Sebelum tubuhnya mencapai kasur, tiba-tiba interkom di kamarnya berbunyi.

Security rumahnya mengatakan bahwa ada seseorang di depan yang mengaku sebagai Rayhan Pramoedya, anak papanya. Angela langsung berteriak senang pada security itu untuk memperbolehkan Kak Rayhan-nya masuk. Entah bagaimana nasib telinga securitynya...

Oh tidak! Oh tidak! Angela memegang kedua pipinya sambil berteriak dalam hati.

Kak Rayhan benar-benar datang. Dan ia akan bertemu dengannya sebentar lagi!!

Angela kembali mondar-mandir dan tiba-tiba ingat bahwa pintu depan sudah terkunci. Ia langsung melesat keluar kamar dan menuruni tangga untuk membuka pintu.

Dan tepat saat membuka pintu, ia melihatnya...

Kak Rayhan yang dicintainya... Future Husband-nya...

Kakaknya itu tampak tercengang melihatnya.

Kak Rayhan-nya masih tetap memiliki wajah seperti dulu. Hanya saja lebih terlihat dewasa sekarang. Tentu saja!! Enam tahun lalu Kak Rayhan masih berusia 21 tahun. Tapi rambutnya sama seperti sebelumnya...dan Angela tetap menobatkannya sebagai pria tertampan di dunia versi dirinya sendiri.

Angela spontan memeluknya karena begitu gembira.

"Kak Re!! Aku merindukanmu."

Kata-kata itu terucap dari bibirnya begitu saja. Ia juga memeluk kakaknya tanpa malu-malu, padahal rasanya mereka tidak pernah akrab sebelumnya. Masa bodohlah...ini kan kesempatan ia bisa memeluk kakaknya itu. Kapan lagi ada kesempatan seperti ini? Benar bukan?

Angela tertawa dalam hati.

Ya ampun! Kakaknya itu memang benar-benar keren. Kalau sedang memeluknya seperti ini ia jadi bisa sekalian menyentuh-nyentuh kakaknya. Angela jadi mengetahui bentuk tubuh kakaknya yang benar-benar mendekati ideal seperti pria-pria yang ada di film yang ditontonnya. Dada bidang, perut rata, lengan yang berotot namun tidak terlalu besar. Pokoknya pas!

Ia juga bisa mencium aroma tubuh Kak Rayhan. Meski aroma yang menguar bercampur aduk...mulai dari aroma lembut laundry pakaian, sabun, parfum mobil, rokok dan parfum wanita...baiklah yang terakhir itu menyebalkan, tapi ia juga tidak bisa melarang kakaknya untuk bergaul dengan wanita. Kak Rayhan kan belum menjadi suaminya. Tolong garis bawahi belum, yang artinya Kak Rayhan pasti akan menjadi suaminya suatu saat nanti dan Angela tidak akan membiarkannya melirik wanita manapun saat itu. Sempurna!!

"Sudah selesai?"

Terdengar suara dari atas kepalanya. Angela mendongak. Mendadak ia tersadar dan langsung melepaskan pelukannya sambil tertawa. "Sorry, Kak!! Habisnya sudah lama kita tidak bertemu. Masa Kakak tidak merindukanku sih?" tanya Angela dengan riang.

Kakaknya tidak menjawab dan langsung melewatinya menuju tangga. Angela cepat-cepat mengunci pintu lalu berlari mengikutinya.

"Kak!! Kak!! Mau kemana? Kakak tidak bertanya apapun padaku nih? Misalnya bagaimana kabarku? Bagaimana keadaan Papa? Aku sekarang kelas berapa, atau aku sudah punya pacar atau belum, begitu." Angela menghujani kakaknya dengan obrolan di belakang punggungnya.

Rayhan menggertakan giginya sambil terus berjalan menaiki tangga.

Angela begitu berisik di belakangnya dan terus-terusan mengoceh tentang hal-hal yang bersifat basa-basi. Ia merasa gadis itu seperti lebah. Selalu berputar-putar di sekelilingnya dan mendengungkan suara. Mimpi apa dia semalam?

Tapi Rayhan tidak bisa menampik kalau sekarang gadis itu sudah tumbuh besar. Ia hampir tidak mengenalinya tadi jika saja Angela tidak memanggilnya kakak. Meski tidak terlalu cantik, mata dan bibir Angela sangat menarik dan parahnya lagi gadis itu memiliki bentuk tubuh yang bisa membuat seorang pertapa turun dari gunung. Berapa umur gadis itu sekarang?

Rayhan harus sedapat mungkin menghindari berlama-lama menatap Angela. Ia kembali mengingatkan dirinya bahwa ia membenci gadis itu.

"Kak!!! Kenapa kau diam saja, plis!! Setidaknya aku juga ingin tahu kabarmu, Kak.!!" Angela tiba-tiba memakai tubuhnya untuk menghalangi pintu masuk menuju kamarnya. Rayhan tertegun.

"Aku lelah dan ingin segera beristirahat, Angela. Bisakah kau menyingkir?" Rayhan menjawab dengan dingin.

Angela melirik ke kanan dan ke kiri mempertimbangkan sesuatu. "Baiklah." Angela tersenyum dan dengan cepat berpindah ke sampingnya.

Rayhan memutar kenop pintu dan...

"Pintu ini terkunci, Angela." Rayhan menghela nafas.

"Benar sekali, Kak!! Aku baru saja mau mengatakan hal itu padamu." Angela menepuk-nepuk bahu Rayhan sambil tertawa.

"Lalu dimana kuncinya?!!" Rayhan merasa darahnya mulai mendidih.

"Tidak tahu, Kak. Kamar Papa juga terkunci, jadi kau juga tidak bisa tidur di sana." Angela menjawab dengan santai.

Apa gadis ini mau mempermainkannya?

"Jadi tolong katakan dimana aku harus tidur?" Rayhan bertanya lagi sambil menumpukan kening pada pintu agar bisa bersabar.

"Kau bisa tidur bersamaku, Kak."

Rayhan tidak percaya mendengarnya. Ia spontan menoleh menatap Angela dengan wajah geram.

"Bercanda!!! Ya ampun, Kak. Kau serius sekali. Aku jadi takut melihatmu. Ini kuncinya. Kamarmu selalu dibersihkan setiap hari meski kau tidak di sini, Kak." Angela menyodorkan anak kunci.

Rayhan menerimanya dengan kesal.

Seumur hidupnya ia belum pernah dipermainkan oleh wanita...apalagi wanita seusia Angela. Entah berapa usianya.

"Kamar kita bersebelahan, Kak. Jika kau memerlukan sesuatu, kau bisa mencariku di kamar sebelahmu. Aku jarang mengunci pintu jika tidur, Kak." Angela tertawa.

Blam!!

Kakaknya membanting pintu tepat di depan wajahnya setelah masuk kamar. Angela menghentikan tawanya dan menghela nafas lalu berjalan menuju kamarnya sendiri.

____________________

Rayhan merasa lega sudah berhasil memasuki kamarnya. Ia bersandar di pintu sambil menekan saklar lampu yang ada di sebelah pintu kamarnya. Seperti kata Angela, kamarnya memang terlihat sama seperti saat terakhir kali ia tempati.

Ia kemudian membalikkan badan untuk mengunci pintu.

Untung saja ia ingat untuk menguncinya. Angela membuatnya was-was, meski dirinya bukan perjaka.

Gadis itu benar-benar sudah tidak waras!! Apa Angela tidak sadar bahwa sejak tadi ia mengucapkan kata-kata yang menyiratkan sebuah 'undangan'?

"Kau bisa tidur bersamaku, Kak."

"Kamar kita bersebelahan, Kak."

"Aku jarang mengunci pintu jika tidur, Kak."

Sial!!!

Dan tangan gadis itu tadi menggerayangi tubuhnya di pintu depan saat memeluknya! Apa maksudnya?!

Hampir saja tadi ia tidak bisa menahan diri dan menelanjangi gadis itu di lantai ruang depan jika saja ia tidak mengingat bahwa gadis itu adalah Angela.

Benar juga...dia Angela...

Ibunya adalah wanita jalang.

Pantas saja kelakuan gadis itu juga seperti wanita jalang.

***
Find me :

IG @dian_oline_maulina
Line olin_linlinlin
Fb olin linlinlin
Wa/sms 081239627358

Sekilas tentang karakter Angela yang berbeda 180 derajat dengan heroine ku sebelumnya, Valeria.

Valeria terkesan sweet~cute~innocent sedangkan Angela lebih sexy~naughty~bitchy haha. Semoga bisa diterima...

Follow IG:

dian_oline_maulina

matchamallow_gallery

🌸🌸🌸

(END) RAYHAN AND ANGELA Where stories live. Discover now