After Love Part 11

103K 6.5K 270
                                    

Media : Taeyeon - Farewell

***

Ryan menatap lekat Aluna yang sekarang tengah berbaring di salah satu kamar rumah sakit tempat perempuan itu sendiri bekerja, dengan iba. Melihat wajah polos nan cantik Aluna tak sadarkan diri seperti itu, di ruang putih yang legam, membuat hati Ryan merasa menyedihkan.

Di saat Aluna terbaring tak berdaya seperti, malah hanya ada dia seorang di sini. Tak ada kerabat kandungnya sendiri. Walaupun pingsannya Aluna bukanlah hal serius, tapi bukan berarti semua orang tak perlu mengkhawatirkan perempuan rapuh ini.

Ryan tadi sempat mencoba menelpon Louis untuk memberitahukan perihal Aluna yang pingsan melalui ponsel Aluna, tapi ia harus terbakar amarah saat panggilan itu tak diangkat oleh Louis sama sekali. Bahkan pria itu menulis pesan 'jangan ganggu aku, aku sedang rapat.' sebagai respon dari panggilan yang sengaja tak Louis jawab itu.

Rasanya hampir saja Ryan ingin menelpon atau mengirim pesan ke pria itu untuk menyemprot dan memaki atas ketidakperdulian Louis, tetapi ia urungkan. Ia tak mau Aluna mendapat masalah lebih lagi dari suaminya karena ia telah ikut campur terlalu jauh.

"Kak Ryan?"

Ryan memfokuskan pandangannya ke Aluna yang mulai mengerjap sembari menatapnya dengan bingung. Aluna perlahan bangkit dari duduknya sembari memegang sebelah sisi kepalanya yang terasa pening. Penglihatan kaburnya perlahan menjernih secara berangsur-angsur, sambil menatap Ryan yang menatapnya dengan cemas.

"Oh? Kau sudah baikan? Jangan memaksakan dirimu," perintah Ryan yang memegang salah satu lengan Aluna untuk mewanti-wanti jika perempuan itu kembali jatuh pingsan seperti tadi.

"Apa aku tadi pingsan? Kenapa aku pingsan?" tanya Aluna sedikit serak sebelum matanya melirik ke jam dinding. "Hah, aku pingsan selama lima jam?"

"Hei, tenanglah. Jangan banyak bergerak dulu. Kata dokter kau jatuh pingsan karena kelelahan dan kekurangan tidur, beberapa hari ini katanya kau juga bekerja dengan sangat giat bahkan kata perawat-perawat yang lain kau sering melewatkan makan siang, benar begitu?" tanya Ryan dengan tatapan tajam seperti seorang ibu yang memarahi anaknya, membuat Aluna hanya menenguk ludahnya karena semua itu memang benar.

Kata orang, cara terbaik melupakan permasalah pribadi adalah menenggelamkan diri dalam pekerjaan. Dengan begitu untuk sementara kau akan melupakan masalah itu. Aluna pun mengangguk kecil, yang seketika membuatnya mendepatkan helaan napas pasrah dari Ryan. Sedangkan Aluna hanya tersenyum kikuk.

"Sudah kuduga, untung aku sudah mewakilimu untuk mengambil cuti seminggu penuh ini untuk beristirahat, dan dokter atasanmu tadi benar-benar menyetujuinya demi kebaikanmu. Jadi selama di rumah seminggu ini, pastikan kau istirahat dengan cukup—"

"Apa? Cuti?! Tapi kenapa? Aku akan bicara dengan Dokter Garret, aku 'kan tak apa-apa—" protes Aluna memelas.

"Tapi apa-apa bagi kesehatanmu!" sela Ryan kembali menghela napas pasrah. "Dengar Aluna, ini juga saran Dokter Garret sendiri. Mereka juga tak mau kau kembali jatuh sakit karena drop bagaimana pun kau salah satu perawat yang dibutuhkan di sini. Kau tidak boleh kenapa-kenapa."

Aluna mendesah pasrah. Sepertinya pria yang sudah ia anggap sebagai kakak lelakinya ini benar-benar tak bisa dibantah, sepertinya pengakuan Ryan tentang sikap protektifnya ke Julie memang benar adanya, bukan melebih-lebihkan.

"Baiklah, kakakku yang cerewet," kata Aluna mengalah membuat Ryan tersenyum kemenangan dengan lega. Bagaimanapun pria itu tak mau Aluna kenapa-kenapa hanya karena kembali kelelahan seperti ini, mungkin jika ini terjadi, dampaknya mungkin lebih buruk baginya.

"Itu baru Aluna yang kukenal. Sekarang, tidurlah, ini sudah malam, besok kau baru bisa pulang dan aku akan mengantarmu."

"Baiklah, terima kasih kau selalu menemaniku," kata Aluna yang mulai kembali berbaring sedangkan Ryan dengan sigap langsung menaikkan selimut Aluna.

After LoveWhere stories live. Discover now