After Love Part 6

92.2K 6.2K 312
                                    

Hehe lupa update semalam. Enjoy~

***

"Somebody make me feel alive, yesterday.
And then he shatter me, now."

-Aluna Ariana

***

Hari demi hari semakin menyakitkan untuk Aluna. Semakin hari ia semakin tak punya nilai di mata dua manusia sempurna itu. Semua berubah derastis hanya dalam seminggu setelah kedatangan perempuan itu.

Kecupan selamat pagi dan pelukan malam hari sudah beralih kepemilikan secara tiba-tiba dari dirinya. Tak ada lagi kehangatan yang menyelimuti hati Aluna. Semuanya telah berubah hanya karena sebuah kemunculan kembali seorang perempuan dari masa lalu.

Dengan kejamnya pula mereka bermesraan tepat di hadapan Aluna tanpa perasaan. Seakan mereka berusaha memukul mundur Aluna agar menyerah dari tempat berdirinya. Bahkan tak segan perempuan itu memperlakukan Aluna seolah pembantunya, seolah ialah sang nyonya rumah itu.

Rasa ingin menyerah dan pergi dari permasalahan selalu menggoda Aluna, tetapi tak ia gubris. Cintanya pada Louis Hendrick sudah mendarah daging. Ia sangat mencintai pria itu di samping ia juga kecewa pada Louis. Ia terlalu mencintai Louis untuk melepaskan Louis kepada perempuan lain.

Aluna hanya bisa berdoa setiap malamnya dalam kesunyian kamarnya yang begitu dingin. Hanya satu doa yang sederhana, ia tak meminta semua kehangatan itu kembali, ia hanya ingin Louis melihatnya, menghargai, dan menjaga perasaanya sebagai istri sah Louis. Hanya itu. Ia hanya mau tak terlalu tersakiti.

Namun, sayangnya doanya tak terkabul, Louis bahkan hampir tak menganggapnya ada. Seolah ia memang tidak pernah ada. Keberadaannya terhempas dengan mudah karena kemunculan masa lalu. Hanya cintanya dan janji sucinyalah yang menyemangati sekarang, tak ada yang lain.

Aluna sekarang hanya bisa melamun di ruang perawat. Semenjak kembalinya Victoria dan Louis bersama, Aluna mulai tak fokus dalam kerjaan di rumah sakit. Walaupun begitu, ia tak pernah membuat masalah besar karena lamunannya. Dia masih bersyukur karena setidaknya pekerjaan tidak terganggu, dan yang ada, dia malah dia tunjuk menjadi kepala perawat karena prestasi serta ketelatenan Aluna sebagai perawat yang terbaik di rumah sakit itu.

"Nyonya Hendrick," panggil salah satu perawat junior yang menghampirinya.

"Sudah aku bilang jangan panggil aku begitu. Panggil saja aku Kak Aluna atau Aluna saja," kata Aluna sedikit protes karena perawat lain yang selalu memandangnya sebagai istri pemilik rumah sakit. Ia juga mulai tak nyaman dengan panggil Nyonya Hendrick itu karena ia mulai merasa tak pantas dengan nama sandang itu.

"Maaf Kak Aluna, aku mau bilang bahwa Dokter Garret menyuruh Anda ke ruang inap VIP 5 sekarang untuk menemaninya mengurus pasien yang baru saja mengalami kecelakaan," kata perawat itu yang direspon dengan anggukan mengerti oleh Aluna. Tanpa banyak tunda lagi, Aluna yang disiplin segera berjalan cepat ke ruangan yang tadi perawat juniornya katakan.

Setelah mengetuk sebanyak dua kali untuk sebagai tanda kedatangannya, Aluna pun membuka ruangan itu dan melihat Dokter Garret tengah berbincang dengan pasien yang pergelangan tangannya telah di perban.

"Oh? Ryan?" sapa Aluna saat melihat sang pasien yang tampak memandang Aluna tak percaya.

"Kalian sudah saling kenal? Baguslah, Nyonya Hendrick, aku ingin kau menjadi pewarat Tuan Adryan selama dua hari ini sebelum ia boleh keluar dari rumah sakit. Pastikan dia memakan obat nyerinya dua kali sehari dan vitaminnya tiga kali sehari. Jagalah dia dengan baik, dia salah satu kolega dan donator rumah sakit ini. Aku mempercayakannya padamu. Kau yang terbaik di sini," kata dokter Garret setelah mendapatkan anggukan dan senyuman manis Aluna, sang dokter kemudian beralih ke Ryan. "Tuan Ryan, dia adalah kepala perawat di sini. Dia perawat terbaik dan teramah di sini. Nikmati waktu Anda, Tuan Ryan."

After LoveWhere stories live. Discover now