian nggak ada Bunda." Lirih Rinda menatap Ariana.

"Kan ada Abang, Dek." Ujar Ridho.

Rinda melirik kedua kembarannya yang berada dikedua sisinya.

"Inget pesan Ayah---" Mereka hanya menganggukkan kepala patuh.

"Rian, jangn terlalu di fokusin organisasinya, fokus ke nilai kamu! Rio, jangan tauran atau balapan. Jangan bolos terus! Ayah nggak mau dapat laporan seperti itu selama Ayah dan Bunda disana! Rinda, putri cantik Ayah, mohon tersenyum dan bertemanlah dengan yang lain, jangan hanya Adit, Ariel dan Yoga temanmu!"

"Abang balapan karena ada yang nantangin, Yah." Bela Rio.

"Tetap saja, Ayah tidak menerima laporan anak Ayah balapan atau tauran!"

"Mungkin Adit, Ariel dan Yoga juga akan tidur disini menemani kalian." Ucap Ariana santai.

"Yah Bunda... rumah ini bakal jadi kapal pecah ih." Sebal Rinda

"Kayak baru temenan kemarin aja kamu nih sama mereka." Ujar Ridho sembari mengusap kepala putri semata wayangnya.

"Yasudah Bunda sama Ayah berangkat dulu." Pamit Ariana sembari mencium kening ketiga anak kembarnya yang masih sarapan.

"Hati-hati Bun, Yah." Pesan ketiganya.

Ariana dan Ridho pun pergi meninggalkan ketiga anaknya sampai dua minggu kedepan. Sampainya didepan rumah terlihat Ariel, Adit yang baru saja sampai di gerbang rumah. Keduanya mencium tangan Ariana dan Ridho dengan sopan. Saat akan masuk kedalam gerbang, terlihat Yoga yang baru saja membuka pagar rumahnya yang berada tepat disamping rumah Rian, Rio dan Rinda.

"Asyik tidur bareng Rinda lagi." Girang Yoga didepan Ariana dan Ridho.

"Jangan di macem-macemin putri Om."

Yoga tertawa lalu berlaga hormat. "Hati-hati Om Ridho, Aunty Ana."

"Jaga putri Om ya." Bisik Ridho pada Yoga. Lagi-lagi Yoga tertawa kencang.

"Yuk masuk, Goy!" Ajak Ariel. Yoga pun pamit pada Ariana dan Ridho untuk masuk ke dalam rumah.

Ariel, Adit dan Yoga masuk kedalam rumah dengan heboh membuat Rian, Rio dan Rinda sudah jengah pada ketiganya. Tanpa dipersilahkan duduk, Adit, Ariel dan Yoga langsung duduk di kursi dan mengambil makan.

"Sopan banget kalian!"

"Santai, Yo. Anggap aja rumah sendiri." Sahut Yoga sembari menyantap nasi goreng.

"Kamar kita dimana nih?" Basa-basi Ariel sembari menguyah nasi goreng yang sama seperti Yoga.

"Kandang kambing." Kesal Rinda.

Bukannya kesal, Ariel, Adit dan Yoga tertawa kencang melihat Rinda kesal. Terutama Ariel dan Yoga yang memang sangat senang membuat Rinda kesal, wajah cantiknya akan merah.

Sahabat Kembar [ENDING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang