After Love Part 21

91K 5.8K 190
                                    

Media : Automatic - Red Velvet.

***

Entah kenapa, Aluna dan Sophia, mereka semakin dekat dan berteman baik. Mungkin karena ia merasa Aluna penyelamatnya, Sophia sekarang sangat baik padanya. Sophia selalu meluang waktunya untuk berkunjung ke kafe bahkan mulai membantu-bantu di kafe dengan alasan ia bosan tak melakukan apa-apa di rumah.

Selain itu, ada satu hal lagi yang berubah di kafe karena kedatangan Shopia, yaitu Sophia dan Jun selalu bertengkar. Mereka selalu mempunyai opini yang berlawanan. Dan jika sudah kesal, seperti biasa Jun akan mengejek orang dengan kata yang cukup pedas.

Jun sering memanggil Sophia dengan julukan 'si pendek manja' begitupun Sophia yang tak mau mengalah mengatai Jun sebagai 'tiang cadel' yang terkadang keributan mereka bikin Aluna kesal dan pusing, Aluna seperti merasa mempunyai dua putra putri yang nakalnya menyakitkan kepala.

Walau jujur, sebenarnya Aluna sedikit canggung berdekatan dengan tunangan mantan suaminya. Ia selalu tersenyum kaku setiap nama Louis diucapkan dengan nada lembut penuh cinta dari Sophia jika sedang membahas Louis. Bisa terlihat dengan jelas betapa Sophia mencintai pria itu.

Aluna lega bahwa setidaknya Louis tidak salah memilih perempuan seperti Victoria lagi, sekaligus ia juga merasa tertekan entah kenapa.

***

Dengan langkah ringan, penuh penasaran, Shopia berjalan masuk ke dalam dapur. Shopia yang sudah mulai dekat bukan hanya pada Aluna, tetapi juga pada teman-teman Aluna yang lain membuatnya bisa keluar masuk ke dalam dapur. Dan hari ini ia memutuskan untuk melihat dapur untuk kedua kalinya.

Tampak Jun dan seorang asisten koki tengah sibuk memasak sesuatu. Melihat itu, Shopia semakin antusias mendekat pada Jun. Ia melihat Jun baru saja mulai memasak sebuah hidangan utama.

"Kau perlu bantuan?"

Jun hanya melirik Shopia sebentar sebelum kembali fokus ke masakannya. Ia kemudian mendengus kecil. "Gadis manja sepertimu tahu apa tentang masakan?"

"Hei, aku tahu memasak!" seru Shopia sebal.

"Memangnya kau tahu masak apa?" tanya Jun tanpa mengalihkan matanya dari penggoreng yang sedang ia pegang di atas kompor.

Shopia berpikir sebentar, sebelum kemudian menjawab. "Mi instan."

"Kau sebut itu masakan?"

Shopia mendelik mendengar cibiran bahkan kekehan kecil Jun yang terdengar benar-benar menyepelekannya. Walau ia sendiri memang tidak bisa menyebut dirinya koki sehebat Jun. Namun, ia juga tidak terima jika pria menyebalkan di hadapannya itu merendahkannya.

"Setidaknya itu makanan."

"Aku menjadi kasihan pada suamimu di masa depan. Dia akan jatuh sakit karena memakan mi instan setiap harinya," tambah Jun masih dengan tanpa menatap Shopia sedikit pun. Tapi seringai meremehkan Jun terlihat jelas membuat Shopia semakin kesal. Seperti biasa mereka selalu tak bisa akur walau untuk semenit.

"Pokoknya aku mau membantu!" seru Shopia lagi, membuat asisten Jun hanya bisa terkekeh pada Jun yang tampak sangat kerepotan dengan kehadiran perempuan itu.

"Kalau begitu ambilkan aku mangkuk kaca di atas di dekatmu itu," jawab Jun akhirnya mengalah.

Shopia kemudian menatap rak besi yang tergantung membentuk rak piring-piring yang berada tepat di atas pantry dapur. Ia kemudian mendengus dan menatap sebal Jun sekali lagi.

"Hei! Itu tinggi. Lagipula aku ingin membantu memasak, bukan mengambilkan piring," protes Shopia.

"Ah, iya. Benar, kau kan pendek. Kalau begitu keluar saja. Kau tidak bisa membantu apapun,"ucap Jun lagi membuat Shopia mendecih.

After LoveWhere stories live. Discover now