After Love Part 9

88.4K 5.9K 167
                                    

Maaf,  karena lagi sibuk banget aku minggu ini susah edit dan update soalnya lagi banyak project dan siapin masuk kuliah lagi. Hope you guys understand. Thank you for waiting.

Love and enjoy~

***

Dengan takut dan sedikit enggan, akhirnya Aluna menuruti perintah tegas penuh amarah suaminya itu. Ia tak mau Louis semakin meledak padanya jika ia juga sampai mengabaikan perkataan pria itu.

Aluna menyempatkan diri untuk menatap Ryan dengan rasa bersalah namun pria itu hanya memberikan senyum yang hangat seolah mengatakan 'masuklah, aku tak apa-apa.' dari sorot mata itu.

Sedangkan Louis dan Ryan sekarang kembali saling menatap dengan tajamnya bahkan beberapa puluh detik setelah Aluna menghilang di balik pintu itu.

"Hai, kau pasti Louis, suami Aluna," kata Ryan menantang dengan menekan kata 'suami' pada perkataannya, seolah-olah ia mengejek Louis dengan status itu.

Louis tertawa sinis mendengar kata-kata Louis, "Wah, kau sudah tahu bahwa dia sudah punya suami tapi kau masih saja mendekatinya. Apa tak ada wanita lain yang bisa kau dapatkan sehingga kau mencari istri orang?"

"Tidak, dari awal memang hanya dia yang kuincar. Jadi terserah jika dia punya suami, dia saja bersikap baik padaku, kenapa kau harus melarangku?" balas Ryan dengan wajah yang begitu meremehkan. Ia kemudian maju beberapa langkah untuk memandang Louis dari dekat untuk mengintimidasinya. "Wanita secantik dan sebaik Aluna, tak akan aku sia-siakan begitu saja kemunculannya. Jika aku punya kesempatan berkenalan dan berteman dengannya, kenapa tidak? Bahkan jika aku harus merebutnya dari suaminya, kenapa tidak?"

Ryan bersorak penuh kemenangan di dalam hatinya melihat rahang kokoh Louis mengetat dengan mengerikannya. Bahkan dengan sekali lirikan, Ryan melihat kedua tangan pria itu mengepal. Sebenarnya ia tak ada maksud untuk membuat Louis cemburu dengan skenarionya, dia hanya ingin Louis bisa melihat, seberapa pentingnya sebenarnya Aluna bagi pria itu.

"Kurasa tak ada lagi yang perlu aku bicarakan. Sampaikan pada gadis mungilku itu 'semoga mimpi indah'." bisik Ryan di depan wajah geram Louis dengan penuh penekanan di setiap katanya sebelum tersenyum licik, berjalan ke arah mobilnya yang langsung berjalan pergi dan menghilang beberapa detik kemudian. Meninggalkan Louis yang masih menatap geram pada kepergian mobil itu.

***

Aluna terbangun dari salah satu tidurnya yang tidak nyenyak siang ini. Dia benar-benar tak tahu harus melakukan apalagi agar Louis mempercayai kata-katanya. Semalam ia kembali bertengkar dengan Louis yang seperti biasa mengeluarkan kata-kata menyakitkannya. Louis sama sekali tak percaya pada bahwa dirinya hanya menganggap Ryan sebagai sosok kakak, Louis bahkan malah menuduh Aluna bahwa itu hanyalah alasan agar hubungannya dengan Ryan tidak terlihat salah.

Aluna menjadi bingung, sebenarnya siapa yang melakukan hubungan yang salah? Dia yang hanya menganggap Ryan sebagai kakak, atau Louis yang malah terang-terangan selingkuh di dalam rumah, di depan matanya?

Aluna sedikit mengernyit bingung setelah keluar dari kamar tidur besar itu. Tak biasanya rumah itu terasa begitu sunyi dan kosong.

Aluna kemudian menoleh pada kalender bertanggal tunggal di dinding, yang belum dirobek itu. Dengan langkah malas, Aluna merobek tanggal kemarin dan melihat tanggal baru yang angkanya berwarna merah.

Sekarang minggu rupanya, pantas saja sepi batin Aluna tersenyum kecut.

Rumah itu memang selalu sepi di hari minggu baik pagi, siang atau malamnya, karena Louis pasti akan pergi bersama perempuan itu. Dan walaupun Louis sibuk, biasanya perempuan itu akan pergi sendiri untuk berbelanja atau sekedar hanya jalan-jalan untuk hari libur.

After LoveKde žijí příběhy. Začni objevovat